Hari ini Sheren tidak melihat Sunghoon sama sekali. Sejak dua hari yang lalu, cowok bermarga Park yang berstatus sebagai pacarannya itu menghilang entah kemana.
Seharusnya Sheren senang karena bisa menjauh dari Sunghoon tanpa perlu menghindari cowok itu, namun ada sedikit perasaan tidak enak yang di rasakan Sheren kala tidak melihat orang itu beberapa hari ini. Biasanya dia akan bawel dan menuntut Sheren untuk selalu nurut dengannya.
Tepat hari ini terhitung sudah 117 hari Sheren berpacaran dengan Sunghoon, dan selama 4 bulan itu juga Sheren di buat bingung dengan perasaannya sendiri.
Terkadang gadis itu dibuat senang oleh Sunghoon, tapi dalam waktu yang singkat juga dia bisa membuat Sheren terluka secara fisik maupun mental.
Terkadang Sheren berharap Sunghoon segera memutuskan hubungan mereka tapi disisi lain dia juga berharap Sunghoon serius mencintainya dan berubah jadi lebih baik dengannya.
"Gutten Morning Sheren'ku" sebuah suara memanggil Sheren dari arah belakangnya. Tanpa menoleh 'pun Sheren tau milik suara bariton itu.
"Morning Jake." jawab Sheren menanggapi sapaan cowok itu.
Seperti biasa, Jake langsung merangkul bahu Sheren tanpa beban dan rasa takut sedikitpun, walaupun sudah di peringati berulang kali oleh Sunghoon.
"Cemberut mulu. Senyum dong!" Jake menatap mata Sheren sambil memberikan senyum hangatnya, berharap gadis itu ikut tersenyum.
"Kamu liat Sunghoon gak?" Tidak menggubris ucapan Jake, Sheren malah bertanya tentang Sunghoon.
Senyum Jake seketika memudar. "Sunghoon gak sekolah 3 hari, katanya ada urusan keluarga gitu."
"Oh gitu ya," Sheren kembali memusatkan pandangannya ke depan.
"Kenapa tiba-tiba tanya Sunghoon? Lo kangen ya sama dia?" Tanya Jake penasaran isi pikiran Sheren. Sejujurnya hati Jake tersentil mendengar pertanyaan yang dia sendiri tidak siap mendengar jawabannya.
"Nanya aja sih."
Sheren menoleh sekilas ke arah Jake dan menampilkan senyum tipis di sana. Jake langsung menyeringai kala melihat ekspresi Sheren yang sangat manis di matanya. Tangan Jake naik ke atas, tepatnya ke surai Sheren untuk mengelus singkat pucuk kepalanya, kemudian tangan itu kembali bertengger pada bahu gadis itu.
"Gue antar sampe kelas, ya!"
"Gak usah Jake, aku masih mau ke perpustakaan." Tolak Sheren secara halus karena dia tidak mau Sunghoon nantinya malah melihat mereka dan melakukan hal kejam seperti kemarin-kemarin.
"Yaudah, gue temenin sampe perpus!"
"Aku bisa sendiri. Maaf ya, Jake!"
Sheren langsung melepas rangkulan Jake dan berlari kecil menuju perpustakaan sesuai ucapannya. Sebenarnya Sheren ingin langsung ke kelas tapi dia harus berbohong karena ingin segera menjauh dari cowok itu.
Di perpustakaan, Sheren hanya membolak-balikkan buku di tangannya tanpa membacanya. Sejujurnya Sheren sedang tidak mood membaca sama sekali. Entah kenapa dia tiba-tiba kepikiran Sunghoon. Apakah cowok itu ada masalah hingga dia tidak menghubungi Sheren sama sekali?!
Ketika bel berbunyi, Sheren langsung keluar dari ruangan itu dan berjalan ke kelasnya.
Di lapangan, banyak murid yang berbondong ramai di sana, namun Sheren yang tidak penasaran sama sekali memilih untuk segera ke kelasnya.
Wali kelas Sheren masuk untuk memberi pengumuman kalau di kelas mereka akan ada anak baru, kemudian guru itu kembali keluar dari kelas mereka.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend's | Sunghoon
Teen Fiction⚠️Toxic Area ~16+ Tidak di anggap oleh papanya karena merasa bahwa kematian Mama nya terjadi karena Sheren. "Harusnya kamu yang mati bukan istri saya." Dibenci oleh kakak kandungnya. "Sialan! Hidup lo bisanya cuma nyusahin, mending lo mati aja!"...