27. Play Victim

307 46 14
                                    

Sheren duduk termenung didepan sebuah minimarket, seolah menunggu sesuatu yang tidak pasti.

"Kenapa gak pulang?" tanya orang itu kemudian duduk dibangku kosong sebelah Sheren.

"Jay, kok kamu disini?" tanya Sheren kala melihat atensi cowok itu.

"Gue ikutin lo dari tadi." jawab Jay sangat jujur.

"Kamu ngapain ikut aku kesini?" nada bicara Sheren seolah tidak terima karena cowok itu terus ngintilin dia.

"Gue mau bawa lo pulang!"

"Aku gak bisa pulang, Jay. Papa ku pasti bakal marah kalau aku kem—"

"Siapa bilang kerumah bokap lo?! Pulang ke rumah gue!" sambar cowok itu memotong ucapan Sheren. "Lo diusir 'kan dari rumah?!" lanjut Jay yang sontak membuat Sheren terkejut.

"Kamu tau dari mana?" tanya Sheren keheranan karena dia tidak ada bilang pada siapapun tentang kejadian tersebut.

"Koneksi gue banyak! Semua tentang lo bisa gue ketahui dalam sekejap." jawab Jay seolah membanggakan dirinya.

"Aku bingung, sebenarnya kamu jahat atau baik??" pertanyaan polos yang dilontarkan Sheren membuat Jay tertawa puas, entah lucunya dimana?!

"Pertanyaan lo gak penting! Ayo pulang, bentar lagi mau hujan!" ajak Jay langsung meraih tangan Sheren dan menariknya menuju mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari posisi mereka sekarang.

Mobil tersebut menerobos hujan yang semakin deras tiap detiknya, tidak lupa disertai petir dan gemuruh guntur.

Selain takut gelap, Sheren juga sangat takut terhadap guntur sehingga sekarang dia hanya bisa menutup matanya erat sambil meramalkan doa dalam hatinya.

Seketika suara berisik dari langit tadi diganti dengan melodi musik yang indah ditelinga Sheren.

Sheren menoleh pada sumber pelaku yang baru saja menempatkan sebuah earphone pada indra pendengarannya.

Cowok itu sangat peka dengan apa yang dirasakan Sheren hingga kini gadis itu mulai sedikit melupakan ketakutannya.

...

Jay adalah tipe orang yang terbiasa memasak sehingga dia tidak perlu meminta bantuan para maid untuk menyediakan makanan baginya, sebaliknya dia memasak sendiri sesuai resep yang selalu dia pelajari dari ibunya.

Setelah menyediakan makan malam, Jay berniat memanggil Sheren, sekaligus ingin memberi sesuatu pada gadis itu, namun dia tidak menemukan Sheren disetiap sudut kamar yang ditempatinya.

‘Ngilang lagi tuh cewe,’ batin Jay berpikir kalau Sheren sudah terlihat, entah kemana perginya.

Saat Jay melewati satu ruangan, dia mendengar bunyi dari dalam ruangan itu.

Kaki Jay melangkah mengikuti asal suara tersebut, dimana itu membawanya pada tempat yang bertahun-tahun tidak pernah dimasuki oleh Jay, namun selalu dibersihkan pada maid agar bersih dan rapi.

Itu adalah ruangan musik.

Disana ada Sheren bersama sebuah piano tua yang telah lama ditinggalkan dan kini Jay baru kembali mendengarkan alunan musik tersebut.

Jay berdiri kaku mendengarkan permainan musik yang dimainkan Sheren. Rasanya begitu nostalgia dengan suatu moment indah yang pernah terjadi dalam hidupnya.

Sheren sendiri terlalu larut dengan permainannya hingga tidak sadar dengan kehadiran pemilik rumah tersebut.

Gadis itu baru sadar ketika jarinya menekan tuts terakhir sebagai penutup lagu tersebut.

Boyfriend's | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang