"Who's she?"
"Sejak kapan kalian pacaran?"
"Aku kenal gak orangnya?"
"Cantikan aku atau dia?"
Banyak pertanyaan yang dilontarkan Celine, tapi tidak dijawab oleh Sunghoon. Cowok itu lebih memilih mengangkat panggilan telepon dari Jay.
"Kenapa?" tanya Sunghoon to the poin.
"Tadi Sheren pingsan."
"Kok bisa?"
"Gak tau gue, tiba-tiba aja."
"Keadaannya sekarang gimana?"
"Aman! Udah gue antar pulang ke rumahnya."
*Tut!
Sunghoon mematikan panggilan sepihak. Sunghoon langsung beranjak dari sana meninggalkan Celine sendirian.
"Hoonie, mau kemana?" Celine menyusul langkah Sunghoon, namun cowok itu malah mengabaikannya dan keluar dari kediaman tersebut.
Cewek itu menatap kesal kepergian Sunghoon. Dia jadi semakin penasaran, siapa pacar Sunghoon yang sebenarnya.
* * *
Tangan Sheren gemetar memegang selembar kertas yang tadi dia bawa dari rumah sakit. Rasanya sangat sakit mendapati berita tersebut, apalagi disini dia seolah berjuang sendirian.
Siapa yang akan peduli jika mengetahui penyakitnya ini? Mungkin Papanya dan Yeonjun akan senang mengetahui hal itu karena mereka tidak perlu repot-repot mengotori tangan mereka lagi.
"Ma, Sheren pengen ketemu sama Mama" Lirih Sheren. Cairan bening mulai bercucuran dari mata indah milik gadis itu.
Sheren yang sedang merenungi nasibnya, mendengar suara ketukan pintu kamarnya dari luar. Cepat-cepat gadis itu menghapus jejak air matanya dan meremas lembaran kertas itu hingga tidak berbentuk dan membuangnya ke dalam tong sampah.
"Masuk aja bik, gak di kunci." Sheren sedikit berteriak dari dalam agar asisten keluarga mereka itu bisa mendengarnya.
Pintu itu perlahan terbuka setelah mendapat izin dari sang pemilik.
"Sheren!"
Suara lain itu membuat Sheren menoleh. Bagaimana bisa cowok itu masuk ke dalam rumahnya?
"Kamu ngapain disini?" Ada nada terkejut dalam kalimat Sheren. Gadis itu seketika berdiri saat menyadari kehadiran Sunghoon, bukan bik Namra yang dikiranya tadi mengetuk pintu.
"Gue denger dari Jay, lo pingsan makanya gue ke sini."
"Aku udah gak apa-apa kok."
"Tapi wajah lo pucat banget," Sunghoon melangkah mendekat ke arah Sheren. Gadis itu hanya diam ditempatnya.
"Aku nggak pa-pa Hoon."
"Jay gak apa-apain lo 'kan?!" Sunghoon membolak-balikkan tubuh Sheren, mengecek apabila ada yang aneh dengan gadis itu.
"Justru Jay nolongin aku, tadi." jawab Sheren sambil menyingkirkan tangan Sunghoon perlahan.
"Harusnya gue bisa prioritaskan lo dari pada Celine" ujar cowok itu tiba-tiba dengan sedikit penyesalan.
"Celine lebih dulu kenal sama kamu, wajar kalau dia bergantung banget sama kamu." Sheren berusaha mengalihkan perasaannya, walaupun sebenarnya kata-kata yang keluar dari bibir dan hatinya tidak searah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend's | Sunghoon
Teen Fiction⚠️Toxic Area ~16+ Tidak di anggap oleh papanya karena merasa bahwa kematian Mama nya terjadi karena Sheren. "Harusnya kamu yang mati bukan istri saya." Dibenci oleh kakak kandungnya. "Sialan! Hidup lo bisanya cuma nyusahin, mending lo mati aja!"...