"Gue udah peringati lo berulang kali buat jauhin Sheren! Kenapa susah banget sih Jake?!"
"Why? Are you jealous?"
"Sheren punya gue, lo gak berhak dekat-dekat sama dia!"
"Terus anak baru itu siapa? Jangan serakah!"
"We just friend! Sheren tetap jadi cewek gue sampai kapanpun."
"Sampai dua bulan ke depan, kalau lo lupa."
"Timeless! I want her."
"Lo bisanya cuma nyakitin dia, bajingan!"
"Jangan pancing emosi gue, Jake!"
"Emang kenyataannya gitu, kan?!"
Bruk!
Sunghoon menonjok pipi kiri sahabatnya, hingga cowok itu terpental ke aspal.
Jake jelas tidak terima mendapat serangan tersebut.
Bugh!
Cowok itu bangun dan mengayunkan lengannya, melayangkan pukulan yang tidak kalah keras pada Sunghoon.
Kedua cowok itu saling melemparkan tatapan sengit. Tidak sampai disitu, dua cowok itu kembali melanjutkan aksi adu tonjok mereka.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Sunghoon unggul dalam perkelahian itu, walaupun keduanya sama-sama babak belur.
Sunghoon naik, menduduki perut jake dan menonjok wajah tampan itu berulang kali hingga lebam, sampai hidungnya keluar darah.
Bugh!
"Ini terakhir kalinya gue peringati lo buat jauhi Sheren." ucap Sunghoon dengan satu bogeman terakhir di wajah Jake.
"Kenapa lo segitu bencinya kalau gue deketin Sheren?" Jake sempat-sempatnya tertawa sinis menatap Sunghoon.
Seperti di ambang batas, kepala Jake berdenyut pusing karena kehabisan energi. Sekilas cowok itu mendengar kata yang keluar dari mulut Sunghoon.
"I love her."
* * *
"PARK SUNGHOON, LO GILA?!"
"Yes, I'm."
"Gak habis pikir gue, sama lo." Jay mendengus kesal.
Waktu istirahat malamnya yang tenang, malah di ganggu dengan kegilaan dua sahabatnya.
"Lo berdua_, huff" Jay berusaha menetralkan emosinya. "Jangan bilang karena Sheren?"
Jay berusaha menemukan jawaban dari cowok itu, tapi Sunghoon tidak menjawab ataupun memberi reaksi apapun.
Hanya ekspresi datar.
Jay tidak bisa berkata-kata kala melihat keadaan Jake yang terbaring lemah di brangkar rumah sakit dengan wajah penuh lebam. Ditambah Sunghoon yang tampak tidak peduli sama sekali dengan situasi yang terjadi, bahkan dengan dirinya sendiri yang penuh luka, tidak ada bedanya dengan Jake.
"Gue gak mau tau, sekarang lo jelasin semuanya sama gue!" Jay dengan tegas memerintahkan Sunghoon untuk berbicara.
Cowok itu ogah-ogahan untuk menjelaskan semuanya pada Jay, tapi melihat wajah garang Jay, mau tidak mau Sunghoon harus menjelaskannya secara singkat kepada Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend's | Sunghoon
Teen Fiction⚠️Toxic Area ~16+ Tidak di anggap oleh papanya karena merasa bahwa kematian Mama nya terjadi karena Sheren. "Harusnya kamu yang mati bukan istri saya." Dibenci oleh kakak kandungnya. "Sialan! Hidup lo bisanya cuma nyusahin, mending lo mati aja!"...