Sesampainya di ruangan Jennie Lisa mengekori istrinya yang sudah masuk ke dalam ruangan pribadi nya.
Disana sudah ada Jennie dan juga Irene yang sedang menimang-nimang Ruby.
" Sayang baby Ruby lihatlah Dady sudah disini"
" Hon masuk lah...kamu kenapa berdiri di situ?" Ucap Jennie kepada Lisa.
" Ah...ne.." Lisa berjalan mendekati Jennie dan Irene.
"Seperti nya aku harus kembali Jennie...CK kau menyita pekerjaan ku hari ini" gerutu Irene.
" Unnie hanya sebentar... mhiane....aku akan traktir saat makan siang nanti " Kekeh Jennie.
" Oke berhubung sudah ada pawangnya Ruby...aku harus segera pergi dan menyelesaikan pekerjaan ku" Irene memberikan Ruby kepada Lisa .
" Baiklah Miss Jennie tuan Lisa ... sampai ketemu di restoran "ucap Irene dan langsung berlari begitu saja.
" Haishhh dasar..." Ucap Jennie yang pura-pura kesal.
Lisa hanya tersenyum melihat kedekatan mereka.
"Honey apa kau membawa perlengkapan baby Ruby?" Tanya Lisa ke Jennie.
" Ne ..aku ambilkan..." Jennie mengambil perlengkapan itu di dalam lemari kecil.
Lisa membuka popok Ruby ternyata diapers nya sudah penuh.
" Bagaimana kau tau..kalo popok nya sudah penuh Hon?" tanya Jennie yang sengaja menggoda Lisa.
" Itu gampang sayang jika kau pegang diapers nya sudah sedikit menggantung berarti popoknya sudah penuh dan dia akan menangis dan terasa gatal, begitu pun saat dia pup..kadang Ruby buang angin terlebih dahulu kadang langsung pup,aku tau mungkin ini tidak mudah bagimu mengurus baby kita,tapi aku sebagai suami akan membantu mu,aku tidak mau kau terasa lelah" ucap Lisa dengan senyum manis nya.
Jennie membalas senyuman itu tak kalah manis, diam-diam Jennie mulai mengagumi suaminya.
Jennie memperhatikan Lisa dengan telaten menggantikan popok Ruby, sesekali Lisa mengajak Ruby berbicara,dan Ruby sudah tersenyum memperlihatkan gusinya yang masih terlihat mulus.
" Done...sudah selesai baby Ruby...cup..cup..cup" Lisa menciumi pipi Ruby melihat itu Jennie jadi ingin di cium oleh Lisa,selama dia bangun dari kehidupan nya Jennie belum sama sekali di sentuh oleh suaminya.
" CK aku sangat iri pada Ruby...kau menciumnya dan aku belum mendapatkan ciumanmu hari ini"sengaja Jennie ingin memancing sejauh mana suaminya bertahan untuk tidak menyentuh nya.
Wah.. seperti nya sisi liar Jennie sudah berkobar.
Jennie menyentuh dada bidang Lisa yang masih terbungkus oleh setelan jasnya.
" Hon..Ney..." Gugup Lisa.
" Why?"
"I..ini di kantor sayang" ucap Lisa yang semakin mundur saat Jennie mulai maju mengikis jarak diantara mereka.
"And than..."
Jemari Jennie sudah menyentuh bibir Lisa yang sangat menarik untuk di kecup.
" Jen...bisakah kau kendalikan hormon mu" ucap sisi baik dari pikiran Jennie.
"Apalagi yang kau tunggu jennie...dia suami mu jadi mau kau merayunya atau memperkosa nya pun tak masalah " Jennie memejamkan matanya merasakan detak jantung nya yang terus berpacu saat di dekat Lisa.
" Fuck!!" Umpat lirih Jennie lalu menyerang bibir Lisa ,Lisa yang mendapat serangan itu langsung menopang tubuhnya di nakas kecil.
Sedangkan Ruby tertawa di tempat tidur sambil melihat ke arah orang tua nya yang sedang berciuman dengan panas .