Chaeng POV
Aku masih dalam ketakutan yang luar biasa, kejadian itu tepat di depan mata ku.
Aku melihat bagaimana Jennie tertabrak lalu terbentur, sebelum terbentur aku melihat Jennie memperlihatkan seulas senyum nya kepadaku dan Ruby aku tidak tau apa maksudnya.
Aku menyalahkan diriku sendiri.
Jika saja aku tidak menuruti hawa nafsu ku kepada makanan mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Baru kali ini aku benar-benar tidak nafsu makan sama sekali.
Jisoo sungguh merasa sangat sakit biasanya di jam seperti ini kekasih nyabitu sudah merengek makan.
" Sayang makanlah... lihat lah Ruby saja sangat lahap meminum susu formula ini" ucap jisoo sambil duduk di sampingku.
Mataku yang terlihat sembab melirik ke arah Ruby yang sudah mengantuk dalam gendongan pamannya.
" Maafkan aunty Ruby..hiks...hiks..." Tangis ku semakin terisak karena wajah Ruby sangat persis denga Jennie.
Chaeng POV END
.
.
Dirumah sakit
Lisa terduduk di lantai dengan memeluk setengah kakinya.
" Baby ku mohon bertahanlah....aku dan Ruby membutuhkan mu sayang" Lisa menangis sesenggukan.
Dari jauh terlihat papa Kim dan mamah Suzy, mereka berlari menuju kearah Lisa yang bajunya sudah bersimbah darah.
" Apa yang terjadi nak?" Mamah Suzy bertanya kepada Lisa.
" Mah tenanglah...jika kamu seperti ini bagaimana Lisa bisa menjelaskan " papa Kim mencoba menenangkan istrinya.
Mamah Suzy mencoba meredakan rasa kekhawatiran nya.
" Cerita kan saja nak aku rasa istri ku sudah lebih baik " papa Kim mengusap punggung istri meski airmata nya masih mengalir.
" Aku tidak tau pasti pa kejadian yang sebenarnya seperti apa,yang ada di lokasi kejadian adalah chaeng,aku dan Jisoo berada di apartemen kami mah-pah...dan aku sudah mengetahui saat Jennie sudah terkapar di aspal dengan bersimbah darah" jelas Lisa tanpa ada yang di tutup-tutupi.
"Oh God....." Mamah Suzy semakin tak bisa berkata-kata lagi.
" Nak...tolong selidiki kejadian ini...papa merasa ada yang tidak beres, tolong Lisa..." Papa Kim menggenggam tangan Lisa .
" Pah...pasti aku akan menyelidiki ini,tanpa papa memohon pun..." Lisa membalas genggaman papa Kim.
" Terimakasih nak... Jennie beruntung mempunyai suami seperti mu..."
" Pah...aku yang beruntung memiliki istri seperti Jennie " ucap Lisa dengan wajah sendu nya.
Disisih lain
"BODOH....KALIANN BODOH....APA KALIAN TIDAK MEMPERHATIKAN DISEKELILINGNYA....JIKA BEGINI GAGAL SUDAH RENCANA YANG KU SUSUN..!!!!"
" tapi..kami...sudah membakar mobil itu boss " bela anak buah nya.
" TETAP SAJA MAU DI BAKAR ATAU DI TENGGELAM KAN PUN TETAP SAJA GAGAL...AKU HANYA INGIN WANITA ITU,TAPI KALIAN MENCELAKAI NYA...KALIAN AKAN MEMBUAT KU MENJADI BURONAN... SIALAN KALIAN... SEKARANG CEPAT PERGI DARI SINI SEBELUM POLISI MEMBURU KALIAN!!!JIKA KALIAN MENAMPAKKAN LAGI .. DETIK ITU JUGA KALIAN AKAN MATI" ancam hanbin tak main-main.
Anak buahnya pun langsung melangkah pergi,dan segera meninggalkan kan kota Seoul.
" SIALAN!!! KENAPA RENCANAKU GAGAL SEMUA!!! Aku juga harus pergi dari sini!!" Segera hanbin pergi menyiapkan segala sesuatunya mulai dari paspor dan visa.