27.

520 32 56
                                    

Yuuji yang notabene nya baru kali ini keluar untuk merayakan natal sungguh membuat nya bersemangat.

Iris coklat indahnya berbinar menelisik setiap pohon natal yang dihiasi dengan apik disana. Semuanya sungguh berbeda saat ia merayakan malam natal dirumah.

Apalagi saat ini waktu hampir menunjukkan pukul 10malam tepat. Dan orang-orang yang merayakan malam natal juga semakin memadati area yang kini Yuuji serta lainnya datangi.

Lalu Tanpa sadar ia juga menggenggam tangan kanan sang kakak erat agar tidak terlepas darinya. Sedangkan sang kakak yang mendapatkan perlakuan manis dari adiknya sungguh membuat hatinya senang bukan kepalang.

Dan tidak menyadari tatapan cemburu dari Gojo dan Megumi karena sedari tadi dihiraukan oleh keduanya.

"Sukuna teruslah berada disamping Yuuji, dan jangan kau coba untuk melepaskan genggaman erat tangannya". Ryoumen berbicara dialam bawah sadar Sukuna." Dan aku sudah memberi tahu mu sedari awal jika jangan pergi untuk merayakan natal malam ini". Ingatnya pada Sukuna.

"Maafkan aku". Sukuna menurunkan egonya." Dan aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi dengan adikku Ryoumen".

"Ku pegang perkataan mu".

"Aku juga ingin menyelesaikan masalahku dengan Megumi". Beritahu Sukuna." Dan kau bisa pegang perkataan ku".

"HN... Dan akan kulihat dari sini". Ryoumen dengan memutus alam bawah sadar mereka.

"Nii". Yuuji menggoyang tangan yang lebih besar darinya karena sedari tadi ia berbicara tidak ada respon.

"Ah! Ada apa Yuuji ". Sukuna terkejut.

"Yuuji sedari tadi mengajak Nii-chan berbicara, tapi Nii-chan tidak merespon". Yuuji menatap Sukuna dengan wajah murung.

"Maafkan Nii-chan, Nii-chan hanya memikirkan sesuatu tadi". Tangan besar itu mengusak pelan Surai merah muda sang adik dengan lembut. Lalu merapatkan jaket yang dikenakan." Kau tau wajahmu terlihat jelek jika murung begini". Candanya.

"Wajah Yuuji tidak jelek Nii-chan tapi tampan".

"Iya".

"Sukuna kita akan kemana?". Megumi mendekati Sukuna lalu menggenggam tangan kirinya yang bebas. Sedangkan sang empu yang merasakan tangan nya digenggam hanya diam saja tidak menolak. Dan pastinya membuat Megumi senang tentunya.

"Yuuji ingin apa?". Kali ini Gojo yang mendekati Yuuji dan menggenggam tangan kanan Yuuji yang bebas." Ayo Sensei antar".

"Cih" Sukuna mendecih mendengar gurunya ini mulai pendekatan kembali.

"Sukuna?". Megumi juga dengan cepat mengalihkan pandangan Sukuna pada Gojo." Su-Hachim". Entah kenapa tiba-tiba saja Megumi bersin.

"Kau kedinginan". Sukuna dengan cekatan melepaskan jaket berlapisnya. Dan tanpa sadar melepaskan genggaman adiknya guna untuk memakaikan jaketnya pada sahabatnya.

Yang pastinya membuat Yuuji beralih menggenggam erat tangan sang Sensei.

"Yuuji". Gojo menatap murid yang ia cintai itu dengan perasaan sedih." Kita beli makanan yang Yuuji inginkan".

"Baiklah ". Jawabannya dengan sedikit antusias, kalau dipikir kapan lagi ia makan dengan bebas tanpa adanya larangan dari sang kakek." Tapi Yuuji ingin memakan berbagai macam makanan dan Sensei harus janji merahasiakan ini dari kakek".

"Baiklah Sensei janji". Lalu keduanya pun pergi pada area penjual roti melon tanpa memberi tahu Sukuna.

"Sudah tahu udara dingin kenapa malah pakai jaket berbahan tipis". Dengan menaikkan resleting jaket yang dikenakan Megumi .

[BL] Yuuji Is Mine (Diberhentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang