2.

4.8K 494 82
                                    

10 tahun kemudian

"Nii-chan... Nii-chan ayo bangun sudah pagi". Suara lembut terdengar ditelinga sang kakak yang tak lain adalah Sukuna. Meregangkan badannya sebentar lalu melirik kearah sang adik yang sedang duduk disamping ranjangnya dengan senyum manisnya." Masih pagi yuuji. Lihat lha jam masih menunjukkan pukul 5 pagi". Ucap Sukuna dengan mengarahkan weker kearah sang adik kemudian dia letakkan kembali ke meja samping tempat tidur.

"Tapi kemarin Sukuna-Nii meminta untuk dibangunkan pagi-pagi sekali". Yuuji kekeuh sambil terus menggoyangkan lengan kekar Sukuna. Tak mau tidurnya diganggu Sukuna akhirnya menarik lembut tangan yuuji hingga terjatuh diatasnya dan membuatnya memekik seketika." Su Sukuna-Nii..".

"Diam". Sukuna berucap lembut dan semakin mengeratkan pelukannya pada sang adik yang berada diatasnya." Ta..".

"Sstt.. lupakan permintaan ku untuk membangunkan ku dipagi hari". Jelas Sukuna sekali lagi lalu menghirup aroma tubuh yuuji yang masih betah diatasnya karena dia peluk semakin erat. Harum minyak telon dan sabun bayi Sukuna suka." Nii-chan suka bau mu yuuji seperti bayi". Sedangkan sang adik hanya mengernyitkan kedua alisnya kan dia belum mandi seharusnya kan bau badan kenapa Nii-chan nya selalu berbicara jika baunya seperti bayi hei dia sudah besar harusnya baunya maskulin seperti Nii-chan nya.

" Nii aku belum mandi... Jadi aku bau dan apa-apaan itu bau bayi". Dengan menopangkan tangannya didada sukuna lalu menggembung kan pipinya. Oh astaga Sukuna yang melihat wajah Yuuji yang seperti itu jadi ingin membuatnya menggerang dibawah kukungannya.

"Nii kenapa melamun".

"Ah tidak.. baiklha Nii-chan akan bangun". Sambil melepaskan pelukannya pada Yuuji yang pastinya membuat sang kakak tak rela. Sedangkan Yuuji yang merasa pelukan Sukuna terlepas akhirnya berdiri dan memberikan sebuah kecupan singkat dibibir sang kakak. Ya itu sudah menjadi rutinitasnya sedari mereka kecil lalu pergi berlari keluar kamar menuju lantai bawah untuk menemui sang kakek.

"Hahh... Dasar jika terus begini aku bisa tidak kuat menahannya". Mengusap wajahnya kasar lalu berjalan menuju kamar mandi. Yah sudah sepuluh tahun berlalu sejak insiden dimana sang ibu meninggalkan dirinya dirumah mewah itu yang ternyata adalah rumah rahasia keluarga Ryomen serta Itadori. Rumah megah itu tidak bisa terdeteksi entah sistemnya secanggih apa.

Sukuna juga tau bahwa orang tuanya meninggal bunuh diri  tapi alasannya dia masih belum mengerti, Sukuna juga sudah bertanya pada sang kakek. Tapi sang kakek hanya menjawab belum saat nya kau tau.

"Apa yang sebenarnya terjadi sepuluh tahun lalu.. sedangkan aku dan yuuji sudah hampir menginjak diumur 17 tahun". jari-jarinya memencet tombol air hangat dari shower yang ada diatas kepalanya tak lama kemudian air mulai mengalir dari atas rambutnya hingga seluruh badan.

"Apa yang kakek sembunyikan dari ku.. dan sejak kejadian saat itu Yuuji tidak diperbolehkan keluar rumah jika tidak tanpa kakek dan juga para bodyguard. Itupun Yuuji juga jarus menyamar". Monolog Sukuna." Dan sejak hari itu juga aku terus berusaha untuk menjadi kuat agar bisa menjaga Yuuji". Lanjutnya dan mengusak rambut merah mudanya kasar.

"Aaarrggghhhh.. sepertinya aku harus mencari tahu sendiri apa yang terjadi pada hari itu, apalagi sejak ayah dan ibu meninggal semua berubah dan lebih protektif pada Yuuji". Ya dia harus mencari tahu apa yang terjadi sepuluh tahun lalu setelah semuanya terkumpul dia akan menanyakan pada sang kakek apa yang terjadi dulu.

***

Satu jam lamanya akhirnya Sukuna turun menuju lantai bawah dan mendapati sang adik yang cemberut serta manatapnya dengan garang. Yang dimata Sukuna tidak ada garangnya malah menambah kemanisan sang adik." Hei kenapa Yuuji cemberut?". Sukuna mengusap pipi gembul Yuuji dan duduk disampingnya setelah menarik kursi dimeja makan." Nii lama.. aku sudah menunggu satu jam lebih tapi tak kunjung keluar".

"Maaf kan Nii-chan ok".

"Tidak mau". Sambil menepis tangan Sukuna yang masih berada dipipnya." Hahh.. jika Yuuji masih marah ya sudah Nii-chan tidak jadi pergi ketoko kue nanti". Yuuji yang mendengar kata toko kue sontak langsung mengahambur dipangkuan Sukuna" Aku maafkan". Ucapnya cepat.

"Yakin". Sukuna memastikan dan diberi anggukan Yuuji." Tapi yang banyak". Lanjutnya pada Sukuna dan diangguki.

"Sepertinya kedua cucu kakek sedang bersemangat". Itadori Wasuke mendekat kearah meja makan dan melihat kedua cucunya bersemangat sekali tidak lebih tepatnya sang bungsu yang terlalu bersemangat." Pagi kakek". Ucap Yuuji setelah sang kakek duduk dimeja makan untuk sang kepala keluarga. Sukuna hanya mendengus lalu mengambil dua lembar roti gandum lalu mengolesinya dengan selai coklat stroberi berikutnya sang kakek yang mengambil tapi dengan selai yang berbeda serta mangabaikan dengusan sang sulung sudah biasa.

"Baiklha otouto ku yang manis. Sekarang buka mulut agar roti ini habis". Sukuna memotong roti itu menjadi empat bagian lalu menyuapkan pada Yuuji yang sudah membuka mulutnya lebar." Nii-chan twidak mhakan jwuga?". Yuuji dengan mulut penuhnya." Telan dulu Yuuji... Nanti kau tersedak". Wasuke berbicara lalu diangguki sang cucu." Nii-chan dengan melihat Yuuji makan sudah kenyang".

Sang adik yang mendengar ucapan sang kakak hanya memiringkan kepalanya tanda tak mengerti. Bagaimana bisa kenyang dengan melihatnya makan batin Yuuji, Sukuna yang melihat tatapan bingung sang adik akhirnya tidak kuat dan mencium seluruh wajahnya jangan lupakan bibir juga, dia juga tak memperdulikan sang kakek yang jengkel melihat keromantisan cucunya.

"Sudahlah kakek berangkat kekantor. Dan kau iblis jangan menyetir mobil dengan kecepatan tinggi". Wasuke berujar setelah menyelesaikan sarapannya serta meminum teh hijaunya dan akhirnya beranjak pergi meninggalkan kedua cucunya untuk kekantor." Hati-hati dijalan kakek". Teriak sibungsu dan diangguki sang kakek.

"Baiklha Yuuji sebentar lagi Nii-chan juga akan berangkat kesekolah". Seraya mengusap lembut rambut yang sewarna dengannya. Yuuji yang mendengar langsung saja berwajah sendu" Hei kenapa wajahmu jadi jelek begitu?". Sukuna mengerti adiknya juga ingin seperti dirinya sekolah dan mendapat teman banyak ya meski dia sendiri tak mempunyai banyak teman tapi dia tak peduli, dia hanya ingin Yuuji itu saja.

"Apakah sekolah itu enak?". Nah yang ditakutkan Sukuna akhirnya terjadi." Kau juga sekolah Yuuji". Sukuna menjawab pertanyaan sang adik sedetik kemudian mengalihkan pembicaraan" Sudah jam 7 setengah jam lagi Nii-chan akan berangkat sekolah dan sebelum itu aku akan menunggu guru barumu datang. Dan habiskan dulu sarapannya". Melahap sisa rotinya lalu Yuuji yang mendengar guru baru sontak menatap manik Sukuna" Gojo-sensei kemana?".

Setelah melihat roti sang adik habis Sukuna memberikan segelas susu dan langsung tandas begitu saja serta menyeka bibir lembut sang adik yang terkena noda susu dan menjilatnya. Tanpa melihat sang adik yang melongo melihat perlakuan Sukuna.

"Cih sipedo itu sedang ada urusan katanya". Mengambil tas sekolah yang ada disampingnya lalu meletakkan gelas susu yang sudah kosong dan hup Sukuna menggendong sang adik ala koala menuju ruangan yang biasa digunakan untuk Yuuji menerima materi yang tak jauh dari ruang tamu. Ya Yuuji tak pernah sekolah umum karena sang kakek khawatir dan homeschooling pilihannya.

"Nii tidak boleh begitu terhadap Gojo-sensei dia juga guru disekolah mu kan". Sambil menepuk kecil mulut pedas Sukuna lalu meletakkan kepala dibahu Sukuna agar semakin nyaman. Sang kakak paling suka jika adiknya sudah dalam mode manja seperti ini.

"Baiklha sudah". Sambil mendudukkan Yuuji dikursinya lalu tak beberapa lama seorang pelayan datang memberi tahu jika guru pengganti datang. Dan diangguki Sukuna agar sang guru masuk dia juga harus berangkat kesekolah juga.

CUP

Mencium kening sang adik sebentar lalu berpamitan pada Yuuji tanpa melihat guru baru yang datang. Guru itu yang melihat Sukuna seperti tak peduli padanya hanya menyeringai ah sepertinya dia akan mudah melancarkan misi dari sang tuan atau sebut saja bosnya. Yang memberikan misi untuk mendapatkan Itadori Yuuji entah itu sehat ataupun terluka.

Ah sepertinya membuatnya terluka adalah hal yang menyenangkan. Dia akan bersenang-senang dahulu sebelum membawanya kesang tuan yang sedang menunggunya.

...

Maunya double up tapi gak jadi

10.03.21

[BL] Yuuji Is Mine (Diberhentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang