15.

1.3K 140 31
                                    


Suasana begitu mencekam jika dirasakan Nanami beserta para bodyguard, saat menatap orang-orang didepan mereka saat ini.

"Baiklah jika itu mau mu. Kau harus mati". Ucap seseorang itu yang hanya tertuju pada Nanami.

"Maaf kalian tidak akan mudah untuk membuat diriku mati". Suara bariton Nanami membuat para bodyguard disampingnya meremang. Karena baru kali ini mereka mendengar suara yang begitu menahan amarah. Para bodyguard yang tahu keseharian seorang Nanami adalah orang yang santai dan tak pernah menunjukkan amarahnya.

Tanpa menunggu lama pertarungan pun tak terelakkan lagi Nanami dengan lihainya menangkis serangan dari lawan sebut saja ketuanya dengan memakai pedang pemberian Gojo. Sedangkan para bodyguard mencoba melawan sisanya.

Suara dentingan pedang serta tembakan terdengar memekakkan telinga. Yuuji yang sedari tadi menutup mata tapi tidak dengan telinga nya mulai merasa khawatir. Tapi tak ingin mencoba membuka mata sedikitpun karena takut.

"Oh ternyata kau sebagai manusia kuat juga ya". Ucap pria yang sedari awal selalu berbicara sedangkan yang lainnya hanya terdiam mendengarkan.

"Kalian jangan meremehkan ku. Hanya karena aku manusia biasa". Mata beriris coklat yang tertutup kacamata bulat itu berkilat tajam saat melihat kelima manusia itu berubah menjadi wujud yang berbeda bukan manusia pada umumnya. Nanami dan para bodyguard tak kaget tentu saja karena Gojo sudah memberi tahu tentang wujud asli manusia yang akan mereka hadapi.

"Oh ya para antek-antek mu saja sudah tampak kelelahan." Dengan menatap Nanami lalu mata beriris merah menatap bodyguard yang tampak kelelahan." Dan kita lihat berapa lama. Manusia seperti mu bertahan menghadapi iblis seperti kami". Dengan seringai iblis itupun bergerak menuju Nanami dan diikuti dengan iblis lainya. Para bodyguard dengan tenaga tersisa mencoba membantu Nanami dengan sisa kekuatannya.

"Fu-Fushiguro. Apakah se-semuanya baik-baik saja". Yuuji mulai memberanikan diri bertanya setelah melawan rasa takutnya, penasaran ingin sekali membuka matanya. Karena telinganya tak henti-hentinya mendengar dentingan pedang beradu, serta suara tembakan yang tak kunjung berakhir sedari tadi." A-aku ingin melihat Nanamin-Chan dan bodyguard, a-apa mereka ba-baik-baik saja".

"Ya semua baik-baik saja". Megumi berbohong mata beriris biru kehitaman itu terus melihat apa yang sedang terjadi didepan sana melalui kaca dalam mobil yang mereka tumpangi." Jadi jangan buka matamu. Sampai aku beri izin". Megumi serius lalu melihat kertas yang dia pegang.

Sedangkan seseorang dari kejauhan sedang memantau pertarungan sengit itu. Lalu mata tajamnya bergulir kearah mobil dimana sang tuan putri berada." Baiklah aku ingin membuat kejutan. Apakah dia masih ingat dengan ku". Tersenyum dengan lebarnya lalu dengan ringannya dia sudah berada didekat mobil itu.

Tok Tok

Asistensi Megumi teralihkan dari melihat Nanami dan bodyguard yang bertarung dengan gigihnya kearah suara yang mengetuk pintu kaca mobil mereka." Siapa kau". Megumi menatap tajam dari dalam kaca mobil.

"Oh... Aku tak tahu jika masih ada yang menjaga tuan putri".

"Fu-Fushiguro bicara de-dengan siapa?". Belum juga Megumi menjawab tanpa seizin nya. Yuuji perlahan membuka kedua matanya dia juga penasaran seseorang yang sedang bicara dengan Fushiguro suaranya sungguh familiar ditelinganya." Fushiguro kita harus menjauh dari sensei!". Kedua iris coklatnya membulat saat tau siapa yang berbicara.

"Ternyata kau ingat pada diriku. Panggil Jogo-sensei... Tuan Itadori Yuuji". Dengan senyum lebarnya orang yang ternyata Jogo itu mulai mengitari mobil dimana posisi Yuuji berada.

"Apa maksudmu?". Megumi jelas tak mengerti." Di-dia sensei ya-yang... Ukh". Kilasan dimana Yuuji disiksa oleh sang guru terlintas membuat dia ketakutan serta nafasnya sesak dan terputus.

[BL] Yuuji Is Mine (Diberhentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang