6.

2.2K 267 15
                                    

Rantai mengikat kuat badan Sukuna yang duduk dengan melipat kedua kakinya. Didalam ruangan yang penuh akan jimat atau kertas mantra sedangkan Gojo duduk dikursi dengan menghadap kearahnya.

"Kau siap". Sukuna yang mendengar mengangguk mantap dan tak lama kemudian gelap yang mendominasi pandangannya." Oh akhirnya Gojo Satoru melepaskan segelnya". Sebuah suara yang hampir sama dengan nya terdengar. Tanpa berfikir lagi dia langsung membuka matanya dan betapa terkejutnya saat melihat. Seseorang yang ada dihadapannya saat ini sama persis dengan dirinya.

Sedangkan yang membedakan orang dihadapannya mempunyai empat mata serta empat lengan. Sedangkan Sukuna tidak.

"Siapa kau". Tatapan tak suka diperlihatkan oleh Sukuna."Dan dimana ini".

"Oh... Aku adalah dirimu Ryomen Sukuna. Dan kau sedang berada di wilayah ku, kuucapkan selamat datang wahai tamu ku". Ucap pria dihadapannya.

"Kakek Nii-chan dimana? Sejak aku bangun tadi dia tak ada disini". Tanya Yuuji pada Wasuke karena sedari membuka mata tak melihat wajah sang kakak." Ah SUKUNA tentu saja sedang disekolah kan.". Wasuke berbohong dan Yuuji dengan polosnya percaya." Apakah nanti Nii-chan akan datang kesini?".

"Sepertinya tidak sayang. Sukuna sedang sibuk disekolahnya, jadi untuk beberapa hari kedepan tidak akan datang". Wasuke menjelaskan seketika wajah manis Yuuji yang masih pucat murung." Yuuji akan kesepian. Tapi Gojo-sensei akan kesini kan?". Sang kakek menggelengkan kepala dan itu semakin membuat sang cucu semakin murung." Hei kenapa wajah cucu kakek jadi jelek. Nanti setelah kakek pulang dari kantor, kakek akan membawakan makanan manis dan tentunya setelah mendapat persetujuan dokter bagaimana?".

Yuuji akhirnya menghela nafas dan mengangguk." Kakek berangkat dulu. Nanti orang suruhan Satoru akan datang". Lalu memberikan sebuah ponsel pada Yuuji dan diterima dengan tangan kirinya." Eh eh ponsel". Sontak saja wajah yang tadi murung langsung berbinar." Seperti ponsel Nii-chan?". Dengan menatap kakeknya." Memang ponsel Sukuna sayang". Gemas Wasuke dengan mencium kedua pipi gembul itu pelan agar tak sakit.

"Terus Nii-chan bagaimana kakek? Lalu jika Nii-chan tak kesini aku menelpon ke nomor siapa? Aku akan kesepian ak aku takut sendirian". Yuuji tanpa jeda dia masih takut untuk sendirian." Tenang sayang kau tak sendirian nanti, kau bisa menelpon Gojo-sensei untuk menanyakan Sukuna". Dengan melihat jam dipergelangan tangan saatnya dia pergi kekantor." Baiklah kakek pergi dulu. Jaga diri baik-baik jika ada hal yang aneh teriak saja didepan bodyguard sudah berjaga". Setelah Wasuke mengatakan baik-baik saja diapun keluar dari ruangan Yuuji.

Sedangkan Yuuji hanya bisa melihat dari ranjangnya dan menatap kaca pintu geser itu sang kakek sedang bercakap dengan para bodyguardnya sebentar lalu kemudian pergi.

Jika sudah sendiri Yuuji jadi sedikit takut apalagi jika tiba-tiba saja masuk orang tak dikenal. Yuuji tak ingin merasakan kesakitan lagi." Nii cepat pulang, Yuuji takut sendirian". Tanpa sadar tubuhnya sedikit bergetar.

***

GREKK

Pintu ruang inap Yuuji digeser dan masuklah seorang lelaki jangkung dengan kacamata bulatnya." Nanamin-Chan!". Seru Yuuji saat mengetahui siapa yang masuk kedalam ruangannya. Sedangkan rasa khawatir serta takutnya yang tadinya mendominasi menjadi hilang.

"Bagaimana keadaanmu?". Tanya Nanami dan duduk di samping ranjang Yuuji. Setelah meletakkan keranjang berisi buah-buahan yang dia bawa dinakas samping ranjang Yuuji.

"Aku baik-baik saja, dan hampir mati kebosanan Nanamin-Chan". Dengan menggembung kan kedua pipinya." Ne ne jadi yang menemaniku Nanamin-Chan".

Nanami yang mendengar nada ceria Yuuji hanya tersenyum dan mengusap surainya lembut." Ya si Satoru itu, memintaku untuk menjagamu hingga dia kembali bersama Sukuna".

"Memangnya ada acara apa? Kenapa sekolah saja. Mereka sampai tak menyempatkan untuk menemani ku barang sebentar saja". Yuuji benar-benar tak habis pikir." Aku jadi ingin sekolah seperti Nii-chan. Soalnya aku jadi punya kesibukan".

"Eh bukannya Yuuji sudah sekolah. Yuuji juga punya kesibukan dirumah juga kan?". Nanami mengambil sebuah apel dikeranjang yang dia bawa tadi lalu mengupasnya.

"Sekolah Nii-chan dan aku berbeda Nanamin-Chan. Lagi pula kesibukan apa? aku hanya mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh Gojo-sensei". Sambil memajukan bibir ranumnya. Nanami yang melihat keimutan Yuuji serta bibirnya hanya bisa membatin sabar. Jangan sampai dia khilaf, dia sudah menganggap Yuuji sebagai adiknya dia juga bukan Satoru yang pedo serta Sukuna yang brocom.

"Sudah-sudah ayo buka mulutmu. Apel ini minta dihabiskan". Nanami memberikan apel yang sudah dia potong setelah mengupasnya tadi.

"Baiklah". Sambil membuka mulutnya lalu Nanami menyuapkan potongan apel itu.

"Jadi Yuuji ingin sekolah seperti Sukuna Nii-chan". Nanami bertanya dan menyuapkan sepotong apel lagi. Saat melihat apel yang dikunyah Yuuji sudah habis.

"Hmm... Aku ingin punya teman yang banyak". Sambil merentangkan tangannya yang tidak digips.

Nanami yang mendengar hanya tersenyum maklum. Dia tau Yuuji hanya ingin seperti anak seusianya yang ingin mempunyai teman banyak dan menjalani kehidupan normal, tidak hanya dirumah saja dan hanya ditemani pelayan juga bodyguard.

"Hanya itu? Lagi pula Yuuji pernah melihat Sukuna membawa teman kerumah?". Yuuji menggelengkan kepala pelan. Jika dipikir Nii-chan nya memang dari dulu tak pernah membawa temannya kerumah.

"Nah tak pernah kan? Memang Yuuji tak takut dengan orang asing? Dan juga tak pernah keluar rumah jika tidak dengan kakek serta bodyguard".

Yuuji mengerti apa yang Nanami ucapkan, tapi mau bagaimana lagi dia juga ingin mempunyai teman meskipun itu tak banyak." Jika ada Nii-chan. Aku merasa baik-baik saja kok".

"Yakin?".

"Mmm... Jadi Nanamin-Chan mau membantuku untuk membujuk kakek serta Nii-chan". Yuuji dengan jurus puppy eyes nya dan Nanami tidak akan bisa menolak dengan itu.

"Baiklah... Kuharap Satoru juga akan  mengizinkan". Jawaban Nanami sontak membuatnya senang dan mengangkat kedua tangan nya yang langsung membuatnya mengaduh. Nanami yang mendengar langsung mengecek.

"Kau tak apa... Jangan terlalu bersemangat Yuuji. Kau sedang terluka ingat itu". Tampak wajah Nanami khawatir. Jika luka yang didapatkan Yuuji terbuka lagi bisa babak belur dia dihajar Satoru  bersama dengan Sukuna, Jika bayi kecil mereka terluka kembali.

"Hehehehe... Maafkan aku Nanamin-Chan". Senyumnya yang menampakkan deretan gigi rapinya.

"Permisi waktunya tuan Itadori melakukan pengecekan". Sebuah suara menginterupsi keduanya. Yang ternyata dokter serta perawat, yang masuk ke dalam ruangan setelah dicek terlebih dahulu oleh para bodyguard tentunya dan diangguki oleh Nanami.

...

Adem ayem dulu biar Yuuji sembuh

19.03.21

[BL] Yuuji Is Mine (Diberhentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang