20.

840 84 22
                                    

"Hei kenapa cucu kakek yang manis ini cemberut?". Wasuke heran pasalnya sejak tadi Yuuji, cucu manisnya ini duduk diam di kursinya dengan bibir manyun dan tidak menyentuh sarapannya sama sekali.

Dan ingatkan Wasuke biasanya disetiap pagi dia selalu melihat cucu manisnya ini. Selalu berada dipangkuan sang kakak tapi sekarang meminta untuk duduk sendiri saat ini.

"Bocah iblis kau apakan cucu kesayangan ku". Wasuke dengan cepat menuduh kepada pemuda bertato yang sedang mengusak surainya kasar.

"Ini hanya masalah kecil kek". Sergah Sukuna cepat yang membuat Yuuji menatapnya dengan wajah garang. Tapi malah dimata Sukuna menggemaskan seperti anak kucing minta untuk diberi makan.

"Yuuji sayang apa yang dilakukan iblis ini padamu?". Wasuke mengangkat Yuuji dari kursinya lalu memangkunya. Yang sontak membuat Sukuna tidak suka.

"Nii-chan jahat". Adunya lalu dengan polos membuka seragam berhoodie itu hingga memperlihatkan tubuh bagian atasnya. Yang sontak membuat semua orang yang berada di sana melotot.

"Tutup mata kalian semua dari adik ku! Dan cepat menyingkir dari sini!". Bentak Sukuna dengan mengambil alih Yuuji dari Wasuke, lalu secepatnya memakaikan seragam itu kembali.

Dengan Yuuji yang senantiasa meronta untuk melawan Sukuna tanpa bicara, ingat dia sedang marah dan tak ingin berbicara.

Sedangkan para bodyguard serta pelayan yang berada disana dengan cepat menutup mata. Dan berlalu pergi dengan mata tertutup, mereka masih sayang nyawa tapi juga sedikit bersyukur dapat melihat tubuh indah tuan mudanya meski sebentar. Lalu apa itu disekitar kedua tulang selangka tuan muda terdapat tanda merah sedikit kebiruan batin mereka menggelengkan kepala untuk mengenyahkan pikiran absurdnya.

"Sukuna! Dasar iblis kurang ajar apa yang kau lakukan pada tubuh cucuku!". Geram Wasuke saat melihat banyak tanda diarea tulang selangka sang cucu.

"Aku hanya memberikan tanda itu saja kakek". Sukuna dengan memeluk Yuuji erat .

"Astaga! Kakek tak habis pikir kau tau dia adikmu".

"Ya aku tau".

"Lalu!".

"Aku hanya ingin menghapus tanda Geto Suguru dari tubuh adikku". Yuuji yang mendengar nama Geto disebut pun menegang. Refleks Sukuna mengelus punggung mungil sang adik pelan dalam pelukannya.

Memang malam kemarin Sukuna sempat berpikir untuk menindih bekas tanda yang diberikan Geto Suguru saat Yuuji bangun keesokan paginya.

Tapi karena dia tidak tahan dan tak bisa tidur. Akhirnya dengan terpaksa saat Yuuji tidur pulas dia melancarkan aksinya dengan membuat tanda dikedua area tulang selangka adiknya, lalu menindih bekas tanda dari Geto jika saja Ryomen tidak mengganggu dan berkata." Kau ingin memperkosanya atau hanya ingin menindih bekas dari Geto".

Dirinya hampir saja lepas kendali ingin mendominasi tubuh mungil tidak berdaya adiknya yang sedang tidur.

"Hahh... Entahlah kakek tidak tahu harus berbuat apa padamu". Wasuke tidak tahu harus berbuat apa pada Sukuna. Jika dia meminta berhenti maka sudah dipastikan Sukuna akan mengamuk.

Sedangkan Yuuji yang mendengar penjelasan sang kakak hanya terdiam dia juga tidak ingat jika Geto Suguru memberi tanda pada dirinya, dia hanya marah saat kakaknya menjelaskan jika ia yang memberikan tanda merah ditubuhnya.

Oh lihat kedua pipi tembem Yuuji memerah yang pastinya luput dari Wasuke serta Sukuna. Karena wajah manisnya berada dalam dekapan sang kakak.

"Yuuji... Murid manis ku...". Suara riang Gojo menginterupsi dan membuat suasana yang semula sedikit berat akhirnya menghilang.

[BL] Yuuji Is Mine (Diberhentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang