18.

1.1K 124 29
                                    

Sudah lebih dari tiga hari Sukuna uring-uringan tak jelas. Karena adik manisnya benar-benar menghindari dirinya.

Dia juga sudah mencoba untuk berbicara tapi Yuuji selalu acuh. Dan meminta siapa pun untuk menggendongnya pergi dari hadapannya. Entah saat dia didalam kamar atau ruangan lainnya.

Terkecuali kamar mandi Sukuna tidak mungkin berada disana dan itu berlaku untuk semua. Hanya sang kakek lha yang bisa dan itu berlaku saat mereka tumbuh remaja." Karena kalian sudah remaja. Terutama kau Sukuna kakek tak mengizinkan untuk mu mandi bersama dengan Yuuji". Entah kenapa Sukuna jadi kesal saat mengingat titah sang kakek.

"Haahh...". Helaan nafas panjang terdengar dari celah bibir Sukuna yang sedang berbaring diranjang king sizenya." Sampai kapan kau uring-uringan begini?". Ryomen membuka suara.

"Aku sudah berusaha berbicara dengan Yuuji. Tapi apa... Akhirnya dia hanya mengacuhkan ku". Dengan mengusak surai merah mudanya kasar." Kau menyerah?". Ryomen mencibir.

"Tidak". Ucap Sukuna lalu bangun dari baringnya." Jika begitu berusahalah lagi. Kau tak mau kan jika Yuuji selalu dengan Gojo".

Tok Tok

Sukuna yang mendengar pintu kamarnya diketuk sontak berjalan meninggalkan ranjangnya. Untuk mendekati pintu lalu membukanya.

"Ada apa". Sukuna dengan wajah datar melihat siapa yang tadi mengetuk pintunya.

"Jaga Yuuji. Karena hari ini tugas ku mengajar tidak bisa aku tinggalkan". Jelasnya yang tak lain adalah Gojo." Hahh. Jangan bercanda". Sukuna dengan melihat jam di kamarnya." Kau lihat jam saja sudah menunjukkan pukul 10.30 siang. Bukannya terlambat".

"Kau tak ingin menjaga Yuuji". Selidik Gojo pada Sukuna. Hei Gojo sendiri maunya tak ingin pisah dengan Yuuji. Apalagi beberapa hari ini murid manisnya itu sungguh manja dan dekat sekali dengannya.

Dirinya juga sedikit senang karena kakak beradik itu bertengkar. Tak apalah dirinya sedikit egois toh kapan lagi Yuuji bisa sedekat ini padanya.

"Memang nya Nanami-san kemana?".

"Nanami sedang bersama kakek. Jadi tolong jaga baik-baik murid manisku. Saat kami semua tak ada". Gojo dengan menekan kata baik-baik pada Sukuna." Aku harap kalian berdua berbaikan. Kau tau Sukuna Yuuji beberapa hari ini selalu murung". Gojo memberi tahu.

Sukuna yang mendengar menghela nafasnya lagi." Semoga dia tak menghindari ku".

"Baiklah aku pergi. Ah karena aku terburu tolong bilang pada Yuuji, bahwa aku pergi untuk mengajar". Pamit Gojo tapi sebelum dia beranjak pergi. Dengan ringannya salah satu tangan Gojo menonjok tepat dipipi kiri Sukuna. Dan membuat sang empu terjatuh dengan tak elitnya karena tak memiliki pertahanan.

"Ka—".

"Itu untuk Yuuji". Jawab Gojo dan berlalu pergi begitu saja. Tanpa memperdulikan Sukuna yang kesakitan.

"Sialan! Ini sakit sekali". Umpatnya." Hahahahaha... Itu bagus untukmu Sukuna". Ryomen dengan seenaknya muncul hanya untuk menghina dirinya." Lain kali lebih peka lha dengan adikmu. Sudah sana temui Yuuji, karena ini kesempatan mu untuk berbicara dengannya dan ingat redam amarah mu". Lalu menghilang begitu saja.

Hei memang Sukuna salah apa disini. Tidak peka maksudnya apa dia sendiri juga tak tahu adiknya marah karena apa. Apalagi Yuuji selalu menghindari dirinya jika ia mendekat.

Tak mau terlalu lama berfikir. Sukuna pun beranjak dari jatuhnya dan menuju kamar sang adik.

"Yuuji".

Si manis yang sedang bersandar diranjang dengan membaca novel akhirnya menoleh keasal suara, dan terkejut saat mendapati sang kakak di ambang pintu kamarnya.

[BL] Yuuji Is Mine (Diberhentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang