"Tolong... Hiks... Ja-jangan". Igaunya serta Wajah manis yang masih setia tertutup kedua matanya itu nampak ketakutan." Maaf... A-aku tidak seperti itu sen-senpai". Dengan air mata yang mengaliri kedua pipinya.
Sedangkan pemuda yang setia menjaga dari sore hari hingga malam menjelang tersadar dan langsung menghampiri dimana pemuda manis itu berbaring, setelah terlebih dahulu merapikan pekerjaan osisnya.
Ingatkan dia untuk segera menghajar sang kepala sekolah, Karena memberikan pekerjaan yang tiada habisnya. Meskipun telah dikebut oleh semua anggotanya.
"Megumi". Sukuna dengan mengusap air mata yang mengalir diwajah sang sahabat-Megumi." Ssstt... Ada aku tidak usah takut". Ucapnya berbisik menenangkan ditelinga kiri Megumi.
"Hiks... Su-Sukuna".
"Iya aku disini". Sukuna berlanjut menggenggam tangan kiri Megumi lembut.
Sang empu yang merasakan kelembutan serta perlindungan dari seseorang, mulai membuka kedua matanya memperlihatkan kedua iris hitam kebiruan nya.
Meskipun Samar ia tau jika pemuda dihadapannya ini adalah Sukuna, pemuda tampan yang ia cintai.
GREP!
Tidak memperdulikan tubuhnya yang lemah dan sakit. Megumi dengan erat memeluk Sukuna dan membuat sang pemuda terhenyak kaget karena pelukan tiba-tiba.
"Takut Sukuna". Akunya dengan semakin mengeratkan pelukannya." Hiks... Kenapa mereka kembali".
"Ssstt... Sudah tidak apa-apa". Sukuna merilekskan tubuhnya lalu menepuk pelan punggung bergetar itu." Aku sudah menghajarnya dan membawanya pada kepala sekolah. Agar ditindak lanjuti".
"Ti-tidak... Mereka pasti kembali!". Megumi mencoba melepaskan pelukan Sukuna." Me-mereka jahat! A-aku takut!". Racaunya.
"Megumi tenanglah!".
"Tidak! A-aku yakin mereka kembali hiks! A-aku akan pindah se-".
"Megumi!". Bentak Sukuna dengan kedua tangan memangkup wajah manis Megumi agar menghadapnya, karena Megumi sedari tadi tak bisa diam dan terus meracau disela Isak tangisnya." Mereka tidak akan kembali. Dan jangan berfikiran untuk pindah sekolah".
Sukuna dengan menatap kedua iris Megumi lembut. Sedangkan Megumi yang mendapatkan tatapan lembut itu semakin menangis dengan kencang.
Dan kembali membuat Sukuna merasa bersalah, seandainya saja dia mencegah sahabat nya ini keluar dari ruangan osisnya maka semua ini tidak akan terjadi.
Seandainya dulu dia tidak memaafkan senpainya dan membuat mereka dipenjara. Maka para senpainya tidak akan membuat Megumi seperti ini. Itu seandainya dan sekarang semua telah terjadi, hingga membuat Megumi masuk kedalam rumah sakit.
Mengingat kan kembali bahwa ia memang harus melindungi sahabatnya ini dan juga adiknya.
Yuuji... Batin Sukuna.
"Kau memang Nii-chan egois! sukuna sialan!". Ryoumen mengumpat dialam bawah sadar Sukuna dan tentu saja sang empu mendengar." Lebih baik Yuuji dengan Gojo jika begini!". Lanjutnya dan membuat Sukuna mengerang tidak terima.
.
.
.
"Sukuna... Aku ingin pulang". Permintaan Megumi dengan tiba-tiba setelah Isak tangisnya berhenti serta kondisinya stabil meski belum sepenuhnya saat dokter memeriksa nya tadi. Dan membuat Sukuna menghela nafas berat.
"Dokter sudah bilang kan. Jika kau belum pulih sepenuhnya".
"Ta-tapi... Nee-chan bagaimana? Aku takut dia akan khawatir". Akunya kerana sang kakak pasti sedang menunggu dirumah dengan cemas. Apalagi sekarang dirinya masuk rumah sakit. Ia juga baru sadar jika Sukuna membawanya kerumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Yuuji Is Mine (Diberhentikan)
De TodoDiberhentikan!! Menunggu jiwa down ku menghilang agar bisa meneruskan cerita ini. "Nii-chan akan menjagamu.. Apapun yang terjadi Yuuji". Sukuna Ini BOY LOVE jadi jangan salah lapak ya..