Takdir itu emang kocak. Perasaan cerita tentang perjodohan itu hanya ada di film atau novel, tapi sekarang apa? Cecilia Janelle terjebak dalam sebuah perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Benar-benar klise. Perusahaan Papanya sedang dal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cecil makhluk aneh. Suka iseng." - Jeff
💍💍
Jeff sedari tadi pusing melihat Cecil yang mondar-mandir di dalam kamar. Perempuan itu sibuk sekali merapikan baju-bajunya yang dia pindahkan dari koper ke dalam lemari. Sedangkan Jeff, di sisi sebelah kiri, duduk di kursi meja rias. Dia heran, mau apa Cecil di kamarnya? Pengen tau juga kenapa perempuan itu masih ada di sana? Kan katanya perempuan dan laki-laki tidak boleh berada dalam satu kamar?
"Kenapa, Jeff?" tanya Cecil setelah berbalik badan. Dia tau sedari tadi Jeff memperhatikannya.
Jeff cepat-cepat menulis sesuatu di smartwatch miliknya lalu memberikan itu kepada Cecil:
Male room. No ladies allowed enter!
Cecil menetap Jeff setelah membaca tulisan yang ada di smartwatch suaminya itu. "Maksudnya aku gak boleh masuk ke kamar ini, gitu?"
Jeff mengangguk.
"Tapi kan ini kamar aku juga, Jeff? Kita suami-istri. Jadi, boleh satu kamar."
Suami-istri? Apa itu? Jeff tidak paham. Itu sejenis apa? Makanan ringan kah? Atau salah satu jenis material penyusun robot? Tapi dia tidak pernah tau tuh ada komponen yang bernama suami-istri untuk menyusun sebuah robot.
"Udah, sana. Kamu mandi dulu. Kan udah gerah seharian ngeladenin tamu-tamu."
Jeff mengangguk, dengan cepat melangkah ke kamar mandi. Dia termasuk orang yang rajin mandi. Dalam sehari, dia mewajibkan dirinya tiga kali mandi. Bahkan teman-teman sekantornya pun udah memahami kebiasaan Jeff yang sehabis makan siang akan menyempatkan dirinya untuk mandi, setelah itu dia akan hilang untuk tidur selama 10 menit, lalu balik bekerja. Aneh memang, tapi begitulah dia.
Setelah memastikan Jeff masuk ke dalam kamar mandi, Cecil melanjutkan aktifitasnya, menyusun barang-barang. Walaupun dia sangat letih tapi rasanya tidak afdol kalau tidak merapikan segera barang-barangnya. Matanya gatal melihat barang berserakan, dan itu membuatnya tidak bisa tidur juga. Kepalang tanggung.
Saat sedang asik, Cecil mendengar ponselnya berbunyi. Seutas senyum terajut di atas bibirnya ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
"Hallo?"
"Cecilia Janelle! Jadi juga lo nikah? Kan gue udah bilang tungguin gue balik dulu dari Los Angeles! Parah banget, anjir. Diundur sehari aja gak bisa apa? Padahal gue udah bilang kalo besok gue pasti sampe. Ngebet nikah banget lo emang?"
Carol menyerocos dengan suara melengking. Dia sahabat Cecil sejak kecil.
Cecil buru-buru menjauhkan ponselnya dari depan telinga dan mengubah ke mode loudspeaker. Kampret memang. Bisa hancur telinganya dengerin suara Carol. Ck! Udah gila nih orang. Nelfon pake teriak-teriak.
