Hubby • 43

40.5K 2.5K 60
                                    

"Cecil, with you, i discover miracles in simplicity

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cecil, with you, i discover miracles in simplicity. Aku memang sulit dalam merangkai kata-kata, mungkin bukan yang kamu harapkan romantis dalam berbahasa. Tapi, coba letakkan jemarimu di dadaku, rasakan detaknya ketika aku menatap matamu yang indah. Dalam keheningan itu, biarkan hati kita berbicara dalam bahasa cinta. Yang cukup antara aku dan kamu yang tau."

- Jeff

💍💍

Dengan langkah cepat, Silvia mendekati gerbang saat melihat Pak Dimas sedang berbicara serius pada seseorang yang tidak bisa dengan jelas dia lihat karena terhalang.

"Ada apa, Pak Dimas?" tanyanya dengan penasaran. Tampak tubuhnya terbalut pakaian lengkap, rapi dan modis. Dia telihat lebih cantik dari wanita seusianya. Dari penampilannya itu, sepertinya dia hendak pergi untuk urusan kantor.

"Anu, Bu. Ada Mbak Cecil," jawab Pak Dimas takut-takut.

"Cecil?" gumamnya Silvia pelan, mencoba menoleh ke belakang tubuh Pak Dimas yang bergeser sedikit untuk menunjukkan wajah menantunya itu.

"Ma," panggil Cecil. Matanya memancarkan harap, berdoa agar Silvia tidak seperti Adam yang mengusirnya. Saat ini, dia butuh bertemu Jeff.

Silvia berdiam sejenak dengan tatapannya yang terpaku pada Cecil. Lantas kemudian menoleh pada Pak Dimas. "Kenapa menantuku tidak diberi masuk?"

Reaksi itu membuat Pak Dimas sedikit terkejut lalu mencoba untuk menjelaskannya. "Maaf, Bu. Tapi Pak Adam memberi pesan supaya Mbak Cecil nggak diperbolehkan masuk ke dalam rumah. Bapak pesan untuk kasih tau ke Mbak Cecil jangan cari-cari Mas Jeff lagi dan segera pergi," katanya sembari membungkuk memberi hormat.

Silvia menghela napasnya dengan menggeleng kecil. Dia bawa pandangannya kembali pada Cecil yang masih harap-harap cemas. "Kalian berdua masuk aja, sayang. Sini bareng sama Mama," ajaknya mengulurkan tangan.

"Bu. Tap—"

"Gakpapa, Pak Dimas. Saya yang meminta. Adam biar saya yang urus," potong Silvia dengan tegas.

Mau tak mau Pak Dimas akhirnya menutup mulut. Tahta tertinggi di rumah ini adalah wanita, alias Silvia. Adam pun selalu kalah dengannya.

Cecil terlihat lega ketika Silvia mengizinkan mereka untuk masuk. Jujur, tadinya Cecil berpikir bahwa dia akan ditolak dan disuruh pergi tanpa bisa bertemu Jeff. Tapi ternyata salah. Silvia bukanlah Adam. She welcomes her with open arms.

Setelah masuk ke dalam rumah, mereka duduk di ruang tamu. Silvia duduk di sofa, sementara Cecil duduk di depannya. Perasaan tegang terasa mengambang di udara. Harusnya tidak seperti ini tapi tetap Cecil merasa bersalah. Mau bagaimana pun juga hubungan mereka menjadi kacau setelah videonya dengan Bryan tersebar.

"Mama nggak marah sama aku kayak Papa Adam?" tanya Cecil memulai percakapan, grogi sekujur tubuhnya tapi berusaha tetap mengatur diri.

Terdengar helaan napas Silvia yang berat. "Engga, sayang. Mama nggak marah," jawab Silvia dengan suara lembut, sebagai perempuan dia bisa merasakan kecemasan di gurat wajah Cecil. "Mama memang sedikit syok waktu pertama kali ngelihat video itu tersebar dan nggak nyangka itu bakal jadi masalah besar yang mempengaruhi mitra kerja perusahaan Papa Adam di kantor."

Special Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang