Takdir itu emang kocak. Perasaan cerita tentang perjodohan itu hanya ada di film atau novel, tapi sekarang apa? Cecilia Janelle terjebak dalam sebuah perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Benar-benar klise. Perusahaan Papanya sedang dal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jeffrey, kamu memang spesial dengan caramu sendiri. Tapi tau nggak, kehadiran kamu tuh kayak obat penenang buat aku. Dalam pelukan kamu, atau dalam segala hal kecil yang kamu lakukan, ngebuat semua bebanku jadi terasa ringan. Makasih udah jadi baik."
-Cecil.
💍💍
Kalau kemarin Jeff dan Cecil menyeberang dari airport ke resort water villa di Maldives naik seaplane, sekarang mereka pulangnya naik speed boat sesuai usul Cecil yang katanya kepengen merasakan bagaimana sensasi menyusuri perairan Maldives di atas speed boat. Walaupun sebenarnya dia hanya duduk menyandar dalam pelukan Jeff sambil pijet-pijet kepala karena ternyata dia mabuk laut. Ck! Terlalu ngide memang.
"Mual?" tanya Jeff yang bingung harus bagaimana.
"Iya. Pusing banget kepala aku, Jeff."
Jeff menggaruk kepalanya. Dia teringat dengan orang tuanya yang selalu memberinya minyak angin kalau sedang mual atau pusing. Jadi, dia merogoh sling bag miliknya. Biasa dia juga selalu membawa itu kemana-mana untuk antisipasi.
"Mau?" tanya Jeff untuk minta ijin ke Cecil sebelum mengoleskan minyak angin itu ke dahinya.
Cecil udah merasa lemas. Dia pasrah, jadi mengangguk aja. Memang sih hanya 45 menit untuk menyeberang, tapi bagi Cecil satu menit terasa seperti satu abad. Gak lagi lagi deh dia ngide kayak begini. Tersiksa banget.
Jeff mulai mengoleskan minyak angin ke dahi Cecil secara perlahan-lahan, memijatnya dengan lembut sambil memastikan minyaknya tidak turun ke mata. Takut mata Cecil pedih.
"Thank you, Jeff," Ucap kecil dengan suara pelan. Dia merasakan sedikit kesegaran setelah minyak angin itu dioleskan. Meskipun masih pusing tapi setidaknya rasa mualnya berkurang.
Jeff hanya mengangguk. Sambil memijat dahi Cecil, Jeff berinisiatif mengeluarkan robot mininya dari dalam tas dan meletakannya di atas paha. Dia terlihat mengutak-atik sesuatu di sana sampai akhirnya keluar suara dari speaker robot itu. Sebuah lagu yang berjudul Baby Shark, dengan dance tipis-tipis tapi kaku dari robot itu membuat Cecil tertawa kecil.
"Kamu buat aku kayak anak-anak aja," ujar Cecil sambil mendongakan kepala menatap sang suami.
Jeff tersenyum samar-samar. Sepertinya Cecil sudah lebih membaik, pikirnya. Soalnya sekarang sudah tersenyum. Dari tadi asik mengeluh dan diam karena pusing.
Cup!
Jeff mengerjap kaget. Cecil tiba-tiba mencium pipinya. Dari kemarin-kemarin dia tidak terlalu masalah tentang ini tapi sejak kejadian tadi malam, momen dimana Cecil mencium bibirnya secara mendadak, membuat Jeff susah lupa. Cecil sih enak setelah itu seperti tidak ada masalah. Lah Jeffrey? Dia sepanjang malam kepikiran itu.
