Hubby • 47

50.5K 2.2K 33
                                    

"Aku tidak akan pernah kehilangan arah asalkan kamu ada di sisiku, Jeff

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak akan pernah kehilangan arah asalkan kamu ada di sisiku, Jeff. Kita adalah dua titik yang terhubung oleh garis yang tidak terlihat. Kita adalah dua puzzle yang tak lengkap tanpa satu sama lain karena saling terikat. Tak peduli kemana arah angin bertiup, aku akan tetap berada di hatimu dan kamu di hatiku. Biarlah dunia menjadi saksi bahwa tak ada jarak dan waktu yang bisa memisahkan kita, karena ternyata kekuatan dalam cinta itu nyata. Fighting, sayang. Kelak kita berdua akan cerita ke anak-anak kalau kita berdua adalah pahlawan dalam babak hidup kita, yang berjuang dan berani untuk tetap bersama."

- Cecil

💍💍

"Gimana dong, Ca? Kasih gue ide dong. Gue nggak mungkin kuat nunggu selama itu," ujar Cecil yang saat ini lagi duduk bersebelahan dengan Carol di kamarnya.

Cecil tengah frustasi memikirkan ide apa yang cepat dan tepat untuk membuat Papa mertuanya mengijikan Jeff tinggal bersamanya lagi. Tanpa ada embel-embel apapun.

Tadi, Cecil dan Carol baru aja balik dari rumah sakit habis konsultasi dengan dokter terkait usia kandungannya. Dan ternyata, setelah dia bertanya, tes DNA baru bisa dilakukan setelah kehamilannya memasuki usia 10 minggu sampai 12 minggu. Which is itu masih lama, membuat Cecil jengkel karena sudah tidak sabar menunggu.

"Ya, gimana Cil? Gue juga bingung." Carol menggaruk kepalanya, ikut-ikutan frustasi. "Lagian Om Adam ada-ada aja dah. PR banget dia tuh. Heran gue."

"Gue pengen nyumpahin tapi dia mertua gue. Ck!"

"Sumpahin aja. Nggak denger ini."

"Takut kualat gue."

"Yeu.."

Cecil kemudian terdiam sejenak, seakan sedang merenungkan sesuatu. "Hmm, gimana kalau gue kerjasama aja dengan dokter supaya sekarang dibuat dulu pernyataan kalau ini anak gue sama Jeff? Nunggu lama itu nggak enak banget, Ca. Toh juga nanti hasilnya tetap sama," ujarnya setelah beberapa saat.

"Dih. Si bego." Carol berdecih. "Mana bisa begitu. Lo pikir pihak rumah sakit mau? Itu namanya lo nambahin masalah. Apalagi Om Adam mana bisa ditipu begitu. Lo tau sendiri mertua lo gimana."

Cecil mengangguk mengerti. "Iya sih, gue juga mikirnya gitu. Tapi gue bener-bener nggak tahan nunggu. Dan gue yakin Jeff juga nggak sabar."

"Tahan dulu sih, aelah. Nggak kerasa tau, Cil. Yang penting elo masih bisa diem-diem komunikasi sama Jeff lewat Tante Silvia atau Mr. Helper," sahut Carol. "Atau emang lo nya aja yang nggak tahan kalau nggak disentuh sama Jeff? Nggak di ena-enain, nggak dibelai-belai? Bitch, tahan dulu kali vagi—"

"Mulai deh, lo! Mulai!" Cecil menyorot mata Carol dengan tajam, siap-siap mencabiknya kalau perlu.

"Peace.." Carol cengengesan.

Special Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang