Hubby • 11

51.1K 2.7K 47
                                    

"Coba kalau seandainya Jeffrey normal, mungkin aku bisa belajar jatuh cinta pelan-pelan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba kalau seandainya Jeffrey normal, mungkin aku bisa belajar jatuh cinta pelan-pelan?"

- Cecil

💍💍

Dibalik kacamata hitamnya, Cecil melirik ke luar jendela. Hamparan laut yang berkilau di bawah sinar mentari pagi membuatnya senang. Sesuai ekspetasinya setelah melihat-lihat di sosial media, Maldives memang sebagus itu. Lautnya biru tosca jernih terpisah jelas dengan lautnya yang biru lebih tua, pasir putihnya yang kilat dan pohon kelapa yang berjejer di sepanjang pantai memberikan kesan teduh. Cecil tidak sabar ingin segera turun dan bermain air.

Well, setelah menghabiskan kurang lebih 10 jam di pesawat dan lanjut lagi menyebarang dengan seaplane selama hampir 30 menit, tubuh Cecil rasanya encok. Fasilitas sih mewah tapi tidak menjamin bakal senyaman itu. Tetap aja ada rasa pegal dan bosan. Atau mungkin itu berlaku di Cecil aja? Soalnya Jeff terlihat santai. Bahkan tidak mengeluh sama sekali. Perasaan tua-an Jeff tapi yang merasa jompo malah Cecil. Aneh memang.

Pilot mulai memberi aba-aba. Bentar lagi mereka akan mendarat di resort water villa tujuan mereka. Cecil semakin excited. Tidak menyangka impiannya beberapa tahun belakangan ini terwujud juga. Meski perutnya sedikit mual melihat ketinggian, tapi worth it lah sama pemandangan indah dari atas sini. Bagus banget, Cecil terkagum-kagum.

"Jeff bagus banget ya," ucap Cecil, tidak bisa melepas pandangannya. Pesawat semakin lama semakin landai, dekat dengan laut.

"Hm."

Jeff tidak terlalu suka liburan, jadi dia menjawab seadanya.

"Nanti pokoknya kita harus foto banyak ya, Jeff."

"Hm."

Setelah mendarat, Cecil dan Jeff disambut para staf resort yang ramah. Mereka semua bepakaian serba putih, berdiri sejajar di tepi pantai sambil tipis-tipis memainkan alat musik. Cecil mengulas senyum turun dari pesawat. Menyalakan kamera dan merekam momen itu. Berasa disambut bak raja dan ratu, Cecil senang bukan main. Refleks tangannya melingkar di lengan sang suami yang tetap sama ekspresinya seperti batang bambu. Yang ada dipikirannya justru kapan orang-orang itu pergi? Berisik! Terlalu ramai. Dia tidak suka. Sungguh sebuah perbedaan bagai langit dan bumi.

"Welcome to our resort, Mr. and Mrs. Adam. We hope you enjoy your stay with us," sapa seorang staf dengan senyum ramah sambil mengalungkan kalung bunga kepada Cecil dan Jeff secara bergantian.

"Thank you, we're looking forward to it," jawab Cecil sembari tersenyum. Setelahnya salah seorang memberikan segelas minuman segar untuk mereka.

Lagi-lagi Cecil memotret momen itu. Pokoknya apapun yang dia lihat, bakal dia abadikan di kamera ponselnya. Jeff sampe bingung. Memangnya itu penting ya? Soalnya dia tidak tertarik sama sekali. Lebih bagus juga main rubik atau merakit robot-robotan.

Special Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang