Hubby • 22

50.4K 3K 70
                                    

"Kalau Cecil robot, aku mau mengatur ulang programnya supaya jangan suka iseng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau Cecil robot, aku mau mengatur ulang programnya supaya jangan suka iseng. Tapi sayangnya bukan."

- Jeff

💍💍

Selalu merasa bosan di rumah, akhirnya hari ini Cecil memutuskan ikut pergi bareng Jeff ke kantor. Pintu mobil dibuka oleh security, Cecil merapikan sedikit pakaiannya lalu turun sambil melingkarkan tangan di lengan Jeff.

Begitu masuk ke gedung, semua mata langsung tertuju pada mereka. Cecil bisa merasakan tatapan penasaran itu, sambil bisa menebak orang-orang di kantor berbisik lirih: oh ini toh istrinya Pak Jeffrey.

Dilihat seperti itu, siapa yang tidak malu sih? Mereka seperti couple artis papan atas yang lagi melintas di tengah kerumunan orang-orang. Memang dasar tabiatnya manusia suka kepo.

"Pagi, Pak Jeffrey. Pagi, Bu." Beberapa dari mereka memberi senyuman kecil sambil memberi hormat. Entah karena memang ramah atau sengaja karena kepo. Tidak dipungkiri juga beberapa dari tatapan mereka seolah-olah menyiratkan: kok mau sih nikah sama Jeffrey yang autis? Bahkan ada juga yang bergosip dengan kalimat: mungkin Cecil mau karena Jeffrey tajir. Dih, mereka tidak tau aja, Cecil juga datang dari keluarga yang berada kok.

Tapi bodo amatlah ya apa kata orang. Toh, pada akhirnya, yang menjalankan hubungan itu tetap mereka berdua. Cecil tidak merasa harus mengklarifikasi apapun atas ekspetasi orang-orang.

Dengan tersenyum ramah, Cecil membalas sapaan mereka, lalu mengangguk kecil. Dan untuk Jeff? Dia kebingungan dan panik ketika dirinya dan Cecil terus menjadi pusat perhatian. Tatapan-tatapan penasaran itu membuatnya mendadak gelisah, tidak terbiasa dan hal itu membuatnya merasa tidak nyaman.

"Eh, eh, sayanggg.." Cecil kaget karena Jeff menarik tangannya dan cepa-cepat melangkah menuju lift.

"Sayang, wait. Ini aku pake heels loh. Susah jalannya."

Oh God! Jeff tidak peduli. Pokoknya gimana dia cepat masuk ruangannya aja.

Pintu lift terbuka. Keduanya masuk. Jeff langsung menekan tombol lantai 16. Dan lift pun tertutup.

"Sayang, kenapa?" tanya Cecil, memperhatikan suaminya itu yang tampak terengah-engah mengatur napasnya.

Jeff diam. Memejamkan matanya sejenak lalu membukanya dengan tatapan yang Cecil tidak paham kenapa. Tangan kirinya meremas pinggiran celana cino yang dia pakai.

"Hey, hey. Are you oke? Calm down." Cecil meraih wajah Jeff yang pucat pasi, mengusapnya lembut.

"Anxiety, Cecil," balas Jeff lemah.

Well, Cecil paham sekarang. Tapi masih khawatir melihat Jeff yang sedikit merasa tersiksa dengan ketakutannya.

"It's oke, sayang. I'm here with you, remember? Take deep breaths, in and out. Slowly," kata Cecil. Dia usap titik-titik keringat yang muncul di dahi suaminya.

Special Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang