02. Dompet Pak Rifki

2.1K 72 0
                                    

-

Hari demi hari yang berat sudah Naya lewati.Dipagi hari setelah bangun tidur dan perasaan sedihnya kembali muncul maka Naya selalu melakukan butterfly hug atau memeluk diri sendiri dengan kedua tanganya.Ia harus bangga dengan diri sendiri yang telah mampu berdiri dan bertahan hingga hari ini.Apakah kalian juga pernah melakukan hal ini?

Pelajaran hari ini tidak banyak dan ada jam PJOK dimana kebanyakan jam olahraga setelah praktik tidak ada 30 menit, sisanya akan jamkos atau jam kosong.Karena itu anak anak kelas sangat menyukai pelajaran PJOK karena sering diberi waktu jamkos.

"Nay naya ! Sumpah ya kamu harus lihat ini?" Teriak salah satu teman Naya bernama Farhan

"Kenapa Han?"

"Nay pertama aku tanya, kamu punya saudara kembar ya?" Pertanyaan Farhan membuat Naya cengo kebingungan.

"Hah? Enggak kok, aku nggak ada saudara kembaran."

"Eh Han tau gak kalau kita ini punya 7 kembaran di dunia.Kata buku yang tak baca sih." Sambung Listya.

"Eh ini beda lho Lis.Naya lihat ini deh, kalian kembar kan ngaku?! Mirip banget ini buset, identik mah kalau kembar."

Aku melihat foto seseorang dari media sosial yaitu instagram.Terkejut, ternyata yang membuat Farhan heboh adalah foto seorang laki laki berseragam biru khas Taruna Nusantara yang nampak gagah.Wajah itu memang mirip dengan Naya.Seperti Naya versi laki laki.

"Tuh kan diem, pasti kamu speechless kan lihat dia?" Tambah Farhan dengan heboh.

Listya juga ikut melihat foto tersebut, kemudian ia menggebrak mejanya.
"Nay, fix ini mah mirip betul bedanya dia versi cowok dan kamu kembaran ceweknya.Kamu mau nanya berapapun banyak orang pasti jawabnya kembar FIX!"

"Kebetulan itu." Ujar Naya dengan santai.Tidak mungkin ia memiliki saudara kembar.Ia yakin itu.

"Ah serah deh susah ngomong sama Kanaya."

Kanaya mengendikkan bahu acuh, ia tak mai ambil pikir.Takutnya menjadi suatu harapan dan ekspetasi tinggi tapi nyatanya hal itu tak akan pernah terjadi.

****

Pulang sekolah Naya menggunakan sepedah dengan menikmati semilir angin sore dengan langit yang nampak mendung.Astaga Naya lupa membawa jas hujan.

Tak disangka hujan turun dengan cepat, Naya berhenti di depan ruko yang tutup bersama beberapa pengendara lain yang ikut meneduh dari hujan.Hujan deras disertai petir dan angin cukup membuat Naya takut, ia duduk di pelataran ruko.Tetapi ia melihat suatu benda yaitu dompet laki laki, sepertinya terjatuh.Naya melihat ke sekitar terdapat 4 orang lainya yang meneduh di ruko,Naya segera menanyakan kepemilikan dompet tersebut.

"Dek coba saja buka siapa tau ada kartu identitas yang punya." Kata seorang perempuan yang ikut meneduh.

Naya membuka dompet tersebut, benar memang terdapat KTP dan beberapa kartu lainya.Tertera pada kartu nama bahwa pemilik ini bernama Rifki Sadaffa Pratama bahkan tertera alamat rumah dan kantornya.Alamat rumahnya tak terlalu jauh ada di daerah perumahan elite dekat rumah Naya.Naya memutuskan setelah hujan reda akan mengembalikan dompet tersebut.Sebelumnya Naya menghubungi nomor terkait untuk konfirmasi kepada pemilik dompet.

Untung saja hujan reda tak lama kemudian meskipun langit masih nampak mendung.Naya melapor kepada satpam yang berjaga dan diperbolehkan masuk atas izin pemilik rumah.

Sepanjang jalan Naya selalu terpukau dengan rumah rumah mewah dikomplek ini.Hingga ia berhenti di depan rumah bernomorkan 26A.Setelah menekan bel terdapat orang yang membukakan pagar.

Dapatkah Kita Bersatu ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang