35. Selamat Jalan

1.1K 54 0
                                    

...

Setelah pertemuanya bersama Naya di alun-alun Kota Malang beberapa hari yang lalu, kini Delta bersama suaminya memutuskan untuk menemui orang tuanya di Jakarta. Setahu orang tuanya, Delta pergi ke suatu wilayah untuk menjadi relawan tenaga medis. Padahal Delta menjalani nikah siri bersama suaminya. Meskipun dianggap sah secara agama, tapi pernikahan ini tidak akan tercatat secara hukum dan negara.

Mereka berdua telah berdiri di depan pintu kediaman orang tua Delta. Tentu satpam menyambut kedatangan Nonanya ini, meskipun dengan tatapan aneh mengarah ke perut Delta yang terlihat membuncit karena Delta menggunakan baju sedikit ketat. Kebetulan hari ini orang tua Delta sedang berada di rumah.

"Mah, Pa." Sapa Delta yang melihat orang tuanya berada di ruang tamu dengan secangkir teh dihadapan sang papa.

"Loh, Delta sudah pulang." Sambut Mama Delta, tatapanya beralih sinis saat melihat laki-laki yang ia kenal sebagai mantan kekasih putrinya.

"Ngapain bawa laki laki ini lagi Del? Sudah cukup kamu memberontak! Kamu gak ingat kalau calonmu itu Arga?" Ucap Papa Delta.

"Kami sudah menikah." Ucap Delta singkat. Wajahnya datar, tapi hatinya sangat gelisah.

Orang tua Delta menertawakan ucapan putrinya. Rupanya mereka menganggap itu bercandaan.

"Mah, aku gak bercanda." Bantah Delta.

"Lucu kamu ya, masih berusaha menolak Arga rupanya ya?"

"Mah kami sudah menikah." Delta menunjukkan jari lentiknya yang terpasang cincin, bersama suaminya. "Kita sudah menikah, meskipun siri kami akan segera meresmikan pernikahan kami dan aku sudah hamil Mah, sudah jalan 3 bulan." Delta mengelus perutnya.

Orang tua Delta terdiam, memang mereka menangkap perubahan tubuh putrinya. Mulai berfikir dalam kepalanya.

"Gak! Kamu jangan bohongi orang tua Delta." Mama Delta masih saja menyanggah.

"Aku beneran! Sumpah Ma, Pa. Maka dari itu tolong restui kami. Tolong bilang ke keluarga Arga agar tidak melanjutkan pernikahan nanti."

"Benar Mama Papa tolong beri kamu restu. Mohon maaf kami melakukan hal ini karena terpaksa oleh keadaan." Ucap Suami Delta.

"Hei kamu! Laki laki tangguh ya berani mengabaikan permintaan orang tua. Berani menikahi Delta tanpa restu kami." Ucap Papa Delta meremehkan suami Delta.

"Dan kamu Delta, gugurkan janin dalam perutmu itu! Apa kata orang orang, belum menikah resmi sudah hamil. Malu! Mau ditaruh mana muka Mama Papa nak." Ucap permintaan Mama Delta membuat pasangan suami istri muda itu terkejut bukan main.

"Gak! Apa apaan Mama ini. Ma, ini titipan dari Allah lho, bisa bisanya Mama ngomong begitu?"

"Ini memang salah kamu Del! Jika kamu mau menerima dengan lapang dada gak akan kaya gini. Kamu selalu memberontak! Menambah masalah menjadi runyam." Bentak Mama Delta. "Kamu juga, terlalu memaksakan hubungan kalian supaya tetap bersatu. Gimana keluarga besar kita jika tau masalah ini Ha?!" Tunjuk Papa Delta ke arah suami Delta.

"Gugurkan Del! Papa akan hubungi dokter terbaik yang akan membantumu dan mintalah talak kepada suamimu itu!"

"Delta gak mau! Ya sudah kalau kalian gak merestui, intinya kami sudah memberitahu. Masalah ke keluarga Arga jika perlu Delta aja yang ngomong langsung." Delta beranjak pergi.

"BERHENTI!" nampaknya panggilan sang Papa tidak depedulikan Delta dan suaminya keluar dari rumah. "Oke, Delta selamat menjalani kehidupanmu tanpa ada hubungan dengan kami! "

****

Keesokan harinya Delta menuju rumah orang tua Arga dengan mengendarai mobil milik suaminya sendirian, karena sang suami sedang ada pekerjaan. Sebelumnya Delta telah menghubungi Arga kemarin sore, beruntungnya pesan Delta di respon oleh Arga.

Dapatkah Kita Bersatu ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang