12. Drop & Kunjungan Arga

1.7K 67 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.

Setelah sampai di rumah sakit, Naya langsung ditindak lanjuti oleh tenaga medis disana.Raut wajah panik dan khawatir masih terpampang jelas di wajah Aditya , seorang Mayor Jenderal angkatan darat dibuat menangis karena sang putri.Hanya ada Aditya dan orang tua aditya serta satu Ajudan yang ke rumah sakit.

"Adit?" Panggil Mama Adit

"Ya Ma? Bagaimana sudah puas melihat kehancuran orang yang Mama benci selama ini?"

"Dit, bukan begitu.Mama minta maaf Dit.Mama menyesal dengan segala keserakahan kami."

"Yang diucapkan Mama benar, Papa juga minta maaf."

"Maaf pun cukup? Bagaimana penderitaan Fadiah dan Kanaya selama ini, apakah cukup hanya dengan maaf?"

"Maaf Nak, mungkin hanya ini yang bisa kami ucapkan.Sekarang Mama dan Papa mau berdamai dengan mereka Nak.Mama akan terima Naya."

"Seharusnya begitu dari awal Ma."

Seorang dokter menghampiri Aditya dan menjelaskan keadaan sang putri.Setelah itu Naya dipindahkan ke ruang rawat VIP, sesuai permintaan Aditya.

Di ruangan itu hanya ada Aditya saja.Orang tua aditya memilih untuk kembali ke rumah Zaidan.Aditya menggenggam tangan mungil putrinya.Syukur keadaan Kanaya tak terlalu parah.Sekarang Naya terbaring dengan menggunakan masker oksigen, infus ditangan juga oxymeter dijarinya.

Aditya menangis dalam diam, sungguh ia menyesali banyak hal yang menyangkut masa lalunya.Tapi Adit tau ini sudah takdir dari Allah yang harus dijalani oleh Adit.Doanya agar Orang tua adit sadar pun telah dijabah Allah.Mereka mau menerima Naya meskipun, Fadiah mantan istri nya harus meninggal terlebih dulu.

"Naya, Ayah janji setelah ini ayah akan memperbaiki segala kesalahan ayah Nak.Setelah ini kita hidup bersama ya."

***

Pagi harinya Naya masih belum sadar, setelah dilarikan ke rumah sakit Naya juga pingsan dalam perjalanan hingga saat ini.Membuat Aditya tak habis khawatir dengan keadaan putrinya.

Naya akan dijaga oleh Bibi dan Aksa yang libur bekerja.Sedangkan Aditya akan berkunjung ke makam Fadiah siang ini bersama keluarganya.

"Naya belum sadar ya Pak?" Tanya Aksa

"Belum, Sa kata dokter masih wajar.Tapi saya khawatir sekali.Saya ragu ragu mau pergi kalau Naya belum sadar seperti ini." Jawab Aditya sambil melihat wajah sang putri yang sebagian tertutup masker oksigenya.

"Insyaa Allah Naya nggak apa apa Pak."

Siang hari Aditya meninggalkan rumah sakit untuk ke makam Fadiah.Naya pun ditemani oleh Bibi dan Aksa.

****


ARGA

Siang menjelang sore ini Arga memilih keluar dari Akmil untuk berjalan jalan ke mall terdekat dengan beberapa rekanya.

"Ah gak kerasa beberapa hari lagi mau Praspa."

"Ya gimana sudah waktunya."

"Ga, praspa sama pacar?" Tanya teman Arga

"Gak ada." Jawab Arga cuek.

"Jangan cuek cuek lah.Mana mau cewek sama kau."

"Jodoh urusan Tuhan."

Arga dan teman temanya menunggu pesanan makanannya di salah satu tempat makan sambil berselanjar di media sosialnya.

Dapatkah Kita Bersatu ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang