50. Melon

1.2K 76 0
                                    

...

3 bulan yang lalu Naya telah berhasil mendapatkan kursinya kembali di kantor yang baru. Dia tak merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan yang baru. Kini ia tak perlu bersedih-sedih lagi karena harus LDR bersama Arga. Tak hanya dalam lingkungan pekerjaanya, Naya juga telah menikmati lingkungan barunya di asrama militer tempat dimana Arga berdinas.

Pada pagi hari Naya selalu berjalan kaki untuk berbelanja sayuran karena dekat bersama dengan tetangga-tetangganya terkadang juga ditemani Arga. Kemudian ia memasak, menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Arga sangat menyukai masakan istrinya. Setelah menyelesaikan sarapan mereka akan meninggalkan rumah dinas sederhana mereka untuk bekerja. Inilah rutinitas pagi Arga dan Naya.

Sebagai Wanita serta istri prajurit yang bekerja Naya harus pandai pandai mengatur waktunya. Terkadang setelah ia bekerja di sore hari, ia harus mengikuti kegiatan sore ibu persit jika ada. Beberapa kali Arga memberi saran agar Naya melepas pekerjaanya, tentu saja Naya tidak setuju dan merayu serta membujuk Arga agar tak menyuruhnya resign dari kantornya.

Maka Naya selalu bersyukur jika sampai dengan hari ini ia masih dapat memasuki kantornya dengan senyuman. Sejak 3 bulan kepindahanya di kantor, Naya telah akrab dengan 3 orang yaitu Sofia,Zia dan Linda yang juga persit di kesatuan yang sama denganya, suami Linda berpangkat Sersan Satu Bernama Ali Syahputra.

" Kanaya, dokumen yang diminta Bu Nuri apa sudah selesai?" tanya senior Naya, Adel.

"Oh sebentar ya mbak setelah ini saya taruh di mejanya." Jawab Naya.

" Oke, Naya."

Setelah memastikan dokumenya telah benar, Naya berjalan menuju meja Bu Nuri untuk menyerahkan dokumen tersebut. Setelahnya ia kembali ke mejanya untuk menyelesaikan tugasnya yang lain. Ia menolehkan kepalanya ke sisi kirinya ke meja Zia, Wanita itu 3 tahun lebih tua dari Naya dan Tengah mengandung 5 bulan saat ini. Tak ayal membuat Naya gemas dengan perut membuncit milik Zia.

"Nay, punya permen mint nggak? Atau permen rasa buah jeruk gitu." Tanya Zia kepada Naya yang kebetulan sedang menolehkan wajahnya kearah Zia.

"Eh, aku adanya permen kopi hehe biar nggak ngantuk sama permen susu melon. Kenapa, mbak Zia mual ya?" tanya Naya.

"Iya, mulai kerasa. Nggak apa deh Nay, boleh minta nggak?"

" Boleh dong mbak." Jawab Naya sambil mengambil 5 buah permen ia berikan ke Zia.

" Terima kasih ya, gini deh suka duka ibu hamil. Naya kapan nih, belum ada tanda tandanya?" ucap Zia bercanda.

"Doain yang terbaik ya mbak hehe."

Seketika Naya terdiam, bulan ini ia belum kedatangan tamu bulananya. Apakah ia hamil?

****

"Mas, boleh mampir ke apotek?" Tanya Naya disela ramainya suara bising kendaraan.

Saat ini Naya sudah berada di boncengan motor matic milik Arga yang menjemput Naya sore ini.

"Boleh dik." Jawab Arga sedikit meninggikan suaranya.

Sesampainya di apotek Naya melarang Arga yang ingin mengikutinya ke dalam.

"Selamat Sore, ada yang bisa dibantu?" Sambut ramah petugas apotek.

"Sore, mbak saya mau beli testpack."

"Ada beberapa macam, mbaknya mau yang mana?"

Naya melihat beberapa testpack yang ada kemudian ia memilih salah satunya dengan yakin.

"Yang ini saja mbak, saya ambil 3 ya." Tunjuk Naya.

"Baik silahkan menuju kasir ya Mbak. Terima kasih."

Dapatkah Kita Bersatu ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang