15. Kuliah

1.5K 48 0
                                    

Naya sekarang sudah resmi menjadi mahasiswa baru di universitas yang sudah dipilihnya.Senang tak terkira ia bisa berkuliah tanpa khawatir dengan biaya.Begitupun Kailash yang sudah mulai pendidikannya di Akademi Militer.

Sebelum memulai perkuliahanya, Naya sempatkan ke Malang untuk membereskan barang barangnya dan berpamitan kepada teman temanya juga tetangga sekitar rumah.Dari situlah Listya menangis dengan heboh karena kepindahan Naya.

Di Magelang Naya sudah mengenal beberapa anak tetangga pamanya yang sama tempat kuliahnya.Ada Naura dan Sania teman seangkatan tetapi di jurusan yang berbeda dan ada Daffa, kakak tingkat Naya yang berada di jurusan yang sama.Naya sempat takut karena tidak mudah beradaptasi.Tetapi dengan bertemu mereka Naya menjadi lega dan senang.

Naya berangkat menggunakan sepedah motor matic milik Bibinya, Naya bisa mengendarai motor merupakan suatu kebanggan tersendiri baginya.

Setelah beberapa waktu yang lalu telah mengikuti serangkaian kegiatan untuk mahasiswa baru, sekarang Naya sudah memulai perkuliahan yang sesungguhnya.Ini adalah kelas pertama Naya, cukup membuat Naya gugup.

Tiba tiba ada tepukan di bahunya membuat Naya menoleh ke belakang.

"Eh, iya kenapa ya?" Tanya Naya ragu.Dari tadi dia diam tidak berulah.

"Kamu kembaranya Kailash ya? Kailash Gantara anak taruna nusantara, ya kan?"

"Iya." Naya menjawab dengan ragu juga raut wajah yang bingung.

"Tuhkan apa aku bilang, mirip banget sih." Kata Perempuan itu kepada teman laki laki disampingnya.

"Oh Halo kembaranya Kai! Kamu pasti bingung kan? Kenalin aku Farah Laksmita panggil aja Farah dulu teman seangkatan Kai di TN.Ini juga temanya Kai." Perempuan bernama Farah itu, dia juga mengenalkan teman laki laki disampingnya.

"Aku Refandika Haryo Pramukti, panggil aja Refan.Temen sekelas Kai." Naya menyalami tangan keduanya.

"Saya Naya, Kanaya Gantari Nirwasita."

"Sejak kapan ya Kai ada kembaran, kok kita gak tau." Gumam Farah.

"Apapun itu mari berteman ya Naya!" Ucap Farah dengan senyuman.

Naya bersyukur, Farah dan Refan tidak bertanya lebih lanjut mengenai hak itu.Biarkan saja hingga nanti, Naya belum siap menceritakan hal ini.

Setelah selesai kelas sesuai jadwal hari ini Naya memutuskan akan segera pulang.Ia ingin membantu bibinya.Bibinya itu punya usaha makanan jajanan pasar begitu, akan dibuat saat ada pesanan saja.

"Kanaya!" Panggilan itu membuat Naya menoleh mencari orang yang memanggilnya.

"Wih, bener kok iso kuliah ndek kene Nay?" (Wih, benar kok bisa kuliah disini Nay?)

Naya cukup terkejut bisa bertemu dengan kakak kelasnya semasa SMA ini.Laki laki itu biasa Naya panggil Mas Melvin, Melviano Singgih.Dulu Melvin adalah kakak pendamping Naya saat masa orientasi sekolah di zaman SMA.Naya kelas 10 dan Melvin kelas 12.Karena pembawaanya yang menyenangkan mereka kenal dan akrab.

"Eh, Mas Melvin."

"Iyo iki aku, gak nyongko lho iso ketemu ndek kene."  Ucap Melvin dengan riangnya.
(Iya, ini aku, gak nyangka bisa bertemu disini.)

"Iya, mas ya gini, nggak nyangka juga bisa kuliah di Magelang.Mas Melvin juga kok bisa disini kayaknya waktu dulu pernah bilang mau ke Unair fix, pokoknya gitu."

Melvin tertawa "Yah, bukan rejeki, ikut seleksi selanjutnya mau ke sini aja.Puji Tuhan diterima.Kamu disini nge kost ta?"

Naya menggeleng, "Enggak Mas, aku disini ikut Paman sama Bibi.Mas ngekost?"

Dapatkah Kita Bersatu ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang