45. Usai Resepsi

1.3K 64 0
                                    


....

Usai acara resepsi Arga dan Kanaya kembali memasuki kamar hotel yang sudah dipesan. Naya di bantu tim perias untuk melepaskan aksesoris dan membersihkan wajahnya dari make up. Sedangkan Arga duduk di tepi kasur sambil memperhatikan perempuan cantik yang telah menjadi istrinya itu.

"Nah Mbak sudah selesai. Ini saya packing ya mbak saya bawa keluar. Mbak dan Mas silahkan menikmati malam pertama hehe kayanya sudah ditungguin tuh mbak." Ucap sang perias menggoda Kanaya yang wajahnya sudah merah menahan malu karena terus digoda sedari tadi.

Lantas mereka keluar dari kamar pengantin itu dan membiarkan pengantin untuk menikmati waktu berdua. Pintu telah tertutup rapat dan dikunci oleh Arga yang masih memakai seragam PDU nya.

"Mas, mau mandi dulu?" Tanya Naya.

Arga tidak menjawab melainkan melangkah mendekati Naya. "Mandi bareng, oke kayanya ya dik?" Ucapnya dengan senyuman.

"Hah?" Seketika Naya dibuat kaget dan terdiam. Ia masih mencerna perkataan dari suaminya itu.

Arga yang tak tahan melihat wajah lucu istrinya lantas tertawa. "Saya bercanda dik. Saya mandi dulu ya?" Naya menjawab dengan menganggukan kepalanya.

Arga pun memasuki kamar mandi setelah melepas jas, dasi dan kemejanya.

"Aduh, apa ini sudah waktunya? Tapi takut." Gumam Naya.

Naya mengambil handphonenya yang seharian ini jarang ia gunakan. Terdapat banyak ucapan selamat lewat pesan di media sosialnya. Seketika ia teringat ucapan Listya yang membuatnya kaget, bahwa Farhan ternyata selama ini menyembunyikan perasaanya kepada dirinya. Farhan memang tidak dapat menghadiri acara resepsinya. Laki - laki itu turut mengucapkan permintaan maaf lewat chat di whatsapp.

FARHAN.

Assalamualaikum Kanaya, aku ucapin selamat ya atas pernikahanmu dan Bang Arga. Samawa ya Nay, bahagia selalu. Maaf aku gak bisa hadir karena lagi ada urusan dinas di Kalimantan. Kadonya udah ku kirim ke rumahmu, besok paling dah sampai.

Waalaikumussalam terimakasih banyak ya Han. Gak usah repot repot lho padahal. Tau kok kamu orang sibuk kan.

A

ku tahu tadi Listya keceplosan kan Nay, yang dibilang dia bener. Aku cinta sama kamu, tapi aku sadar kok Nay. Perlahan rasa ini akan hilang. Bahagia selalu bersama suamimu ya.

Sret...

Jari Naya hendak membalas pesan Farhan tertahan karena handphonenya telah diambil alih oleh Arga yang telah menyelesaikan mandinya. Memang tentara itu terlatih cepat, mandi saja tidak ada 10 menit sudah selesai.

"Akh! kaget Mas." Pekik Naya.

Naya menengok ke arah Arga yang hanya memakan celana hitam pendek tanpa atasan memamerkan dada bidang dan perut roti sobeknya tak lupa lengan kekar berototnya. Naya dibuat salah fokus melihat wajah rupawan Arga dari samping, hidung mancungnya itu lantas Naya sentuh menggunakan ibu jarinya.

Tapi Arga tak bergeming, ia tetap diam dengan mata fokus melihat handphone Naya jemarinya mengetik sesuatu. Hingga Naya melihat bahwa Arga mematikan layar handphonenya.

Rasa bersalah Naya keluar, harusnya ia membalas sekenanya saja pesan dari Farhan. Tapi disisi lain bukan perasaan mengenai cinta yang Naya pikirkan. Naya juga merasa tidak enak kepada Farhan yang juga sebagai sahabatnya.

"Maafin Naya mas." Ucap Naya penuh sesal.

"Nggak apa apa dik, dia cuma mau mengungkapkan. Lagipula sudah terlambat, saya lah pemenangnya. Kamu merasa nggak enak ya sama Farhan itu?"

Dapatkah Kita Bersatu ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang