00. Di ludahi.

1.5K 133 4
                                    

Isti masuk kedalam kamarnya dengan tubuh gemetar, ia baru saja mendapatkan hukuman dari  Irene karena membantah perintahnya agar tidak mengobati bayi malang itu.

Wajah Isti terlihat bengkak dan berdarah, serta kedua jarinya patah akibat di hantam besi oleh Irene.

Namun, meski begitu Isti tidak mengatakan apa apa selain pasrah menerima kekerasan dari Irene untuk menggantikan Nona kecilnya menjadi samsak bagi Irene.

Unghh

Balita malang itu terbangun dari pingsannya, kemudian menatap lemah kearah Isti yang sedang mengeluarkan ubi bakar hasil curian dari dapur.

" Nona, makan dulu ya" ujar Isti menyodorkan ubi bakar itu kemulut balita kecil itu.

Dengan segera Lalisa kecil memakan ubi bakar tersebut dari tangan Isti yang bengkak dan juga lebam.

" Isti, kamu kenapa?" Tanyanya " juga ini kenapa?? Apa ini cakit??" Suara susu disertai mata berkaca kaca menatap Isti yang kini menahan sesak didadanya.

Isti sangat menyayangi Lalisa karna baginya Nona kecilnya sangat mirip dengan adik perempuannya di kampung.

Tiba tiba air mata Isti menetes.

Tes

Tes

Dengan cepat tangan mungil nan kurus itu mengusap air mata Isti.

" Isti angan angis, apa Lica nakal?" kepala Isti menggeleng sebagai tanda tidak setuju.

" hiks..maafkan saya karna tidak bisa menyelamatkan anda dari Nona Bae, nona kecil hikss" Isti bersujud di hadapan nonanya dengan perasaan bersalah.

Lalisa kecil segera memeluk tubuh isti, ia juga ikut menangis merasakan sakit di hatinya.

" tidak apa apa Isti, Lica tidak macalah di pukul mommy acalkan mommy bahagia jika memukul Lica" lembutnya menenangkan Isti, wajah tirusnya yang kini seperti tengkorak itu mencoba tersenyum. Walau di dalam hatinya merasakan sesak yang amat dalam tapi ia mencoba tenang di hadapan pengasuhnya.

Isti memeluk nona kecilnya ini dengan perasaan hancur.

" maafkan saya nona...maafkan saya hiksss" isak Isti.

Melihat Isti yang lemah, bayi kecil itu mengusap punggung Isti memberikan ketenangan.

" tidak apa apa...cemua pacti baik baik caja Isti" tuturnya dengan suara merdu khas anak kecil.

" Nona__..

Suara Isti tercekat menahan rasa sakit di hatinya, bahkan tenggorokannya terasa kelu.

" it's okay Isti, Lica fine" serunya dengan senyum yang di paksa.

Akhirnya keduanya tersenyum di temani luka malam itu.

""

Ke esokan Lalisa kecil berjalan menuju dapur untuk meminta makan, walau tubuhnya penuh luka dan lebam tak membuatnya mangkir dari pekerjaan rumah tangga.

Bayi lima tahun itu tetap bekerja membersihkan kandang kuda di belakang mansion seorang diri, sedangkan Isti tengah membersihkan gudang di samping mansion sehingga ia tidak bertemu dengan nona kecilnya pagi ini.

" bibi, bolehkah lica minta mamam? Pelut lica akit kalena lapal...bekas pun lica tidak apa apa kok acalkan lica bica mamam" mohonnya kepada kepala pelayan.

" lica juga udah celecai kelja kok bibi kepala" melasnya sebelum kepala pelayan tersebut membuka mulutnya.

Kepala pelayan tersebut menatap sekelilingnya memastikan tidak ada satu pun keluarga Bae yang melihatnya memberikan lalisa kecil makanan.

Setelah memastikan bahwa semuanya aman, wanita tua itu memberikan balita itu makanan dengan lauk ayam.

" nak, bersembunyilah  jika ingin memakannya karna saya tidak bisa menahan mereka jika sampai tuan atau nyonya melihat anda makan sebelum waktunya." Tutur kepala pelayan was was takut  ketahuan.

Dengan anggukan penuh binar balita itu pergi meninggalkan kepala pelaya setelah berterima kasih.

Tapi, saat ia ingin memakan makanan yang di berikan oleh kepala pelayan padanya, tiba tiba saja Bae Joycelin adik dari ibunya menemukannya.

" hahaha di sini rupanya babi kurus ini bersembunyi huh!" Smirknya.

Balita kecil itu ketakutan seraya gemetar memegang piring nasinya dengan erat.

" bocah aib, kamu mau makan kan?" Kepala balita itu mengangguk pelan dan ketakutan.

Joy tersenyum miring" biar makananmu tambah enak aku kasih kamu hadiah...cuih!" Joy meludahi makanan  balita itu dengan tawa iblisnya.

" makanlah, makananmu telah aku berikan sesuatu yang enak disana hahaha" tawanya meninggalkan balita itu yang kini terpaku menatap makanan di piringnya.

Tbc

Vote kalian yang akan menentukan ff ini up ya hehe

PLEASE BE MY MOM (SHIPMOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang