00. Bukan lawan yang mudah.

731 95 6
                                    

Di ruang tamu bunda Park menatap kedua tamu yang ada di hadapannya dengan santai.

" apa tujuan kalian datang kemari?" Bunda park bertanya dengan santai tapi penuh penekan.

Raut wajahnya terlihat tenang tanpa tertekan, sebab alasannya karna sekarang anaknya telah mengingat ingatan masa lalunya meski belum sepenuhnya kembali.

Irene tersenyum menyapa bunda park, bagaimana pun wanita tua di hadapannya telah merawat putrinya.

" Nyonya Park" sapanya sopan dan sedikit membungkuk, sementara seseorang yang di sebut DIA tidak memandang bunda park sama sekali, seolah² wanita tua itu tidak terlihat olehnya.

" hm " bunda park mempersilahkan Irene duduk, ia juga tampak tidak memperdulikan kehadiran orang tersebut.

" ada gerangan apa kalian kemari kerumah kecil saya ini?" Bunda park memulai obrolan, mencoba ramah walau enggan.

Irene mengulas senyum tipis sembari menjawab" maaf sekali karna mengganggu waktu bersantai anda nyonya, kedatangan kami kemari hanya ingin menjemput putriku yang telah kalian rawat selama ini. Sebelumnya saya ucapkan banyak² terima kasih sebab kalian telah merawat anak saya tanpa syarat" irene tersenyum dengan sopan.

Peribahasa mengatakan kerendahan hatimu menunjukkan identitasmu dan irene tengah melakukan hal yang tepat.

Bunda park menaikan alisnya" sebentar, sebentar, jadi maksud anda datang kemari hanya untuk itu??"

" iya, benar sekali nyonya" irene masih dengan senyumannya yang menawan.

Bunda park langsung terkekeh geli" maaf sekali jika ucapan saya sedikit menyakitkan untuk anda nona Bae, saya menolak dan tidak bisa menyerahkan cucu gemoy saya pada anda. Lagipula_ putrimu telah sah menjadi bagian keluarga saya secara hukum" seringai bunda park dengan tatapan licik.

Jika selama ini kalian bertanya² darimana Rose mendapatkan sifat kejam dan liciknya maka jawababnya dari bundanya.

Dahulu saat bunda park masih muda, ia dikenal sebagai tirani wanita yang tak kenal belas kasih pada musuhnya dan sifatnya itu menurun pada Rose, putrinya.

Bunda park dulu memiliki julukan Dominan women, ia selalu mendominasi dikalah itu. Siapa pun yang menjadi musuhnya tidak akan pernah hidup atau bisa di bilang menghilang dari muka bumi jika sudah menyinggungnya.

Sekarang saja dia sudah berubah karna usianya sudah tua dan tentunya pewarisnya juga tidak kalah kejam sepertinya saat masih muda.

Tubuh irene menegang, dia memaksakan senyumnya.

" tapi nyonya, saya adalah ibu kandungnya, saya berhak atas anak saya, bukan?" Irene mencoba tenang dengan menekankan statusnya sebagai ibu kandung baby Lisa.

" ibu kandung? Ah..biar saya beritau dengan jelas kepada anda nona Bae, anda sendirilah yang membuatnya menderita serta keluarga anda jugalah penyebab anak itu merasakan kesakitan yang luar biasa, mohon jangan lupa akan hal itu!" Tekan bunda park menyeringai, dia tau telah menyentuh sisi sensitif dari irene secara telak.

Deg

Jantung irene berdegup kencang.

" biar saya beritau, putrimulah yang datang pada putriku dan memintanya untuk menjadi ibunya, sampai sini anda paham kan??" Tekannya kembali dengan santai.

Irene menatap bunda park penuh kebencian" saya tau saya salah dan saya tidak menyangkah hal itu, namun...saya berhak atas anak saya karna saya adalah ibu biologisnya secara sah!" Irene menggertakkan giginya emosi.

" hahaha...itu benar, saya pun tidak akan melupakan fakta itu. Tapi, nona anda salah jika ingin melawan saya. Lagian, disini sayalah yang berkuasa dan tentu anda faham bahwa saat ini anda sedang berada di kandang saya bukan, ini wilayah saya dan tentu saja saya bisa dengan leluasa melakukan apa saja terhadapmu!" Bunda park tertawa licik.

" sialan anda!!___"

" irene, ayo pergi!" Suara orang itu menghentikan umpatan irene, dia berdiri dan segera meninggalkan ruang tamu mansion park.

Irene segera meninggalkan bunda park dengan tatapan kebencian.

" tunggu saja, saya akan merebut kembali yang telah kalian ambil dari saya nyonya Park!!" Serunya marah.

Hahaha..

Bunda park menggelengkan kepala dengan tawa geli.

" anak bau kencur ini berani sekali mengacam wanita tua ini huh!" Senyumnya menyeramkan.

" mari kita tunggu lelucon selanjutnya hahaha..oh Isti, lihatlah mantan majikanmu dia mengacam wanita ini, tanpa tau bahwa dia telah mengusik singa yang sedang tertidur" tawa bunda park melirik Isti yang berada  di sudut ruangan

Sudut bibir Isti berkedut menahan tawa.

Lucu sekali nyonya besar ini bukan.

" nona Bae, anda sudah memilih lawan yang tidak mudah dikalahkan" batinya miris.

Tbc

ISTI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ISTI

PLEASE BE MY MOM (SHIPMOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang