00. Kasih sayang seorang ibu.

837 105 4
                                    

Di pagi hari Rose membersihkan tubuh putrinya di dalam kamar mandi, dia dengan tekun memandikan sang anak meski anaknya ini benar lincah dan super aktif.

Sebenarnya Rose sangat kesusahan melakukan semua itu sebab dia masih berada di atas kursi Roda, tapi karna tak satu pun yang berani mendekati sang anak membuat Rose mau tidak mau turun tangan sendiri.

Rose tidak menyalahkan para pekerja dirumahnya karna tidak mau mengurus putrinya. Semua itu karna tingkah putrinya yang bar bar dan agresif sehingga semua orang tidak berani mendekat.

" annabelle, berhenti bermain²! Ommi jadi basah kan akibat ulahmu" tegur Rose kesal.

Sayangnya baby Lili tidak mendengarnya dan malah mengejek rose sambil menjulurkan lidahnya.

Rose tentu saja gedeg dan...

Plakk.

" bisa diam enggak!" Marahnya dan baby lili sejenak menciut hingga menangis kejer.

Bokongnya baru saja di tepuk oleh omminya membuat anak itu menangis sesegukkan.

Rose tidak menggubris tangisan putrinya, dia masih fokus membersihkan badan mungil nan lemak itu hingga ke celah² yang sulit seperti kulit yang melipat akibat lemak yang bertumpuk.

Beberapa saat kemudian Rose selesai memandikan baby Lili, dia segera keluar dari dalam kamar dengan baby lili berada di pangkuannya dan masih terisak.

" berhentilah menangis, lihatlah akibat kenakalanmu semua orang tidak berani memandikanmu kecuali ommi, apa kamu mengerti hm" rose mengeluh dengan lembut, di usaplah rambut putrinya hingga keseluruh tubuh kecil menggemaskan itu.

Hiks

Cup

Rose mengecup pipi putrinya" berbaringlah biarkan ommi mengurusmu meski ommi bergerak tidak leluasan seperti dulu."

Buntelan lemak itu menurut, dia berbari di sisi ranjang di hadapan rose.

Rose dengan cekatakan mengusap dan memijitnya memakai minyak telon dan krim baby ketubuh putrinya penuh kasih sayang.

" apa ada yang sakit hm?" Rose memijit baby Lili dengan kelembutan.

" tidak, tapi tanganku cakit" melasnya pura² kesakitan, dia ingin terus merasakan pijatan sang ommi sebab pijatan omminya sangat menyenangkan.

Rose tidak mengatakan apa apa dan terus memijit baby lili penuh kasih.

" ommi ini juga cakit" lagi² ia menujuk kaki dan paha buntelnya yang di penuhi lemak menggemaskan.

Semua itu hanyalah alasan saja dia cuman ingin caper pada sang ommi dan Ingin selalu dekat dengan sang ommi yang galak luar biasa serta juga penyayang di waktu bersamaan.

" ada lagi yang sakit??"

Baby Lili mengangguk

" ini cuga cakit" tunjuknya kearah bokong semoknya yang aduhai.

Rose tersenyum tipis dan terkekeh pelan. dia tau bahwa saat ini putrinya hanya berpura² saja supaya dia tidak berhenti memijitnya.

Brakk

Tiba² pintu di buka, muncullah tzuyu yang sudah rapi dengan seragam sekolah serta menenteng tas kecilnya dengan gaya swag.

" bos, cuwi cudah ciap!" Pekiknya heboh.

" eh?? Bos kamu belum ciap pakai celagam??" Tzuyu baru sadar bahwa saat ini bos kecilnya masih telanjang bulat dan sedang di pijat oleh onty Rose.

Baby Lili menatap tzuyu tidak suka" dacal cuwiii bodoh! Apa dia tidak lihat aku lagi cama ommi huh!" Umpat baby lili dalam hati karna tzuyu mengganggung waktunya bermanja manja dengan sang ommi.

Tzuyu yang takut dengan tatapan baby Lili segera menggaruk kepalanya sambil nyengir tidak jelas.

" hehehe maap boss cuwi calah" cengirnya merasa canggung.

Sambil menyeret tasnya dia berjalan menuju sofa dan duduk disana dengan muka polos.

Rose hanya menggelengkan kepala melihat interaksi kedua bocah kecil itu.

Beberapa saat rose telah selesai memakaikan seragam ketubuh baby Lili yang terlihat enggan pergi kesekolah.

" gak mau cekolah, lica mau cama ommi caja hikss" isaknya memeluk leher Rose. dia bahkan menggigit leher Rose dengan kuat karna tidak mau berpisah dari sang ommi.

Rose tentu menghela nafas, dia menahan rasa perih di lehernya akibat gigitan sang anak yang tidak ingin pergi kesekolah.

" katanya mau jadi anak pinter tapi gak mau sekolah, gimana sih hm?" Rose menenangkan anaknya dan membujuknya supaya mau pergi ke sekolah.

Tak lama Jennie muncul dengan raut wajah kesal" aduh kalian lama sekali sih turunya, cuwi Lili ayo turun biar Mommy yang antar kalian kesekolah. Cepat!! Mommy J ada rapat hari ini!" Keluh Jennie mencoba meraih baby Lili dari pelukan rose.

" Rose, aku bawa keduanya pergi oke."

" apa mereka tidak sarapan dulu"

" tidak masalah, aku sudah menyiapkan sarapan untuk mereka makan di dalam mobil, hari ini aku ada rapat penting jadi aku harus cepat mengantar mereka berdua kesekolah" jelas Jennie menatap jam di pergelangan tangannya.

Baby Lili meraung tidak mau melepaskan pelukannya dari sang ommi.

" gak mau!! Lica tidak mau pelgi huawaaa ommi hikss lica tidak mau cekolah!!!" Raungnya semakin erat memeluk Rose.

Tzuyu mencibir bos kecilnya dengan muka julid.

" cih delama, padahal kalau lagi di cekolah dia cuka puk puk olang humpphh" Tzuyu nyinyir kearah baby lili seolah² drama yang di buat baby Lili tampak sangat memuakan.

Padahal jika di sekolah, baby Lili begitu galak dan suka memukul siapapun yang melawannya, makanya baby Lili sangat di takuti apabila sedang ada di sekolah karna anak itu akan bertindak anarkis jika tersinggung.

Jennie mendelik melihat tingkah menyebalkann baby Lili yang tidak biasa.

" yaakkk Lili jangan mulai deh, mommy J hari ini tidak ingin bermain drama²an tau gak!" Sentaknya kesal. Dia lagi buru² malah dia ajak drama sama anak dugong satu ini.

raut wajah Rose tampak menggelap" sebaiknya kamu pergi saja jika memang kamu lagi ada urusan mendadak, nanti biar aku yang antar mereka kesekolah" usir Rose halus. Dia tidak senang anaknya di bentak di depannya apapun alasannya, sebab baginya hanya dirinyalah yang boleh memarahi sang anak.

" tapi Rose aku__?" Jennie terdiam sekejap kala rose memotong ucapannya.

" sebaiknya kamu pergi sekarang, lagi pula ini juga hasil didikanmu selama 1 tahun jadi nikmati saja dan jangan mengeluh" sindir Rose membuat Jennie bungkam.

" baiklah aku pergi" jennie tidak memperpanjang masalah, dia sudah tau kemana arah perkataan rose barusan.

Setelah itu dia berbalik meninggalkan kamar rose tanpa mengatakan apapun.

Rose juga mulai menekan panel di kursi rodanya yang di buat sangat canggih khusus untuknya dan segera menyuruh tzuyu keluar mengikutinya yang tengah menggendong baby Lili di atas kursi rodanya.

" ayo turun cuwi"

" nee"

Tzuyu menurut dan bergegas mengikuti rose dari belakang.

Tbc

PLEASE BE MY MOM (SHIPMOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang