Malam tiba, Jennie bergegas masuk kedalam kamarnya untuk istirahat.
Namun, tidak lama ada ketukan pintu dari luar kamarnya.
" siapa??"
Dia berjalan menuju pintu dan membukanya.
Criitt
" Rose? Ngapain kamu??" Heran Jennie memandang Rose yang tiba² datang kekamarnya.
" aku ingin bicara padamu, ikut aku" Tanpa basa basi rose bergegas menuju ruang kerjanya dan di ikuti oleh jennie dari belakang.
Setibanya mereka di dalam ruangan, rose menyuruh Jennie untuk duduk di hadapannya.
" aku butuh bantuanmu, Jennie" Rose mengutarakan niatnya memanggil Jennie tanpa basa basi dahulu.
Alis Jennie terangkat heran.
" bantuan apa??"
Jennie bersedekap dada menatap Rose penuh minat.
" besok pagi buta aku akan pergi ke paris selama sebulan, aku mau nitip lalisa padamu selama aku pergi, bisakan??" Rose dengan datar.
" tumben? Biasanya kamu akan membawanya pergi tapi kenapa kamu malah meninggalkannya bersamaku. Apakah kamu gak takut jika seandainya aku memonopoli lalisa hanya untuk diriku huh?!" Cibir Jennie seakan tidak percaya dengan ucapan Rose.
Rose mengangkat sudut bibirnya seolah² tidak terpengaruh dengan ucapan Jennie." Tentu saja aku melakukan ini karna terpaksa, perusahaanku sedang dalam masalah besar jadi aku tidak ingin mencelakai anakku jika ia ikut bersamaku. Lagi pula,,, kamu dan aku memiliki poin berbeda di hati lalisa, jadi aku percaya akan instingku lebih dari apapun"
Rose berucap yakin.
Jennie memutar matanya dengan malas, namun di dalam hatinya ia sedang bersorak kegirangan.
" baiklah, hanya itu saja yang aku sampaikan,, selama aku pergi aku harap kamu bisa merawat bayiku dengan baik, Jennie" celetuk Rose menyesap teh yang tersedia di atas meja kerjanya.
" tentu saja, serahkan sama aku...aku akan mengurus lalisa dengan baik selama kamu pergi"
" aku percaya padamu" cetus Rose sedikit tersenyum.
....
Di dalam kamar chaelisa, Rose tidak melakukan persiapan apapun. Dia tidak ingin tuyul kecilnya merasa curiga padanya.
" ommi" seogok bayi gemuk muncul di hadapan Rose dengan padangan berbinar.
" sini naik, ommi akan memijit tubuhmu sebelum tidur" rose menepuk bantalan berbulu di hadapannya supaya kesayangannya tengkurap di atas sana.
" oke!" Tanpa basa basi bayi gembul telanjang itu segera tengkurap untuk di pijat oleh sang ommi.
Rose sengaja memijat buah hatinya supaya tuyul kecil ini tertidur dengan nyenyak dan dirinya bisa leluasa pergi esok pagi sesuai rencana.
" ommi mulai yaaa"
" humphhh"
Rose mulai memijat putri kecilnya dengan senyuman sendu, dia tidak tau apakah hari²bahagia mereka seperti ini akan terulang di masa depan.
" aku mencintaimu putriku, maaf apabila aku pergi meninggalkanmu" batinya tertekan.
.....
Ke esokan buta, Rose dan sekertarisnya karina telah berada di dalam jet pribadi menuju paris.
" Mrs, apakah tidak masalah meninggalkan Nona kecil sendirian di mansion?? Apa sebaiknya kita membawanya supaya menjadi kekuatan untuk anda agar cepat sembuh"
Karina menatap bossnya prihatin dan gelisah.
Rose tersenyum kecut menatap kearah luar jendela.
" apa kamu pikir semuanya akan baik² saja setelah ini karina?? Kamu tidak lupa bukan bahwa kecil kemungkinan aku bisa mengingatnya setelah ini"
Nada Rose terdengar getir, mata tajam wanita itu berkaca kaca seraya menghela nafas pelan.
" tapi Mrs__"
" cukup karina! Lebih baik seperti ini...lagian bunda setuju aku melakukannya, jadi mau bagaimana lagi" tegasnya.
" Jika aku menolak operasi ini maka, di kemudian hari kesempatanku untuk hidup mungkin sangat kecil. Aku tidak ingin itu terjadi, apa kamu mengerti?? Setidaknya jika aku menjalani semua persyaratan itu aku bisa hidup lebih lama lagi"
Rose menahan kesedihannya." Meskipun nanti di masa depan hubungan kami tidak harmonis, setidaknya aku bisa menemaninya hingga aku tua" lirihnya sedih.
" baik Mrs aku mengerti"
Karina memilih menutup mulutnya karna dia juga tidak bisa berbuat apa apa.
....
Sementara itu di mansion waktu menunjukkan pukul 9:00 pagi. Raungan marah dan tangisan bocah kecil menggelegar di dalam mansion.
Siapa lagi jika bukan Baby Lili yang terus mencari omminya yang tidak ada kabar
" Hikss Isti ommi kemana huawaaaa!!" Raungnya melekit.
Isti merasa kualahan menahan bobot nona kecilnya yang memberontak sedari tadi.
" nona, mohon anda tenang yaaa...Mrs Park mungkin sedang sibuk jadi lupa mengabari nona." bujuk Isti mengusap rambut nona kecilnya.
Tapi baby Lili menggelengkan kepala tidak percaya karna mungkin ikatan batin keduanya sangat kuat,,, baby Lili merasakan perasaan ditinggal oleh sang ommi dalam jangka waktu yang lama.
" hikss enggak, ommi cimung pasti pelgi jauh isti huawaa...dia pelgi jauh cekali hikss" raungnya tersedu sedu.
Tiba² jennie muncul lalu menggendong baby Lili dengan lembut.
" jangan nangis, ommi kamu ada kerjaan di luar kota jadi kamu tidak di bawah karna sangat jauh" bujuk Jennie menyusui baby Lili, sebab hanya itu satu²nya yang mampu menenangkan bayi gembul itu untuk saat ini.
Isti hanya terdiam melihat bagaimana Jennie mengurus dan membujuk nonanya dengan penuh kasih sayang.
Wanita itu pun heran saat tidak mendapati majikanya di mana², seharusnya jika Rose pergi kekantor pasti Isti akan tau.
Dahlah isti pening sendiri memikirkannya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE BE MY MOM (SHIPMOM)
FanfictionChaelisa or Jenlisa shipmom blurb.. Ini kisah seorang anak kecil yang mengharapkan kasih sayang dari Mommynya tapi tidak pernah ia dapatkan sehingga ia bertemu dengan seorang wanita galak yang ingin ia jadikan sebagai mommy. " hayo onty mau kah kamu...