22. Keluarga Cemara

433 93 8
                                    

Pasutri baru tersebut langsung terduduk tatkala pintu kamar mereka digedor secara brutal oleh Chaelisa. Lebih parahnya mereka masih bertelanjang. Buru-buru Suho memakai celananya sementara Jisoo lari memungut pakaiannya dilantai ke kamar mandi.

Dor....dor...dor

"Eomma bangun"

Ceklek

Keduanya terperanjat kaget saat pintu dibukakan oleh Suho. Anak itu spontan mundur ke belakang dengan pandangan merunduk.

"M-maaf paman, dimana Eomma?" cicit Lisa bertanya seraya memainkan jarinya dibawah. Suho membungkuk guna menyamakan tinggi mereka.

"Jangan panggil paman lagi tapi Appa. Paman sudah jadi ayah kalian hum. Eomma di kamar mandi. Kalian mau berangkat sekolah?" Ujar Suho panjang lebar.

"Ne, Appa"

"Maaf Eomma ketiduran. Kalian sarapan di sekolah saja ya" kata Jisoo yang baru selesai memakai pakaiannya. Chaelisa mengangguk kecil.

"Apa kalian sudah terlambat?"

"Masih ada setengah jam lagi" kata Chaeyoung.

"Sebentar ya Appa cuci muka dan gosok gigi dulu baru nganterin kalian" keduanya mengangguk patuh menunggu di ambang pintu.

"Apa tidur kalian nyenyak semalam hum?" tanya Jisoo mengusap lembut pipi si kembar. Ada jeda mereka sematkan sebelum menjawab. Tidur keduanya tidak pernah pulas semenjak Jennie meninggal. Mereka tidak bisa tidur kalau tidak dipeluk.

"Ne, Eomma" Dahi Jisoo berkerut. Ia menemukan kebohongan dimata mereka.

"Kalian berbohong? Mau membuat Eomma sedih?"

"Kami tidak bisa tidur kalau tidak dipeluk. Selama ini kami selalu tidur dipeluk Unnie" kata Lisa terpaksa berbicara jujur.

"Kenapa tidak datang ke kamar kita hum. Eomma pikir semalam kalian sudah tidur jadi Eomma takut mengganggu"

"Kami tidak mau mengganggu Eomma. Lagipula kami masih canggung bersama Appa" Jisoo dapat memahami perasaan anak-anaknya.

"Kedepannya jangan sembunyikan apapun dari Eomma ya. Eomma tidak mau kehilangan kalian seperti Eomma kehilangan Unnie. Janji ya nak" Chaeyoung dan Lisa menautkan jari kelingkingnya ke kelingking Jisoo.

"Ayo kita berangkat" ujar Suho sudah rapi. Meski belum mandi hal itu tidak mengurangi ketampanannya.

"Kamu istirahat saja ya di rumah. Nanti aku memanggil maid untuk membantu-bantu di rumah" kata Suho kepada Jisoo yang ia angguki.

"Hati-hati"

Diantar ke sekolah untuk pertama kali menggunakan mobil mewah membuat Chaeyoung dan Lisa deg-degan. Tak terasa, mobil yang membawa mereka telah sampai dihalaman sekolah. Suho turun duluan membukakan pintu untuk si kembar. Sebelum ke kelas, Suho merapikan helaian rambut mereka dan letak dasinya.

"Semangat belajarnya anak Appa ya. Buat kami bangga" Chaelisa tersenyum dan mengangguk cepat.

Suho mengeluarkan beberapa lembar uang merah dari dompetnya.

"Ini uang jajannya. Jangan lupa beli sarapan dijam istirahat nanti ya"

"Tapi ini kebanyakan Appa"

"Tidak apa-apa. Lebihnya bisa ditabung"

Cuph

Cuph

Suho mengecup pipi mereka masing-masing. Chaelisa stagnan ditempat.

"Kalian pulang jam berapa biar Appa jemput"

"Tidak perlu Appa. Kita bisa pulang naik taxi"

"Tidak, biar Appa yang menjemput kalian nanti"

After That Day ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang