13

8.4K 691 27
                                    

Ujian masuk SMA berakhir dengan lancar. Athea yakin jika dirinya sudah mengerjakan dengan baik.  Ia hanya perlu menunggu waktunya masuk sekolah. 

Mensa International School. Sekolah yang dulu Joseph tempuh akan menjadi sekolah baru Athea. Awalnya ia ingin sekolah di negeri saja. Joseph ingin Athea mendapatkan fasilitas terbaik. Cukup lama baginya merayu sang adik dan akhirnya Athea hanya bernafas pelan mengiakan rayuan kakaknya. 

Kegiatannya selama ini masih sama. Athea dan Joseph lebih sering menghabiskan waktu di apartemen. Hanya saja ada rutinitas baru. Kunjungan Gina setiap makan malam. 

Gina, perempuan cantik itu akan mengunjungi apartemen Joseph dengan membawa berbagai makanan. Katanya, ia ingin mendekatkan diri kepada sang adik baru Joseph. 

Joseph hanya menyetujuinya. Kedekatan Gina dan Athea tidak membutuhkan waktu lama. Mereka kerap belajar bersama. Gina selalu terlihat baik pada Athea. 

Seharusnya, Joseph akan senang akan kedatangan sang kekasih. Namun, urung ketika melihat senyuman merekah sang adik yang bukan untuknya seorang. 

Kini, Athea sedang duduk di sofa ruang santai. Joseph dan Gina masih berada di dapur membereskan makan malam. Hubungan mereka tidak buruk juga tidak baik. Gina sudah berusaha untuk bersabar. Joseph, kekasihnya seperti tidak melihat kearahnya. 

"Bagaimana jika aku menginap malam ini?" Ucap Gina malu-malu. 

Mereka sudah lama tidak melakukan "itu" jadi Gina merasa jika hubungan mereka akan membaik jika melakukan inisiatif terlebih dahulu. Pipi cantiknya merona. Enggan menatap sang kekasih. 

Joseph melihat kearah Gina. Ia tahu maksud kalimat itu. Jika dulu ia akan bersemangat. Meniduri tubuh indah sang kekasihnya penuh cinta. Sekarang rasa itu sudah tergantikan. 

"Maaf Gina. Lain kali. Aku tidak enak dengan adikku." Ucap Joseph menggaruk kepala tidak gatal. 

"Ta-tapi kita bisa tidur di kamarmu atas. Athea kan tidur di kamar bawah. Ja-jadi tidak terlalu berisik." Ucap Gina.

Kekasihnya itu tidak menyadari penolakan halus Joseph. Dirinya kira Joseph akan malu jika suaranya akan terdengar nyaring. 

"Maaf, lain kali." Ucap Joseph.

Gina menatap tatapan Joseph yang bahkan tidak melihat kearahnya. Matanya justru melihat kearah pemuda kecil yang sedang menonton acara kesukaannya. Tatapan hangat yang jarang Joseph berikan padanya. 

"Lebih baik, kau pulang dulu Gina. Ini sudah malam." Ucap Joseph melenggang pergi kearah Athea.

"Baiklah."

Perempuan cantik yang selesai membereskan piring langsung merapikan baju dan tasnya. Ia berusaha tersenyum melihat kearah Joseph dan Athea yang duduk berdekatan. Sesekali Joseph akan mengecup pucuk rambut sang adik. Perasaan aneh mulai membabi buta dalam hati Gina. 

"Aku pergi dulu." Ucap Gina.

Joseph berjalan kearah Gina. Athea dengan lembut melambaikan tangan. Senyuman cantik yang membuat Gina merasa hangat. 

Cup

Gina mengecup bibir Joseph kemudian pergi tanpa sepatah kata. Joseph memandang kepergian kekasihnya yang terlihat sedih. Hatinya juga merasa bersalah.

Keesok hari Joseph berencana menghabiskan waktu dengan Athea sebelum masa sekolahnya dimulai. 

Seharusnya ia senang ketika Joseph mengajaknya makan di restoran mewah. Namun, ia hanya terdiam seharian ini.

Joseph menyewa tempat privat khusus untuk menikmati makan siang bersama Athea. Dirinya merasa ada yang aneh dengan sang adik. Athea lebih banyak diam.

"Athea, apa kau tidak suka makanannya?" Ucap Joseph khawatir.

Di Balik Kisah BukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang