Umur Athea berjalan 15 tahun. Tapi, seumur hidupnya ia tidak tahu apa-apa mengenai hubungan badan antara sesama kekasih.
Bahkan di kehidupan sebelumnya ia sangat polos karena lebih sering menghabiskan waktu bersama anak-anak panti.
Tapi, lumatan yang diberikan kakaknya ini terasa hangat dan juga nyaman. Ini adalah pengalaman pertamanya. Apa arti dari tindakan ini? Athea tidak tahu pasti.
10 menit sejak kegiatan panas itu. Joseph memeluk pinggang Athea.
Ia menyembunyikan wajahnya pada dada Athea. Joseph sendiri sejak datang ke apartemen tidak dapat menahan hasratnya.
"Kakak?"
"Hmm?"
"Kakak kenapa seperti ini..."
Joseph menatap wajah Athea yang masih berada di pangkuannya.
Joseph mengecup bibir Athea ringan.
"Kakak ingin menghabiskan waktu bersamamu Athea. Kakak tidak ingin terpisah denganmu. Kakak ingin memilikimu sepenuhnya."
Athea tersenyum lembut. Ia memeluk kakaknya kembali. Walaupun ia tidak paham benar apa maksud perkataan kakaknya tadi.
"Baby, ingin berenang malam ini?"
"Bukannya akan dingin kak? Lagian, Athea tidak bisa berenang."
"Tidak dingin. Justru akan hangat. Kakak akan mengajari Athea, hm..."
"Oke."
Cup
Joseph mengecup kembali bibir Athea. Joseph membantu melepaskan pakaian Athea. Athea hanya diam. Ia merasa sudah terbiasa memperlihatkan tubuhnya.
Melihat Athea yang sudah tidak memakai apapun. Joseph melepaskan pakaiannya. Kecuali boxer pendeknya. Melihat itu, Athea merasa tidak adil.
"Kenapa hanya Athea yang melepaskan semua bajunya?"
"Hmm... Karena Athea lebih terlihat cantik seperti ini..."
"Tidak adil! Kakak juga harus melepaskan semua..."
"Tidak masalah. Tapi, Athea yang melepaskan celana kakak, bagaimana?"
Athea yang polos langsung melepaskan celana boxer Joseph. Pelan tapi pasti. Ia melihat kembali junior besar milik Joseph.
Angin malam membuat tubuh mereka merasakan sensasi tersendiri. Joseph menuntun Athea untuk masuk ke kolam renang.
Kini, tubuh mereka basah. Pemandangan langit malam yang begitu indah disertai bulan bersinar terang. Lampu-lampu kota membuat malam ini begitu spesial.
Athea yang tidak bisa berenang, bergelantungan pada badan kekar Joseph.
Joseph memandangi Athea.
Cahaya malam hari membuat wajah Athea terlihat begitu cantik. Alangkah cantiknya. Membuat pikiran Joseph menjadi gelap. Ia tidak peduli akan hal lain. Yang ia inginkan saat ini hanyalah Athea seorang.
Tidak sesuai janjinya. Joseph tidak mengajarkan Athea berenang. Mereka hanya saling berpelukan di bawah air yang tenang.
"Kakak, ini dingin sekali..." ucap Athea yang terlihat mulai menggigil.
"Ingin kakak hangatkan?" Ucap Joseph yang berbisik di telinga Athea.
Athea merasa sedikit geli. Kepalanya mengangguk pelan. Joseph yang diberi lampu hijau, tersenyum kecil.
"Buka mulutmu, sayang."
Athea membuka mulutnya. Kala itu, Joseph mulai memasukkan lidahnya. Ia terus melumat bibir candu Athea.
Athea merasakan sensasi yang berbeda saat di mobil. Kulit mereka yang bersentuhan sama lainnya.
Angin malam yang menyerbu kulit mereka. Dan sentuhan hangat tangan kakaknya yang memegangi kepalanya.
Athea menyukai kegiatan yang menunjukkan rasa cinta ini.
"Ah... Ha..."
Nafas Athea tersenggal-senggal. Tapi, itu tidak membuat Joseph berhenti. Ia justru tidak berhenti melumat bibir Athea.
Bibir manis dan berwarna merah begitu candu bagi Joseph. Athea sangat pintar menyeimbangi gerakan sensual Joseph. Joseph melepaskan tautan mereka. Air ludah mereka terlihat menetes bersama.
"Ha... Ha... Ha..."
"Apakah sudah hangat baby?"
Athea baru kali ini melihat ekspresi berbeda dari Joseph. Joseph terlihat tersenggal-senggal.
Matanya menatapnya lembut namun tajam disaat yang bersamaan.
Athea menggeleng lemah. Ia ingin merasakan hal yang lebih. Joseph yang melihat itu kembali tersenyum. Ia mendekatkan bibirnya pada telinga Athea.
"Malam ini, kakak akan menghangatkanmu baby."
Suara sensual Joseph kembali membuat Athea merinding. Ia mengalungkan kedua lengannya pada leher Joseph. Joseph kembali melumat bibir Athea. Kini, ia menempelkan tubuh Athea pada dinding kolam renang. Tangannya yang awalnya hanya memegang kepala Athea kini sudah menjadi liar.
Tangan Joseph meraba dada mencuat Athea. Dada itu ia raba begitu lembut. Athea merasakan sensani yang aneh. Rabaan itu berubah menjadi sedikit kasar. Joseph menarik puting sebelah kiri Athea.
"Akh..."
Joseph yang mendengar desahan Athea semakin bersemangat. Ia menarik puting Athea kasar. Ia memilin puting itu. Athea tidak dapat menahan desahannya.
Tapi, bibirnya terus dilumat oleh Joseph tanpa henti. Puas memainkan puting Athea.
Joseph mengangkat sebelah kaki Athea. Membuat juniornya yang sudah menegang bergesekan dengan paha mulus Athea. Di sela-sela itu, Joseph menjepitkan juniornya yang keras di paha Athea.
Tindakan Joseph membuat junior kecil Athea ereksi. Walaupun Athea tidak menyadarinya.
Tidak puas untuk itu. Satu tangan Joseph meremas pantat Athea. Remasan yang begitu sensual.
"Ah... Kak...."
Plak
Plak
Plak
"Ah..."
Joseph memukul pelan pantat kenyal Athea. Ia begitu ingin menjadikan Athea miliknya. Joseph kembali menghentikan persatuan bibir mereka.
Ia melihat betapa bengkaknya bibir Athea. Begitu menggairahkan.
Ia memegang pipi Athea. Joseph mengelus pelan pipi Athea.
"Athea, kita lanjutkan ini di dalam, hm?"
"Hm...."
Joseph tersenyum. Ia menggendong koala Athea. Berjalan memasuki ruang santai. Merebahkan Athea di sofa besar. Membiarkan air membasahi lantai rumah.
Joseph yang melihat tubuh Athea dari atas kembali tersenyum. Ia memposisikan dirinya di atas Athea.
"Sangat cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kisah Buku
RomansaAthea. Nama yang kerap disangka seorang perempuan. Namun, dirinya adalah laki-laki. Athea tidak tahu siapa orang tuanya. Ia hanyalah salah satu dari sekian banyak anak yang terlantar. Panti asuhan menjadi rumah bagi Athea. Namun, disaat dirinya sud...