"Baik, aku akan pergi ke kantor sekarang."
Joseph menghela nafas pelan. Kerjaan yang kian menumpuk sudah tidak dapat lagi ia abaikan.
Langkah malas menuruni tangga. Ia sudah bersiap dengan baju kantor rapi. Kemeja biru gelap dan celana panjang hitam. Terlihat formal namun tetap santai.
Lengan sebelah kiri ia pasangkan jam tangan berwarna hitam gelap. Rambutnya ia naikkan.
Rasa kesal yang memburu perlahan hilang setelah melihat sang adik atau pujaan hatinya sedang membakar roti di dapur.
"Eh..."
Athea, pemuda cantik itu tersentak kaget saat merasa pinggang rampingnya dipeluk secara mendadak.
Pemuda cantik itu melihat ke belakang sekilas. Kakaknya sudah terlihat rapi pagi ini.
"Kakak ingin pergi ya?"
"Hm..."
Joseph menjawab singkat. Ia justru sibuk mengendus pundak Athea yang tercium wangi.
"Masak apa?"
"Roti bakar?"
Athea bingung dengan kakaknya yang selalu menanyakan hal sudah jelas.
"Punya kakak mana?"
"Ini kan sekalian."
Tangan pemuda cantik sibuk mengolesi selai kacang di atas roti yang sudah matang sempurna. Membiarkan kakaknya menempel seperti lem perekat.
Belakangan ini, Athea merasa ada yang aneh dengan sikap Joseph. Kakaknya kerap memeluknya tiba-tiba. Terkadang bibirnya akan dicium tanpa aba-aba.
Satu hal yang pasti janggal. Kak Gina tidak pernah datang lagi ke rumah untuk makan malam. Sudah satu bulan lamanya.
Ketika Athea menanyakan hal itu pada Joseph, kakaknya justru mengabaikannya. Alhasil Athea tidak pernah bertanya lagi dan menganggap jika ketidakhadiran kak Gina karena sibuk.
Dua roti bakar selai kacang sudah jadi. Terlihat sederhana dan lezat. Meja makan juga sudah tersedia satu gelas kopi panas dan teh hangat.
"Kak, lepas dulu. Athea susah bawa piringnya."
"Athea sudah ga sayang kakak ya?"
Huh
Lagi-lagi sikap aneh Joseph muncul seperti anak kecil.
"Sayang kok. Tapi Athea susah kak. Nanti piringnya jatuh gimana?"
Cup
Joseph mencium pelan pipi kiri Athea. Ia lepaskan pelukannya. Tanpa menunggu lama berjalan ke meja makan.
Kedua orang itu makan tanpa bersuara. Pagi hari seperti ini sudah menjadi rutinitas mereka.
"Athea, ikut kakak ke kantor mau?"
Kedua mata Athea berbinar. Mereka telah menyelesaikan sarapan pagi. Tanpa basa-basi Athea menganggukkan kepala.
Ia sudah bosan terus berada di rumah belakangan ini.
"Athea ganti baju dulu ya kak?"
Pemuda cantik itu langsung beranjak bangkit menuju kamar. Joseph menggeleng pelan. Ia membereskan piring kotor setelah sarapan.
Jelang 15 menit Joseph menunggu sambil mengamati pekerjaannya.
"Kak, Athea sudah siap."
Athea menghampiri Joseph yang sedang duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kisah Buku
RomanceAthea. Nama yang kerap disangka seorang perempuan. Namun, dirinya adalah laki-laki. Athea tidak tahu siapa orang tuanya. Ia hanyalah salah satu dari sekian banyak anak yang terlantar. Panti asuhan menjadi rumah bagi Athea. Namun, disaat dirinya sud...