Athea terbangun sedikit siang dari biasanya. Matanya mengerjap-ngerjap. Ketika ingin bangkit, ia merasa jika tubuhnya terasa sakit semua.
Terutama bagian bawahnya.
"Sudah bangun, hm? Apakah sakit sayang?"
Suara husky milik Joseph membuat geli telinga Athea.
Athea yang tidak bisa diam, membuat Joseph terbangun. Khususnya juniornya yang sudah tegak dan masih di dalam lubang Athea.
Athea merasakan lubangnya penuh. Ia ingin bangun dan memulai aktivitas bersih-bersih. Tapi lengan Joseph tidak ingin melepaskannya.
"Mau kemana, hm?" Ujar Joseph sambil memeluk erat pinggang Athea.
"Athea mau mandi kak. Ini sudah kesiangan."
"Nanti saja, tiduran dulu aja."
Cup
"Malam kemarin, kakak sudah mempertaruhkan segalanya untukmu." Ucap Joseph dengan nada lembut.
Benar, apa yang sudah ia lakukan tadi malam kepada Athea sama saja dengan mempertaruhkan hidupnya.
Sebab, hidup mereka tidak akan sama seperti sebelumnya.
Athea hanya diam. Membiarkan sang kakak berbicara.
"Jadi, bisakah Athea berjanji kepada kakak?"
"Janji?" ucap Athea.
"Janji kepada kakak. Apapun yang terjadi kedepannya Athea tidak pernah meninggalkan kakak. Karena kakak sekarang, hanya memiliki Athea."
Hati Athea menghangat.
"Tanpa harus berjanji Athea tidak akan pernah meninggalkan kakak Jo. Athea berjanji kak. Athea sangat saying sama kakak."
"Terima kasih sayang."
Cup
Mereka berdua berbaring dengan hangat di pagi hari itu. Joseph sesekali mencium lembut pucuk kepala sang adik.
Untuk saat ini biarkanlah. Mungkin belum bisa ia mengatakan perasaan yang sesungguhnya kepada Athea.
Hati Athea berdetak kencang. Ia sangat senang. Ia merasa tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.
Athea yang polos tidak tahu jika Joseph menganggap Athea lebih dari saudaranya.
Tapi, pagi ini juniornya justru merasa harus dipuaskan.
Sedikit tapi pasti, ia mulai menggerakkan juniornya. Nafasnya yang berat ia hembuskan pada telinga Athea.
Athea merasakan gejolak geli di bagian bawahnya. Ia merasakan hembusan nafas hangat kakaknya.
"Hmm... kak? Ah..."
"Sayang... izinkan kakak bergerak lagi, hm? Ah..."
Athea tidak menjawab. Ia menikmati sentuhan kakaknya.
Joseph membuka selimut. Ia mulai bergerak maju mundur lebih cepat.
"Ah... ah... kak... pelan-pelan..."
"Maaf sayang... tidak bisa... Ah..."
Joseph mengangkat satu kaki Athea. Membuat juniornya lebih leluasa memasuki lubang Athea.
"Ah... sayang... morning sex memang yang terbaik... Ah..."
"Ah... Ah... kakak... Athea mau pipis..."
"Hmm... keluarkan saja sayang... basahi ranjang ini... Ah... sial..."
Tidak lama, Athea mengeluarkan cairannya lagi. Bahkan, Athea bisa keluar tanpa disentuh sedikit pun oleh Joseph.
![](https://img.wattpad.com/cover/360061743-288-k776033.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kisah Buku
عاطفيةAthea. Nama yang kerap disangka seorang perempuan. Namun, dirinya adalah laki-laki. Athea tidak tahu siapa orang tuanya. Ia hanyalah salah satu dari sekian banyak anak yang terlantar. Panti asuhan menjadi rumah bagi Athea. Namun, disaat dirinya sud...