Kelompok Belajar

220 13 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Happy Reading

Cuaca siang hari ini sangatlah panas. Suhu yang biasanya menyentuh 1 derajat seperti biasanya kini naik drastis menjadi 40 derajat. Dan itu membuat aktivitas menjadi sangat terganggu karena dilanda panas seperti api neraka.

Pelajaran bahasa Inggris sedang berlangsung di dalam kelas 12, para siswa jadi tidak fokus. Ada yang mengipas-ngipasi tubuhnya dengan buku, mini fan, dan benda yang bisa untuk kipasan.

Miss Wendy menghela napas pelan melihat gelagat para siswanya. Ia berjalan kemudian menaikkan volume AC di kelas mereka. Hingga menyentuh angka ter tinggi AC tersebut semua murid menghela napas pelan. Beberapa juga ada yang menutup jendela, agar angin AC menyebar ke seluruh ruangan tanpa celah.

"Panas banget ya, cuacanya!" Bu Wendy berbasa-basi seraya mendongak menatap AC yang mengeluarkan uap dingin.

Para murid mengangguk. "Iya Bu, panas banget."

"Enaknya pulang Bu, biar bisa ngadem dirumah." Mulut menyebalkan salah satu siswa berceletuk. Siapa lagi jika bukan Lucas yang notabenenya murid bandel, tidak suka belajar, dan selalu menunggu waktu istirahat dan pulang.

"Wuuuuuuu!" seru seluruh murid. Sedangkan Bu Wendy hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Oke Lucas, i have some question to you." Bu Wendy tersenyum seraya mendekat ke meja Lucas. Teman semejanya, Marklee si paling jago bahasa Inggris tertawa melihat Lucas ketar-ketir. Tangan pemuda itu menyenggol Mark berkali-kali meminta sebuah perlindungan.

"You must answer me, okay?" Bu Wendy kembali menyerocos Inggris.

"Rasain lo!" gumam puas salah satu siswi yang benar-benar membenci Lucas dari kulit hingga tulangnya.

"This is a very easy question. Maybe you can answer it." Bu Wendy bersiap mengeluarkan pertanyaannya.

Lucas menghela napas pelan. "Mati gue Mark, lu tega amat sih. Orang gue gabisa bahasa bule itu." Lucas berbisik seraya meremas paha Mark.

"Are you ready?" tanya Bu Wendy.

Lucas menghela napas panjang. Ia menegakkan tubuhnya. "Yes, iyam ridi Bu."

"Hahahahahhahaha!" gelak tawa menghiasi seluruh kelas.

Glak!

Bahkan Haechan sampai jatuh terjengkang kebelakang bersama kursinya.

"If you feel hot, what should you drink?" Bu Wendy menatap Lucas dengan senyuman.

Lucas mencubit kecil paha Mark. Tapi teman berdarah bule nya itu tidak bereaksi apapun. Ia jelas tau tatapan Bu Wendy yang penuh ancaman jika ia memberi tahu Lucas.

"Sorry, Cas." Mark berbisik sepelan mungkin. Membuat Bu Wendy mengangguk senang mengetahui bahwa Mark tidak akan memberi jawaban pada Lucas.

"Emmm, ai ai dring. Ai dring..." Lucas tampak sangat bingung.

Lucas meringis. "Ai dring woter Bu."

"Hahahahaha."

"Shut up! Don't bullying Lucas oke! He is learning!" seru Bu Wendy hingga semua siswa terdiam.

"Yes, Miss." Mereka menjawab serempak.

"Water what?" tanya Bu Wendy lagi pada Lucas.

"Hot water?" tanya Bu Wendy.

Lucas menggeleng. "No hot Miss, bat kul."

"Oke! Thanks to your answer. Fighting to study english language again okay?"

Mr Confident || Lucas 🦁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang