Suara detik dari jam dinding mengisi sunyi ruangan.
Sachiro menghela nafas pelan.
"Tulang kepala Hinata mengalami sedikit keretakan akibat sebuah benturan, dan yang terburuknya saat Hinata sadar nanti mungkin ia akan mengalami amnesia" Ucap sachiro
Sugawara dan kuroo hanya bisa terdiam mereka tidak bisa mengatakan apa apa.
"Saya juga menemukan beberapa bekas lebam pada bagian dada dan beberapa di tubuhnya. Dan yang paling membuat saya kaget, ada luka sayatan di tangan kirinya".
"Tapi selama ini Hinata terus diem, dia ngga pernah cerita dengan kami" ucap sugawara.
"Saya harap kedepannya, kalian harus lebih memperhatikan Hinata, agar lebih terbuka".
Disisi lain Kuroo hanya terdiam, ia sudah mengetahui hal itu dari dulu.
Sachiro langsung menyerahkan sebuah kantung putih "Saya menemukan ini saat pemeriksaan, Dokter sugawara pasti mengetahui ini obat apa kan? Ucap Sachiro.
Sugawara Mengambil kantung putih itu. "Obat Anti depresan". Ucapnya.
"Saya tidak tau kapan Hinata akan sadar tapi kita hanya dapat berdoa dan menunggu mukjizat. Saya akan berusaha semaksimal mungkin sampai Hinata sembuh total". Ucap sachiro meyakinkan.
Setelah perbincangan itu mereka berdua pamit untuk keluar.
Namun sebelum itu "Suga, lu duluan aja" ucap kuroo.
Sugawara langsung mengangguk.
Sachiro tersenyum lembut.
"Lama tak bertemu Tetsuro, Gimana kabar ayah kamu?"
°°°°
Sugawara berjalan ke arah anak anak, ia menggenggam kantung putih yang di berikan Sachiro.
"Suga gimana? Apa kata dokter" tanya shinsuke.
"Sorry gue lalai buat jaga Nata" sugawara memberikan kantung putih tadi pada shinsuke.
"Obat?" Tanyanya.
Detik berikutnya shinsuke membelalakkan matanya Kaget "Anti depresan punya siapa?" Tanyanya.
"Nata, selama ini dia udah ngerahasiain ini semua dari kita, dia mengidap bipolar".
"Selain itu juga fisiknya sering dapet kekerasan, dokter Sachiro bilang mereka nemuin beberapa lebam di tubuhnya, dan juga bekas luka sayatan". Jelasnya.
Penjelasan Sugawara membuat semua anak terkejut bagaimana tidak Hinata seorang yang notabene nya ceria ternyata punya masalah yang amat berat seperti itu.
"Gue ngga tau apa apa soal Nata, tapi kenapa? dia selalu pasang senyuman yang seolah olah dia baik baik aja" Ucap bokuto.
Tidak lama setelah itu kuroo keluar dari ruangan dokter Sachiro.
"Gue-Gue mau bilang semua kebenarannya, sebenernya gue udah tau sejak saat itu Nata sering ngelakuin hal itu ke dirinya sendiri, tapi malam itu gue ngga bisa berbuat apa apa".
Flashback
Saat ini kuroo tengah Berjalan menuju dapur, ia sedikit haus. Namun langkah kakinya terhenti saat melewati pintu kamar Hinata.
Kuroo mengetuk pelan pintu kamar Hinata "Nat? Lu di dalem?" Namun tidak ada jawaban apapun dari dalam sana.
Kuroo tentu saja langsung panik, karena hanya terdengar suara isakan, ia kemudian bergegas masuk untung saja pintunya tidak dikunci.
Kamar yang sangat berantakan, kaca pecah berserakan dimana-mana, penerangan kamar yang cukup redup.
"Nata? Lu dimana?" Panggil kuroo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️
RandomSudah di revisi🙏 Memang pada umumnya bagi seseorang Rumah itu bangunan tempat kita buat berteduh, tapi untuk sebagian orang Rumah untuk pulang bukan hanya berbentuk bangunan. Togetherness Haikyuu Fanfiction! Maaf jika banyak kesalahan dalam penulis...