3 hari lalu Hinata mengalami kondisi kritis bahkan saat itu kondisi nya bertambah buruk.
hari ini sudah 5 hari Hinata terbaring, dokter mengatakan bahwa Hinata mengalami koma, dan hanya kecil kemungkinan untuk sadar, hal tersebut membuat kuroo perlahan tertekan.
Emosinya semakin sulit di kontrol seperti halnya pagi tadi, hampir saja ia melompat dari lantai 3 beruntunglah semi segera mencari kuroo yang tiba tiba menghilang dari kamar rawatnya.
Saat ini kuroo tengah duduk di kursi samping bangsal Hinata tangan nya tak berhenti mengelus punggung tangan Adiknya.
Daichi datang bersama bokuto membawa 3 kotak bubur untuk sarapan.
Keadaan Akaashi juga udah jauh lebih baik, makannya bokuto bisa Dateng ke rumah sakit.
Daichi menepuk pundak kuroo pelan membuat sang empu tersentak "Sarapan dulu kur, lu tambah kurus, Hinata bakal marah nanti kalo kakaknya jadi kaya gini".
Kuroo langsung menggeleng "Gue mau nunggu adik gue sadar" ucapnya.
"Hinata bakal baik baik aja" Saut bokuto.
"Gue percaya soalnya Hinata itu kuat" Lanjutnya.
"Lu juga harus makan biar cepet sembuh, lu mau bikin Hinata khawatir pas dia bangun?" Ucap daichi lagi.
Kuroo 3 hari yang lalu sempet demam.
Ia langsung beranjak dari duduknya "sorry gue bikin kalian khawatir" ucap kuroo.
Hinata dipindah ke ruang rawat, atas permintaan kenma, biar anak anak yang lain bisa leluasa ngajak Hinata ngobrol.
Mereka bertiga langsung duduk di sofa ruangan vvip tersebut. menyantap sarapan yang tadi bokuto dan Daichi beli.
Denting jarum jam dan suara monitor memenuhi pagi hari itu, tidak ada percakapan sama sekali.
Detik berikutnya bunyi monitor tersebut menjadi lebih nyaring, membuat mereka yang berada disitu langsung terkejut.
Kuroo lebih dulu berlari ke arah bangsal Hinata.
"Shoyo?! shoyo?! Dek?!" Panggilnya panik.
Sedangkan Daichi langsung berlari keluar untuk memanggil dokter.
Posisi bokuto kalang kabut.
Dokter datang diikuti oleh beberapa perawat dibelakang nya.
"Maaf saya akan menangani pasien, silahkan kalian semua keluar terlebih dahulu!".
Kuroo masih tetap disitu mengguncang tubuh Adiknya, sedari tadi ia melawan apa yang dikatakan dokter, Daichi dan bokuto langsung menarik kuroo secara paksa untuk keluar.
Kuroo menyandarkan tubuhnya di dinding, pandangan nya memang kearah depan tetapi yang terlihat hanya kekosongan.
"Shoyo" ia bergumam pelan
"Hinata bakal baik baik aja kuroo!!" Teriak bokuto, Bokuto menepuk pundak milik kuroo berkali kali, memang mulutnya mengucapkan kata tersebut, tapi mata bokuto tak bisa berbohong.
Kuroo tau, ia mencoba menguatkan dirinya sendiri. "Shoyo bakal baik baik aja gue percaya" ucapnya meyakinkan diri.
Sedangkan Daichi yang melihat interaksi kuroo dan bokuto tersenyum sangat tipis.
Setelah 30 menit berlalu dokter keluar dari ruangan Hinata, membuat mereka bertiga langsung bangkit dari duduk.
"Gimana dok keadaan adik saya" tanya kuroo.
"Kondisi Hinata sempat drop kembali beberapa saat yang lalu" jedanya.
"Tapi Syukurlah Hinata baik baik saja,kita hanya dapat berdoa saja yang terbaik, saya juga akan berusaha sebaik mungkin, permisi". Dokter ber name tag Kunimi Akira itu tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️
De TodoSudah di revisi🙏 Memang pada umumnya bagi seseorang Rumah itu bangunan tempat kita buat berteduh, tapi untuk sebagian orang Rumah untuk pulang bukan hanya berbentuk bangunan. Togetherness Haikyuu Fanfiction! Maaf jika banyak kesalahan dalam penulis...