Not a promise|Chapter 33|

27 5 7
                                    

Daichi memandang ke arah langit malam, waktu saat ini sudah menunjukan pukul 11, sesuai janjinya dengan sugawara, ia memilih langsung menunggu di rooftop rumah sakit.

Sugawara memasukan tangan nya pada kantung mantel miliknya, karena hari semakin larut udara menjadi semakin dingin.

Kakinya berjalan menyusuri lantai yang menghubungkan ke arah rooftop.

"Maaf nunggu lama Chi, gue habis nemenin Hinata, kuroo tadi keluar bentar" ucap Sugawara.

Daichi langsung menggeleng "gapapa Suga"

Sugawara langsung tersenyum tipis "Gue mau ngomong sesuatu" ucapnya lagi.

"Ngomong aja, kok jadi tegang gini suasana nya"

"Gue udah siap, dan mungkin ini udah lebih dari cukup chi jadi" jeda sugawara.

"Gue mau Nebus kesalahan gue" sugawara tersenyum lembut.

Mendengar ucapan sugawara, Daichi langsung terdiam.

°°°°

Hinata kembali terbangun dengan keringat membanjiri pelipisnya, Nafasnya sedikit memburu, perlahan isakan kecil lolos dari mulutnya.

Kuroo yang tengah tertidur disamping Hinata langsung ikut terbangun saat mendengar isakan sang adik.

"Hey? tenang oke, sho kenapa?" Tanya kuroo khawatir, ia langsung mengambil air putih yang ada di nakas memberikan nya pada Hinata.

"Bang Suga mana?" Tanyanya. Mata Hinata basah.

"Sho tenang dulu oke? Bang Suga lagi diluar katanya mau ngobrol sama bang Daichi". Ucap Kuroo mencoba menenangkan.

Beberapa menit kemudian Hinata mulai tenang.

"Sho mimpi buruk?" Tanya kuroo pelan.

"Kakak ga akan ninggalin sho lagi kan?" Hinata balik bertanya.

Kuroo langsung menggeleng "ngga kakak kan udah janji ga akan ninggalin shoyo lagi"

"Sho mimpi apa?mau cerita sama kakak?"

Hinata langsung mengangguk "Sho mimpi kakak sama bang Suga ninggalin shoyo, kakak sama bang Suga bilang....hiks, bilang gabisa lama lama bareng shoyo....hiks, soalnya kakak sama bang Suga mau pergi hiks..." Air mata Hinata kembali membanjiri baju yang ia kenakan.

"Hey sho? Sho tau?"

Hinata mencoba menghapus bulir bening itu dengan sedikit kasar, ia langsung menoleh ke arah kuroo, menatap matanya.

"Sho tau? Kita udah buat promise kan? Kita bakal sama sama terus selamanya, sho.. mimpi itu cuma bunga tidur, Sho jangan khawatir, kakak sama Abang Suga ngga akan ninggalin shoyo, kita berdua udah janji sama Sho bakal selalu ada buat sho, dan juga sho jangan berpikir hal yang kaya gitu ga baik, sekarang sho tidur lagi ya, biar cepet sembuh terus pulang" kuroo mengecup dahi Hinata lama menyalurkan rasa kasih sayang seorang kakak untuk adiknya.

Hinata langsung mengangguk, kuroo membantu membaringkan Hinata kembali di bangsal, Selang oksigen milik Hinata juga sudah dilepas beberapa jam yang lalu Katanya Sedikit risih.

Kuroo sedikit termenung mencoba mencerna kembali mimpi yang tadi Adiknya ceritakan padanya, Namun ia langsung menepis semua hal buruk dalam pikirannya, "Inget kur itu cuma bunga tidur" ucapnya pelan.

°°°°

Disisi lain sugawara dan Daichi sudah kembali keruang rawat setelah beberapa jam lalu berada di rooftop rumah sakit.

Pandangan sugawara tertuju pada kuroo yang masih setia mengelus rambut orange milik Hinata.

Mendengar suara pintu ditutup kuroo langsung mengalihkan pandangan nya ke arah pintu, terlihat sugawara dan dibelakangnya ada Daichi, namun yang membuat kuroo sedikit bingung, ekspresi Daichi yang sulit dijelaskan.

Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang