Hari ini tepat 1 Minggu, Hinata juga sudah mulai pulih, saat ini Kageyama, Atsumu dan Osamu tengah membantu mengemasi barang barang milik Hinata.Dokter Sachiro menasehati Hinata untuk tidak terlalu memaksa bekerja terlalu berat dulu.
"Beneran udah mendingan Nat badan lu?" Tanya Kageyama.
"Udah lebih mendingan kok".Ucap Hinata.
"Syukurlah kalo udah mendingan,kita seneng dengernya!" Kata Atsumu dan di angguki Osamu.
"Gue udah pesen taksi tadi bentar lagi taksi nya dateng" Ucap Kageyama sembari menyeret koper.
Taksi yang mereka tunggu pun beberapa menit kemudian datang, mereka langsung menaiki taksi dan memasukan beberapa barang barang ke dalam bagasi.
Kageyama duduk di samping kemudi, sedangkan Atsumu, Osamu berada di kursi belakang dengan Hinata yang berada ditengah.
Atsumu langsung merogoh ponsel nya memencet fitur aplikasi chat.
Kosan yang terlihat nyaman, dan bersih dari luar membuat siapa saja pasti betah tinggal disitu.
"Gue tinggal disini Kageyama?" Tanya Hinata.
Kageyama langsung mengangguk "Iya Nat" Ucapnya.
"Udah ayo masuk" Ajak Osamu.
Hari ini cukup dingin, karena sehabis hujan.
"Gelap banget" Ucap Hinata.
"Bentar gue cari saklar lampunya" ucap Osamu.
"Ketemu"
Cklakk.
Pletok bunyi Party Popper membuat Hinata sedikit terkejut.
"HINATA OKAERI!!" ucap mereka bersamaan.
"TADAIMA" Ucapnya, ia tersenyum amat manis.
"Selamat atas kesembuhannya Shoyo!" Ucap Nishinoya ia menepuk puncak kepala Hinata pelan.
"Makasih banyak bang" Ucapnya.
Setelah itu Mata Hinata memandang ke arah Kenma, bibirnya tersenyum sedikit tipis, namun menyiratkan sesuatu.
Tapi dibalas tatapan heran dari Kenma.
Sedangkan futa memandang aneh keduanya itu seperti ada yang tidak beres.
Setelah acara penyambutan selesai mereka langsung menikmati semua makanan yang tersedia.
" Bang bokuto! itu makanan gue woi" Teriak Teru.
"Masih banyak!" Ucap Bokuto ia langsung lari begitu saja.
Hinata melihat sekelilingnya mengedarkan pandangan ke arah pemuda bersurai puding, mendekati pemuda itu lalu menarik pergelangan tangannya membisikan sesuatu pada telinga pemuda itu "kita perlu bicara". Bisiknya.
"Bicara apa?" Tanyanya.
"Sesuatu" Ajak Hinata.
"Kalo gitu di kamar gue" ucap Kenma.
Kenma berjalan ke atas diikuti Hinata dibelakangnya.
°°°°°
Mereka berdua saat ini tengah berada di dalam kamar milik Kenma,
"Lu udah tau kan Ken?" Tanya Hinata sedikit dingin.
Kenma langsung tersenyum "Takut ketauan sama Abang yang lain?"
"Lagian lu kenapa malah nyembunyiin hal sepenting itu sama Abang yang lain?Lu tau kan mereka sayang banget sama lu!". Timpal Kenma.
Hinata merebahkan dirinya pada kasur milik Kenma "Ini demi kak Tetsu" ucapnya pelan.
"Gue cuma mau bantu kakak gue emang salah Ken? Kak Tetsu keras kepala dia bakal ngelakuin apa aja demi lindungi gue".
"Gue mau serahin diri ke Papah, biar dia bebas, Kakak bukan robot, yang harus nurut semua perintahnya, Gue cuma mau kakak bebas" Ucap Hinata.
"Karena itu gue minta bantuan dokter Sachiro untuk rencana ini".
"Jadi hal yang gue denger 2 hari yang lalu itu bener, lu kerja sama dengan dokter Sachiro buat bilang kek kita semua kalo lu Amnesia? Dan dengan begitu ayah kandung lu bisa gampang dapetin lu karena posisi lu ngga inget apa apa Sho? Lu pikir semudah itu ya?" Ucap Kenma.
Hinata langsung mengangguk "sorry gue bohong ke kalian semua, Ken jaga rahasia ini, gue percaya sama lu, cuma lu sahabat gue dari kecil".
"Sho lu pikir selama ini kuroo relain dia pergi dari sini demi siapa? Itu demi lu, dan lu sekarang malah gini, lu malah mau serahin diri ke ayah lu segampang itu, gue tau lu mau bikin dia bangkrut tapi ngga gini caranya".
"Ngga! Gue ngga mau bikin papah bangkrut, gue cuma mau kasih sedikit pelajaran! Lu ga tau apa apa Kenma!"
"Gue tau ini hal yang bahaya, lu tau kan ayah lu itu licik!" ketus Kenma.
"Gue tau,tapi Mulai dari sini tolong bantu gue buat sandiwara seolah gue bener bener hilang ingatan". Celetuk Hinata.
Menghela nafas pelan "Huftt, oke gue bakal bantu, walau gue bilang gimana pun lu bakal tetep keras kepala sho".
Hinata menarik tangan Kenma
"Makasih banyak ken,tenang aja Ini ga ada hubungan nya sama anak anak beribasa. Mereka cuma tau gue ilang ingatan udah itu aja! biar gue tanggung resikonya, cuma lu yang tau hal ini. semuanya ga ada yang tau termasuk kak Tetsu!"
"Segitu nya lu peduli sama kuroo"
"Dia kakak gue yang paling berharga ga mungkin gue biarin kakak gue dikekang kaya gitu sama Papah, udah cukup gue kehilangan Bunda Ken" Ucap Hinata.
"biar gue tanggung resiko nya maksudnya apa Nat?"
To be continued....
Selamat malam Minggu, Author kasih chapter baru nih selamat membaca!>.<
Oke oke bye bye di chapter selanjutnya.
Thx for reader yang udah baca dan vomen 💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️
RandomSudah di revisi🙏 Memang pada umumnya bagi seseorang Rumah itu bangunan tempat kita buat berteduh, tapi untuk sebagian orang Rumah untuk pulang bukan hanya berbentuk bangunan. Togetherness Haikyuu Fanfiction! Maaf jika banyak kesalahan dalam penulis...