Hilang Arah |Chapter 36|

35 2 4
                                    

"Karena tak ada penyesalan selain perbuatan jahat yang dilakukan oleh ego diri sendiri" hanya beberapa kata itu yang dapat didengar oleh orang tua sugawara.

Beberapa menit yang lalu orang tua sugawara mendatangi kantor polisi, jelas saja sang ibu cukup kaget, anaknya bukan type orang seperti itu.

Marah? Jika ditanya mungkin sangat.
kecewa? Entahlah, karena setelah mendengar beberapa penjelasan dari sugawara sendiri mereka hanya memasang wajah datar.

Awalnya sang ayah berbicara "apa yang kau lakukan, ayah mengkuliahkan mu dan menjadi seorang dokter, itu untuk masa depan mu, bukan menjadi orang yang tak punya arah seperti ini!"

Sugawara diam. "Dari awal aku tidak bisa seperti kakak! Dan aku juga bukan kakak, ayah!" Kata kata itu muncul begitu saja dari mulut sugawara.

Sejak kecil sugawara hanya anak lugu yang tak tau apa apa, ia dibesarkan memang dari kasih sayang kedua orang tua, tapi semenjak sang kakak bunuh diri karena depresi hal itu tak bertahan lama, ia hanya anak yang dituntut untuk selalu sempurna, saat itulah ia bertemu Konoha akinori sahabat sekaligus orang yang selalu paham bagaimana sugawara mengenal perasaannya sendiri.

Konoha selalu bilang "Gue emang ga paham sama perasaan orang lain,tapi mungkin kalo lu cerita ke gue, gue bakal tau apa yang lu rasain".

"Ayah, dan bunda itu sosok orangtua. Andai bunda tau kakak selama ini depresi karena selalu ditekan, dan ayah kenapa ayah selalu terobsesi menyuruh kakak selalu jadi yang sempurna? Yang ayah dan bunda mau anaknya ingin selalu jadi yang sempurna, tapi asal ayah dan bunda tau aku dan kakak ga pernah bahagia sama sekali! Ayah dan bunda hanya sibuk kerja kerja dan kerja! Aku tak menyalahkan ayah dan bunda tapi koushi juga ga mau kehilangan seseorang lagi!"

Diam, tak ada sautan sama sekali.

Ayah sugawara langsung pergi dari situ tanpa mengucapkan satu patah kata apapun.

Sedangkan ibu sugawara memeluk putranya ia mengucapkan maaf,maaf,maaf beberapa kali.

"Bunda janji bakal bebasin kamu dari sini" ucap wanita paruh baya itu.

Sedangkan Sugawara langsung menggeleng "Ini kesalahan koushi,bunda cukup doain yang terbaik untuk koushi!"

"Jam besuk selesai" ucap salah satu petugas polisi.

Ibu sugawara langsung mengeratkan pelukan pada putranya, Isak tangis mengiringi ibu dan anak itu.

Sedangkan di sisi lain ayah sugawara hanya dapat menatap bodoh dirinya di depan kaca jendela depan kantor polisi.

Detik berikutnya, kakinya kembali berlari masuk ke dalam, ia memandang putranya yang akan kembali ke dalam sel.

"Koushi!!" Teriaknya, ia langsung memeluk putranya erat.

"Maaf! Maafin ayah! Maafin ayah nak! Ayah ngga pernah ngerti perasaan kamu! Maafin ayah!

Sugawara membalas pelukan ayahnya.

Ia kembali menangis.

"Ayah maaf koushi udah ngecewain ayah!" Ucapnya.

Ibu sugawara yang masih berada di situ hanya dapat menangis.

Mereka bertiga saling memeluk, rasa hangat yang sebenarnya kembali sugawara rasakan.

°°°°°

"Kuroo!" Ucap shinsuke.

Semua yang berada disitu langsung bangkit termasuk Sachiro, ia langsung memeriksa keadaan kuroo.

"Shoyo..." Gumam kuroo.

Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang