Sugawara's choice |Chapter 34|

25 4 3
                                    

Sedangkan dibelakang sana seseorang menutup mulutnya, perlahan tubuhnya luruh begitu saja dibawah lampu taman malam itu.

"Kita lu dibelakang kan?" Ucap sugawara tiba tiba.

Shinsuke yang mendengar hal tersebut langsung tersentak, Yap yang sedari tadi menguping adalah shinsuke.

Shinsuke bangkit dari posisinya, ia mendekati sugawara dan 2 orang lainnya.

"Suga kenapa, kenapa harus sekarang?" Tanya shinsuke air mata pemuda itu luruh.

Sugawara langsung beranjak dari duduknya, ia berdiri kemudian memeluk shinsuke erat.

"Maaf kita, walau gimanapun gue disini salah, gue hampir hilangin nyawa, gue mau tebus kesalahan gue, gue nitip Hinata sama kalian semua" Ucapnya.

Shinsuke hanya mengangguk, jujur saja mulutnya amat kelu saat ini.

"Gue sama Daichi pulang ke kosan duluan,besok saat Hinata bangun, Jangan sebut nama gue lagi" Ucapnya lagi.

"Tapi kenapa harus rahasiain ini dari shoyo?  Gue ga mau Shoyo tambah sakit nantinya" ucap kuroo yang sedari tadi diam.

"Justru itu gue gamau kasih tau Hinata! karena — karena gue gamau Hinata malah drop nantinya kuroo"

"Bukannya hal itu malah bikin nambah sakit juga nantinya,rahasia serapat apapun bakal ketauan juga ujungnya" Ucap shinsuke.

"Tapi ini pilihan gue, lebih baik Hinata tau sendiri nanti!".

"Kuroo, Daichi, kita, Mohon bantuan nya!" Ucap Sugawara seraya membungkuk.

"Gue percaya kalian Abang yang bisa di andelin sama adik adiknya sama kaya iwaizumi,Oikawa, ushijima, tendou, semi, yaku,bokuto,Asahi.

°°°°°

Mata sewarna madu itu terbuka mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke arah retina.

Setelah itu pandangan pemuda orange tersebut teralih ke arah samping nya, terlihat sang kakak tertidur dengan mata yang lumayan sembab.

"Kak kuroo habis nangis,kakak nangis kenapa" Ucap Hinata pelan, tangan mungil itu mengelus Surai milik kuroo.

Hinata mencoba bangkit dari bangsal miliknya ia ingin sedikit bersandar, kuroo yang merasakan pergerakan langsung terbangun.

"Sho mau bangun?"

"Maaf kak sho jadi bangunin kakak"

Kuroo langsung menggeleng "Gapapa, sho mau apa?"

"Sho cuma pengen nyender, badan sho cape baring terus"

"Sini kakak bantu" kuroo langsung berdiri membantu Hinata untuk merubah posisinya.

"Gimana udah pas?"

Hinata langsung mengangguk "maaf ngerepotin" ucap Hinata dengan senyum tipisnya.

"Kamu ngomong apa sih sho" balas kuroo sambil menguyel uyel pipi milik Hinata.

"Kak Tetsu!!" Teriak Hinata sewot.

Tidak lama setelah itu perawat masuk membawakan sarapan untuk Hinata, dibelakang nya diikuti oleh seseorang yang amat Hinata kenal.

"Paman Sachi!!" Teriak Hinata girang.

"Hai" Sachiro langsung tersenyum tipis.

"Sho gimana keadaannya? Udah mendingan?" Tanya Sachiro.

"Udah paman, buktinya sho juga udah bisa lompat lompat" balasnya antusias.

"Syukurlah, maaf ya paman baru kesini, paman habis ada urusan sedikit"

Hinata menggeleng pelan "Gapapa sho disini dijagain sama kak Tetsu, sama Abang Abang yang baik sama Sho"

"Maaf menganggu" Diambang pintu terlihat Atsumu, Osamu, Shinsuke, dan Kageyama yang habis membeli sarapan untuk mereka semua.

"Silahkan masuk" ucap sachiro.

"Dokter Sachi" ucap Kageyama.

"Ah, Kageyama kah?"

Kageyama langsung mengangguk "iya dok"

"Makasih udah mau berteman sama ponakan saya yang kaya bocil ini" ucapnya menunjuk Hinata.

"Fffttt...bocil" ini Atsumu, namun hal tersebut tak bertahan lama, shinsuke dari ujung sana tengah memasang auranya.

"Hehehe sorry kak " Ucap Atsumu cengengesan.

Osamu yang berada di samping Atsumu langsung menahan tawanya.

Sedangkan Kageyama hanya diam, bingung mau ikut tertawa cuma apa yang lucu, oke Kageyama baru bangun udah disuruh ikut sama Atsumu.

"Bisa ikut paman sebentar?" Tanya Sachiro pada kuroo.

Kuroo langsung mengangguk "Sho sama bang kita,Bang Atsumu, bang Osamu, sama Kageyama dulu oke? Kakak mau keluar bentar sama paman"

Hinata langsung mengangguk "jangan lama lama ya kak" katanya sambil menunjukan mata seperti anak kucing minta di pungut.

"Hahahaha lama sampe 1 abad"

"Mau apa emang nya? Mau Nikahin yang nyata?sampe lama gitu" Tanya Hinata.

"Hehhh...belajar dari mana kata kata kaya gitu, hmm?" Tanya kuroo.

"Kageyama" Ucap Hinata polos.

"Hah??Apa sih boge Hinata boge!

"Emang bener lu yang ngomong kaya gitu kan ge!" Kata Hinata tak mau kalah.

"Guee gatau korban sinetron itu"

"Iya...ya..yaa cowok selalu bener" ucap Hinata.

"Situ juga cowok ya mohon maap".

"Hehehehe"

"Haha hehe, haha hehe, matamu!" Ucap Kageyama.

"Lah kok ngamuk bang?!! ngajak berantem?"

Sedangkan Atsumu,dan Osamu tengah asik memakan sarapan.

Shinsuke yang mulai gedek pun langsung mengeluarkan aura dinginnya.

"Ekhemm"

Kageyama dan Hinata langsung saja menoleh ke arah shinsuke yang sudah memasang wajah datar khas miliknya.

"Udah?" Tanyanya.

"Hehehe sorry bang" balas Kageyama dan Hinata.

"Sekarang Hinata makan dulu sarapan yang tadi dikasih suster" kata shinsuke sambil menyiapkan makanan yang berada di nakas.

"Bang biar gue aja, bang kita lanjut sarapan aja" tawar Kageyama.

"Ah oke, tolong ya"

"Siap bang"

Kageyama langsung membawa nampan tersebut kemudian ia duduk di sebelah bangsal.

"Sini gue suapi" Ucapnya.

"Aaaaaa, nyam"

Bukan, bukan Hinata yang makan tapi Kageyama.

"Dihh anjir kage, makanan gue ituu!! Maen hembat aja"

"Hehehe sorry laper"

"Iya udah nih Aaaaa"

"Nyam, Hambar". Ucapnya.

"Makannya yang bener sho, cemong banget bibirnya itu" ucap Kageyama sembari mengambil tisu yang ada di Laci meja.

"Nih minum dulu"

"Maaf ngerepotin ge jadinya, gue janji bakal cepet sembuh!"

"Harus lu harus sembuh biar Gue punya temen!"

Disisi lain.

"Ayah di tangkap polisi?"








To be continued....

Waduhh...

Gimana ya reaksi Hinata kalo sugawara nyerahin diri?

Jangan lupa vote and komen, see you next chapter!

Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang