"Bang kita..hiks gue benci mereka" cicit kenma pelan disela isak nya.
Shinsuke menengadahkan wajahnya "Kenma benci siapa hm?" Tanyanya.
"Mereka jahat sama gue bang, mereka cuma manfaatin duit gue doang, gue cape"
Shinsuke mengelus pelan rambut Kenma, Kenma memang belum mengatakan ia membenci siapa, tapi shinsuke tau siapa yang Kenma maksud.
"Ken memang yang mereka lakuin ke Kenma itu salah, tapi jangan pernah benci mereka gimana pun perlakuan mereka sama Kenma, memang pada dasarnya jadi Kenma bakal sakit, tapi dendam juga ngga baik kan? Kenma tau? Kenma ngga pernah sendiri, Kenma kalo kenapa Napa disini ada Abang,bang Suga,bang Daichi,dan Abang Abang Kenma yang lain".
"Tapi tetep aja Kenma takut bang kita, mereka terus terusan meres Kenma, mereka gapernah pikirin perasaan Kenma gimana"
Rasanya hati shinsuke sakit, Kenma itu anak baik tapi kenapa?
"Kenma apa yang harus Abang lakuin? buat bantu kamu keluar dari masalah ini" batin shinsuke.
"Kenma sekarang sarapan dulu oke? Nanti takut kenma sakit" tawar shinsuke.
Kenma menggeleng pelan "gue ngga laper bang"
"Jangan bilang kaya gitu, Ken mau hinata sama yang lain khawatir?" Bujuknya.
Setelah mendengar penuturan shinsuke Kenma langsung mengangguk mengiyakan.
"Sini Abang suapin" shinsuke langsung menyendokan sarapan untuk Kenma.
Kenma langsung mengeblush lucu.
"Bang gu-gue bukan anak kecil"
"Hahah, iya gue tau, sekali aja oke? Gue soalnya kalo liat kenma kaya liat Atsumu sama Osamu kecil.
(Reader mau sekalian di suapin bang shinsuke ngga? Hehe)
"Permisi maaf gue ganggu" ucap yaku dari ambang pintu.
"Masuk aja yaku" Ucap shinsuke.
Yaku langsung masuk kedalam diikuti kuroo dibelakangnya.
"Kamu ngga masuk kerja yaku? terus kuroo juga ngga kuliah?" Tanya shinsuke.
"Gue izin kit baru masuk besok" jawab yaku.
"Kalo gue hari ini izin ga masuk soalnya masih khawatir sama keadaan shoyo" jawab kuroo.
"Bukannya Hinata juga, udah masuk kerja ya?" Tanya shinsuke
"Itu juga gara gara dia maksa, katanya ga enak sama mas ukai udah ga masuk lama banget".
"Bilang aja kalo lu males kuliah kur" saut yaku.
"Heh enak aja, gini gini gue mahasiswa teladan" Ucap Kuroo.
Yaku melirik Kenma yang tengah memakan sarapannya, "Ken nangis kenapa?!" Tanya yaku khawatir.
Yaku langsung saja menghampiri Kenma duduk disebelahnya.
(Posisi Kenma ditengah gitu ya)
"Gue gapapa bang" cicitnya.
"Ibu sama ayah Ken?" Tanya kuroo.
Sebenarnya kuroo udah tau tentang perlakuan ayah dan ibu Kenma pada Kenma, dari Kenma kecil ia selalu bilang.
"Kenma ngga betah dirumah jadi mau main disini boleh?" Begitu katanya.
"Berapa Ken?" Tanya kuroo ia langsung mengeluarkan Black card miliknya.
"Ga usah kur, lu udah banyak bantu gue" Ucap Kenma.
Tidak lama setelah itu, dering ponsel milik Kenma berbunyi tertera nama ibunya disana.
Sebelum Kenma mengangkat ponsel miliknya, kuroo dengan gesit langsung mengangkat panggilan.
"Anak sialan! Lu ga kasihan sama gue! Ayah lu mabuk mabukan terus, lu enak banget pergi dari rumah gitu aja sia—
"Ibu macam apa ngomong kaya gitu ke anaknya hm?"
"Jangan ikut campur, ini urusan gue sama anak gue Kenma!"
"Tapi ini jadi urusan gue juga! Lu butuh berapa si? Sampe seenaknya terus menerus meres anak lu sendiri?"
Habis sudah kesabaran milik kuroo.
"Lu lebih baik diem, ini urusa—
"100jt cukup?
Tak ada sautan sama sekali.
"Gue transfer sekarang 100jt ke rekening lu, tapi jangan ganggu Kenma"
Telepon langsung dimatikan sepihak oleh kuroo.
"Kuroo itu terlalu banyak, nanti mereka bakal besar kepala" ucap Kenma.
"Gue ga peduli yang penting sahabat gue baik baik aja" jelasnya.
"Tapi duit sebanyak itu lu dapet dari mana kur? Lu ga narkoba kan?" Tanya yaku curiga.
"Astaga yaku, positif tingking deh, walaupun gue kaya jamet gini, itu uang tabungan gue kok".
"Ken lu tau, malahan gue yang harusnya ber terimakasih ke lu udah bayarin semua administrasi Shoyo waktu di rumah sakit, ini balasannya karena lu ada terus buat keluarga gue, thanks Ken"
Kenma langsung menunduk "ma..makasih banyak, gue gatau harus bilang apa lagi".
"Dan juga Ken jangan pernah sembunyiin masalah kamu walaupun itu sekecil apapun" saut shinsuke.
"Makasih bang kita, bang yaku, kuroo" ucap Kenma.
°°°°°°
Oikawa memandang lesu jalanan didepannya, energinya saat ini cukup terkuras habis.
Iwaizumi tengah berjalan diantara kerumunan orang orang saat ini ia sedang berjalan kaki menuju kosan. Untung saja tempat kerjanya dekat pikir iwaizumi.
Tanpa mereka berdua sadari sedari tadi mereka jalan beriringan.
Oikawa berhenti, ia memandang ke depan dimana iwaizumi berjalan duluan.
"Iwa chan" panggil Oikawa.
Iwaizumi yang mengenali suara itu langsung saja berbalik.
"Oikawa?" Cicit iwaizumi.
Sebelum Oikawa menghampiri dirinya,iwaizumi langsung meninggalkan Oikawa dan berlari pergi dari situ.
"Loh? Iwa tungguin gue!" Teriak Oikawa.
Namun, belum apa apa oikawa kehilangan jejak iwaizumi.
"Iwa kenapa si? kok kaya ngehindarin gue?" Tanya Oikawa pada dirinya sendiri.
"ya udah lah" sebelum pulang Oikawa mampir di supermarket, membeli makanan ringan, dan titipan milik shinsuke.
Saat ia tengah memilih makanan ringan, bahunya tidak sengaja menyenggol seseorang.
"Eh, maaf " ucap Oikawa.
"Lohh Tooru!
To be continue..
Jangan lupa Tinggalin jejak reader's 😹👣
Kalian kalo dikasih 100jt sama kuroo enak nya buat apa?🤣
Ciee haikyuu movie bentar lagi tayang🤭Cuma Thor galau dikit,selebihnya galau banget, gabisa nonton huhu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️
CasualeSudah di revisi🙏 Memang pada umumnya bagi seseorang Rumah itu bangunan tempat kita buat berteduh, tapi untuk sebagian orang Rumah untuk pulang bukan hanya berbentuk bangunan. Togetherness Haikyuu Fanfiction! Maaf jika banyak kesalahan dalam penulis...