Hinata di sambut kembali oleh taman bunga Lily, Ia tersenyum senang, Matanya tak luput dari bunga bunga itu. Bunga yang amat cantik.
Ia mengambil satu tangkai bunga Lily lalu menghirup wanginya.
"Shoyo" panggil seseorang.
Suara yang sangat amat Hinata rindukan, suara yang selalu menghantui Hinata dalam hidupnya.
Hinata tersenyum manis "Bunda" ucapnya pelan, air matanya menetes begitu saja tanpa perintah apapun.
Hinata langsung berlari, menerjang tubuh wanita yang berada didepan nya.
Wanita yang Hinata sebut 'bunda' itu tersenyum lembut "Shoyo sekarang paham kan apa itu artinya keluarga? Apa artinya teman? Mereka bakal selalu lakuin apapun demi orang yang mereka sayang, mereka bakal selalu ada buat orang yang mereka sayang, keluarga dan rumah itu bukan hanya berbentuk bangunan, tetapi kasih sayang".
"Shoyo, jangan pernah merasa sendirian, Kamu masih punya kak tetsuro dan Abang kamu yang lain, kamu anak kuat, Sayangi semua orang yang berada didekat kamu".
Pelukan itu terlepas, "Bunda mau kemana?" Tanya Hinata.
"Ini bukan tempat shoyo, tempat shoyo bukan disini, Dunia kita udah berbeda, Shoyo harus pulang, di sana rumah shoyo di sana keluarga baru shoyo" ucapnya ia tersenyum amat manis.
Cahaya yang nampak seperti kunang kunang, mengelilingi tempat itu. Di sana semua orang yang Sangat Hinata sayangi berkumpul.
"Kak Tetsu, bang Suga, Kenma, bang futa, kageyama, Kalian semua" Hinata mengulurkan tangan nya pada cahaya itu, dan semuanya menjadi gelap.
°°°°
Setelah memeriksa keadaan kuroo, Sugawara duduk di samping bangsal "Maafin gue sekali lagi kuroo" Ucapnya. Kemudian ia langsung keluar dari kamar tersebut membiarkan kuroo beristirahat.
Sugawara menghampiri anak anak yang kini masih berada di kursi tunggu.
"Kita" panggilnya, sugawara menghampiri shinsuke.
"Gimana keadaan kuroo?" Tanya shinsuke
"Kuroo baik baik aja, dia cuma kecapean, gue udah kasih obat penambah darah" jawab Sugawara.
"Hinata gimana? Apa kata dokter?"
"Hinata bakal di pindahin ke ruang icu, dokter bilang keadaan nya kritis".
Sugawara mendudukkan dirinya pada kursi tunggu "ini salah gue" Sugawara mengusak surainya prustasi.
Shinsuke menepuk kedua pundak sugawara "ini kecelakaan, ini bukan salah lu suga".
Tidak lama dokter keluar membawa bangsal Hinata untuk dipindahkan ke ruangan icu yang berada dilantai 2.
"Shoyo" ucap Kenma bergetar.
Futakuchi langsung merangkul pundak Kenma, mencoba menyalurkan energi pada teman nya.
Sedangkan Nishinoya, Berlari ke arah bangsal Hinata.
"Shoyo!shoyo! Hiks..."
"Noya" Asahi menarik Nishinoya menepuk berkali kali pundak milik pemuda pendek tersebut.
"Kuroo maaf, kita gabisa jaga Hinata" ucap daichi dan semi.
Setelah Hinata dipindahkan ke ruangan icu, Kageyama dan ushijima menyenderkan tubuh mereka pada dinding.
"Ini semua salah gue, kalo gue waktu itu ga ajak Hinata buat jalan jalan sore pasti ga akan kaya gini jadinya" ucap Kageyama.
"Ini kecelakaan,dan ini diluar perkiraan kita" balas ushijima.
"Yang penting sekarang kita semua baik baik aja, dan ngga ada yang luka lagi" Saut tendou.
"Bener kata bang tendo, kita cuma bisa doain yang terbaik" saut Tsukishima.
"Oh iya Gimana keadaan Atsumu" tanya Ushijima
"Gue dapet kabar dari Osamu katanya Atsumu udah siuman sekarang, di sana juga ada Suna sama sakusa". Ucap Terushima.
"Bang Daichi sama bang semi kemana?" Tanya Tanaka.
"Di ruangan kuroo" Saut Asahi.
Sedangkan yamaguchi, Ennoshita dan yaku tengah membeli makanan untuk mereka semua.
°°°°
Langit langit kamar rawat yang pertama kali dilihat kuroo.Ia menoleh ke arah sofa.
"Daichi, semi" ucapnya. Kepalanya masih sedikit pening saat ini.
"Gimana keadaan lu sekarang mendingan?" Tanya Daichi.
Semi masih tertidur di sofa mungkin efek lelah.
"Shoyo gimana keadaan nya Chi?" Tanya balik kuroo.
"Dia kritis" jawab Daichi.
Ucapan daichi tentu saja langsung membuat kuroo terkejut, ia memaksakan diri turun dari bangsal.
"Jangan gegabah astaga,keadaan lu belum pulih kuroo!" Cegah Daichi.
"Shoyo adik gue!! Gue ga akan tinggalin dia sendirian lagi!!" Balas kuroo nada bicaranya naik beberapa oktaf.
Mendengar keributan tersebut, semi langsung terbangun dari tidurnya, membantu Daichi mencegah kuroo.
"Kuroo! Percaya sama kita Hinata bakal baik baik aja! Dia kuat! Hinata ngga selemah itu!!" Teriak semi.
Kuroo yang sedari tadi berontak langsung terdiam.
"Gue khawatir, gue gamau kehilangan adik gue buat kedua kalinya". gumamnya.
"Kak Tetsu ayo buat promise!"
"Kak Tetsu kita bakal sama sama terus kan?"
"Kak Tetsu papah sama bunda kenapa?"
"Kak Tetsu sho takut".
Ingatan kuroo berputar saat dirinya dan Adiknya masih bersama dulu, ingatan bagai kaset rusak, tetapi masih dengan jelas berada pada memori otak miliknya.
"Bunda maafin tetsu, tetsu gagal melindungi shoyo"
To be continue
Jan lupa vote 😙 See you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Togetherness |Haikyuu fanfiction| END✔️
RastgeleSudah di revisi🙏 Memang pada umumnya bagi seseorang Rumah itu bangunan tempat kita buat berteduh, tapi untuk sebagian orang Rumah untuk pulang bukan hanya berbentuk bangunan. Togetherness Haikyuu Fanfiction! Maaf jika banyak kesalahan dalam penulis...