Prolog

649 9 1
                                    

flassback :

4 tahun yang lalu tepatnya dipesantren AL-Hafidz pondok pesantren yang menyediakan program hafalan Al -Qur'an Untuk para santrinya.Cerita itu dimulai ketika Aku menduduki bangku kelas 2 smp

"Aku tadi menitipkan surat untukmu di mbak safa mbak "ucap seorang laki-laki tampan yang melintas disebelahku

"buat aku ?"kataku dalam hati sambil melihat sekeliling ku tak ada orang   akupun menghampiri mbak safa melihat dia lagi menjemur pakaian di dekat ndalem mbak safa memanglah abdi ndalem dipesantrenku

"mbak saf "ujar ku memanggilnya

" eh ila,tadi ada titipan dari gus ali buat kamu il"

" titipan apa ya mbak ?"

" ga tau kata beliau sih dari orang tua kamu coba kamu cek sendiri deh "sambil menyodorkn surat yang dititipkan gus ali

"makasih ya mbak "

"sama-sama " mbak safa pun pergi ke ndalem untuk mengembalikan kerajang baju milik umi ,aku melangkahkan kaki ku menuju taman pesantren dan segera membuka surat yang katanya dari orang tuaku

Untuk Ila

sebelumnya saya minta maaf il sebenarnya ini bukan surat dari orang tua kamu

ini surat dari saya,saya suka sama kamu il maaf saya menyimpan rasa cinta diam diam ke kamu

dari awal kamu mondok disini,saya tau ini kesalahan kita bukan mahram saya hanya ingin 

mengungkapkan perasaan saya ke kamu sebagaimana sayyidah  khodijah kepada rosullullah

semoga takdir mempersatukan kita ya il....

assalamualaikum wr.wb

ali abizar

surat itu aku tutup dengan perasaan campur aduk bagaimana bisa ? gusnya yang berjarak 3 tahun darinya menyukainya? apalagi beliau jarang dirumah yang otomatis jarang bertemu dengannya, rasa tidak pantas menyelimuti diriku umurku yang masih 14 tahun dengan beliau yang 17 tahun mungkin itu hanya bisa disebut cinta monyet,

1 tahun kemudian setelah terjadinya ungkapan cinta dari gus ali aku selalu menghindari beliau,beruntung karena gus ali mondok jadi kami jarang bertemu  hidupku bisa berjalan seperti biasa tanpa harus bertemu dengan beliau walaupun rasa malu itu masih melekat aku malu kepada keluarga ndalem mana mungkin seorang santri biasa sepertiku bisa bersanding dengan gus sepertinya ,dan

hari kelulusan telah tiba para santri berhamburan untuk pulang dari pesantren dan aku juga memutuskan untuk boyong dari pesantren yang aku tinggal i alasan yang sama masih melekat dihatiku semoga dengan pindahnya aku kepesantren lain bisa melegakan hati gus ali untuk melupakan ku

"loh jadi boyong nduk?" ujar umi saat aku dan ibu sowan di ndalem

"iyaa umi " jawabku sambil menunduk takzim terhadapnya

"ealahh kenapa nggk mondok ndek sini lagi " ujar beliau aku hanya bisa tersenyum canggung " yowes gapopo lainkali ojo lali sambang menyang rene ya ? ojo medot tali silaturahmi "

"nggeh umi " ujarku lalu menyalimi beliau

"kami pulang dulu nggeh bu " ujar ibu lalu menuntunku untuk keluar ndalem aku melihat gus ali beliau berdiri di tengah pintu sambil menatapku dengan mata sayunya aku hanya bisa menunduk diam

Flasback off

Gus Ali AbizarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang