Pagi yang cerah dengan matahari yang malu-malu untuk menampakan sinarnya
Semua orang tengah berkutat dengan pekerjaan mereka masing -masing tak terlecuali dengan gus dan ning yang resmi menikah beberapa minggu yang lalu
" Ila bantu umi..." Kataku sambil membantu umi yang sedang berkutat di dapur menyiapkan sarapan
"Boleh deh,kamu ambil mangkuk ya taruh makanan nya dimenja"
"Baik umi" akupun berjalan mengambil mangkuk yang berjejer rapi dirak
"Rencana kamu mau meneruskan kuliah atau gimana ila?"
" Saya mau ngabdi sama umi aja" ujarku sambil terkekeh
"Hahaha bisa aja kamu il,umi seneng banget bisa ada temen ngobrol kayak gini "
" Alhamdulillah umi"walaupun cuma pura-pura seenggaknya umi bahagia dengan pernikahan itu
"Nanti kamu mulai gantikan umi ngaji di pondok ya?"
"Emang nya umi kenapa?"
"Umi nggak boleh terlalu capek il,umi sudah tua " kata umi sambil menunduk
"Baik umi,yang penting umi tetap jaga kesehatan "
" Iyaa il,umi paham "
" Yaudah ila taruh ini di meja makan dulu ya mi" kataku lalu membawa beeberapa hidangan makanan ke meja makan
" Perlu umi bantuin ?"
" Nggak usah umi,umi duduk aja nanti biar ila yang bawa"
" Yaudah makasih ya ila masyaallah banget mantu umi satu ini "
" Umi bisa aja "semburat merah berada di pipinya
" Ila panggil gus ali dulu ya mi sekalian abi"
" Kamu panggil Mas mu aja il,abi tadi katanya habis ngaji sama para santri akan langsung kesini "
" Baik umi..."
Akupun bergegas ke kamar untuk memanggil gus ali
Ceklek.....
" Gus sudah di tunggu umi untuk sarapan "
Tidak ada jawaban sama sekali akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke dalam dan mengecek keberadaan gus ali"Gus..."ujarku sedikit berteriak
" Iyaa ila" jawabnya keluar dari kamar mandi wajahnya sedikit pucat
" Disuruh umi ke bawah buat sarapan"
" Iya kamu duluan saja nanti saya nyusul ,saya masih ada berkas yang harus dicek "
Aku meninggalkan nya sendirian di kamar"Dia kelihatan beda,ada apa ya?" Batinku sambil menuruni tangga disana terdapat umi dan abi yang sedang berbincang
" Suamimu mana il?" Tanya umi
" Gus ali katanya nanti menyusul mi "
" Sedang apa dia ?" Kata abi sambil menatapku
" Cek berkas bi,kurang sedikit kayak nya "
" Yasudah kita makan terlebih dahulu,nanti biar suamimu menyusul " abi memimpin doa makan mereka pun makan sama -sama
"Nanti kalau kamu mau gantikan umi ,ke ruangan ustazah dulu ya il.. ambil apsen di ustazah risa "
" Baik umi...."
" Ngomong-ngomong bagaimana hubungan kamu dengan ali,abi lihat kalian jarang bertegur sapa" kata abi membuat umi sedikit curiga dengan hubungan kami bagaimana bisa abi menyadari keadaan
" Alhamdulillah hubungan kami baik abi,gus ali juga orang yang penyayang"kataku untuk meyakinkan mereka berdua bahwa aku dan gus ali memang tidak ada masalah apa -apa walaupun kenyataannya ada sesuatu di antara kita berdua
"Alhamdulillah kalau begitu" kata abi sambil tersenyum tipis
" Kalau gitu boleh dong umi minta cucu sama kamu untuk disegerakan " kata umi dengan sedikit terkekeh
Uhuk uhukk
"Hati-hati makannya " kata gus ali yang tiba-tiba datang sambil mengelus punggung ku pelan dan menyodorkan segelas minuman yang dia bawa dari dapur
"Ehemm....lupa kalau ada umi dan abi disini ?" Goda umi kepada mereka berdua gus ali hanya tersenyum tipis
" Doakan saja umi ,semoga segera diberi momongan " bukan ila yang menjawab melainkan gus ali beliau memang mendengar kan ucapan umi yang membahas tentang momongan itu,
Dalam hati gus ali memang tak ada niatan untuk pisah dengan ila bagaimanapun dia,ila adalah seseorang yang ia kagumi dari 3 tahun yang lalu
"Pasti umi selalu doakan "
"Apaansi gus ali ,boro-boro mau punya anak sama dia,bertegur sapa aja aku ogah-ogahan " batinku sambil menatapnya dengan tatapan tajam tapi laki-laki itu hanya diam sambil menikmati makanan nya
....................
JANGAN LUPA KOMEN YA GUSY GIMANA PERASAAN KALIAN SAAT MEMBACA CERITA INI
AKU USAHAIN BUAT UPDATE TIAP HARI
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Ali Abizar
RomanceKisah tiga tahun yang lalu tak pernah terfikir olehku akan berujung menjadi perjodohan bahkan dengan gus ku sendiri "saya akan menerima pernikahan ini demi kesembuhan umi gus... dan gus jangan pernah berharap apa -apa sama saya " ujarku dan meningg...