part 16

163 7 2
                                    

Setelah Ning Aira berpamitan tadi aku dan gus ali duduk disalah satu ruang tunggu yang disediakan di studio foto

"ada apa gus ?"  ujarku sambil menatap gus ali

"saya hanya mau bertanya,habis ini mau melanjutkan kuliah dimana?"tanyanya sambil menatap istrinya yang ayu itu

"seperti yang saya katakan sama umi gus saya akan mengabdi kepada umi " gus ali hanya mengangguk mengiyakan karena dia sendiri juga binggung mau menjawab apa

" apabila nanti kamu mau kuliah saya bisa membiayai kuliah kamu il "

" terimakasih gus,tapi saya rasa itu terlalu berlebihan "

" berlebihan ?kenapa ?"gus ali dengan ekspresi menyengit heran

"gus ali lupa kesepakatan satu bulan itu ?" gus ali hanya diam dia jelas tau tentang kesepakatn perceraian itu,hatinya mulai merasa tak nyaman ketika istrinya selalu membicarakan hal itu

apakah menikah denganku selalu membuat hidupnya menderita ? apa aku salah memisahkan cinta ila dan kang risky ? batin gus ali sambil menatap ila dengan tatapan sendu

" ayo kita pulang saja " ujar gus ali sebelum permasalahan mereka berdua menjadi panjang mereka berdua berjalan memasuki mobil dan kembali menuju pesantren

"saya punya hadiah buat kamu il " ujar  gus ali saat mereka berdua memasuki mobil

" hadiah apa ?"tanyaku

"silahkan kamu lihat di belakang kamu ? " akupun menghadap belakang betapa terkejutnya mobil yang aku tumpangi sudah diisi boneka wisuda ukuran jombo dan buket bunga mawarputih dengan tulisan "Happy Graduation "

"Saya ucapkan selamat Wisuda ila,Selamat Atas Peringkat terbaik kamu disekolah yang membuat saya semakin bangga kepada kamu " ujar gus ali memberikan selamat,bahkan sedikit pertengkarang yang ada di studio tadi sama sekali tak membuat gus ali marah,walaupun hatinya sedikit sakit mendengar kalimat itu

" Kapan gus ali mempersiap kan ini ?" heran ila karena sebelum mereka masuk ke studio barang -barang ini tidak ada di dalam mobil

"Rahasia ,semoga kamu suka " ujar gus ali sambil tersenyum sangat manis melihat keterkejutan istrinya,ila yang melihat senyum gus nya itu menjadi terdiam

"masyaallah ganteng banget ternyata " ujarnya dalam hati sambil mengagumi ketampanan suaminya

" Ayo kita kembali ke pesantren " kata gus ali membuyarkan lamunan ila

"Astaghfirullah " sadar ila karena telah mengaggumi gus ali walaupun sebenarnya boleh saja dia mengagumi suaminya bahkan itu dinilai pahala

**********

"gus ali " lirihku memangilnya  saat kami berdua sampai di depan ndalem

" ada apa il?" tanyanya sambil menunduk karena tinggi ila hanya sebatas dada gus ali

" Terimakasih atas hadiahnya " ujarku sambil menarik tangannya lalu menciumnya,dan langsung masuk kedalam rumah dan menemui umi yang sedang membuat kue di dapur

sedangkan gus ali hanya senyum -senyum sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal untuk menahan salting yang disebabkan oleh istrinya, bagaimana dia bisa marah sedangkan istrinya semenggemaskan itu

"assalamualaikum umi " ujar ila sambil menuju ke umi

" waalaikumsalam sayang.... selamat yaaa" ujar umi yang mendapat kabar bahwa menantu kesayangannya mendapatkan juara membuat umi yakin bahwa dia tidak salah memilih pendamping untuk putranya

"Terimakasih umi...."ujarku sambil memeluk umi yang sedang menghias cake

" umi kenapa buat cake,kalau umi pengen cake bisa panggil ila ,nanti ila buatkan umi ,umi nggak boleh kecapek an " ujar ila sambil menatap mertuanya

" hari ini hari spesial kamu ,umi mau bikin cake buat mantu kesayangan umi ini... " ujar umi  tersenyum sambil mengelus pundak ila

" ini kamu antarkan ke suamimu, umi mau mengantar  ini ke abi dulu " kata umi sambil menyodorkan cake yang dia buat

" nggeh umi..." aku berlalu dari hadapan beliau dan menemui gus ali yang berada di ruang keluarga

" dari umi gus" kataku sambil menaruh cake tersebut didepannya

" terimakasih " aku mengangguk  lalu kembali kedapur untuk membantu umi membersihkan dapur yang sedikit berantakan

" sudah il ?" tanya umi yang telah sampai duluan di dapur

" sudah umi terimakasih " jawabku sambil tersenyum manis

"ilaa... umi mau bicara " kata umi sambil melihat menantunya yang sedang mengelap meja

"bicara apa umi ?"

" umi cuma mau berpesan  nanti ketika umi sudah tidak bisa menemani kamu  dan putra umi, umi  mohon jaga ali ya il,walaupun dia cuek sebenarnya hatinya sangat lembut,dia juga sangat rapuh,jadilah sandaran untuk putra umi,Jaga dia dengan baik ya nduk...." kata umi sambil mengelus hijab ila dan pergi meninggalkan ila di dapur sendirian dengan keadaan diam

"gus ali rapuh ? apa dia terlalu keterlaluan kepada suaminya ?"

***********

jangan lupa vote dan coment yaaa guysss

Gus Ali AbizarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang