part 20

194 6 0
                                    

setelah pemakam umi kemarin sampai sekerang gus ali hanya diam bahkan tak ada air mata yang menetes dipelupuk laki-laki itu.

" turut berduka cita nggeh gus,ning" ujar kerabat gus ali yang datang dari jauh

" terimakasih budhe " kata gus ali aku hanya diam disampingnya

"assalamualaikum " ujar seseorang yag baru saja memasuki ndalem

" waalaikumsalam ,ayah ibu " ujarku menyalimi mereka berdua beserta kakak ku yang berada dibelakang nya

"yang sabar ya le " kata ayah sambil mengusap bahu gus ali saat beliau salim dengan ayah gus ali hanya mengangguk

"saya mau keatas dulu ning,mau sholat dhuha dulu " katabeliau dan berlalu dari hadapan ku

"susul suamimu nduk,ibu rasa dia sedang membutukan mu biar ayah dan ibu bicara dulu sama abah" aku pun berjalan menyusul gus ali sesuai dengan permintaan ibu

tanpa mengetuk pintu aku langsung masuk ke dalam kamar melihatnya duduk diatas sajadah entah kenapa membuat hatiku sedikit bergetar melihatnya hanya diam sendari selesai pemakaman umi,

setelah selesai berdoa aku berjalan menuju kerahnya

" gus...." panggilku sambil mengusap bahunya dengan lembut beliau mengembalikan badan dan menatapku sambil tersenyum sangat tipis

" ada apa ning ?" lirihnya sambil menatapku bahkan saat seperti ini beliau masih menanyakan kondisi orang lain.

" menangislah gus... jika itu membuat njenengan tenang... jangan di tahan disini hanya ada kita berdua" kataku sambil mengusap punggung tangan beliau dengan pelan 

" saya tidak papa ning..." ujarnya sambil mengusap kepalaku yang berbalut khimar dengan pelan

"saya tau gus njenengan terluka karena kehilangan umi,menagislah gus jika itu membuat njenengan tenang.. dengan njenengan menangis mungkin akan membuat njenengan merasa lebih baik " gus ali menunduk

" kenapa umi secepat ini pergi ning...hiks" kata gus ali mulai terisak tangis yang ia tahan selama ini akhirnya ia luapkan juga ,ila yang baru melihat gus ali kali ini sangat rapuh pun membawanya ke dalam pelukannya mengusap punggungnya pelan gus ali membalas pelukan itu

"bahkan saya belum bisa membahagiakan beliau,saya masih banyak durhaka sama umi,saya nggak nyangka beliau akan meninggalkan saya secepat ini... hiks" lirihnya ila yang tak kuasa membendung air matanya pun ikut menangis melihat suaminya yang biasanya sangat kuat kini rapuh, ila menangkup wajah suaminya sambil menatapnya

" ini semua sudah garis takdir allah gus, ikhlasih umi ya.. biar umi tenang disisiya kita doakan semoga umi amal ibadahnya bisa diterima,kita kuatkan abah gus "

" terimakasih ning telah menjadi tempat saya bersandar ketika saya rapuh " ujar gus ali sambil memeluk istri kecilnya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher istrinya

"saya juga mau bilang sesuatu gus "kataku beliau pun duduk dengan tegap

" tentang apa?"

"tentang pernikahan kita " ujarku membuat raut wajah gus ali yang semula sedikit tersenyum pun kembali murung ,mereka berdua tau kalau hari ini adalah hari dimana kontrak satu bulan itu berakhir

" apa ila akan meminta cerai saya sekarang dan kembali bersama ayah dan ibunya ?"batin beliau

"saya nggak siap ning... setelah umi meninggalkan saya,apakah kamu juga akan meninggalkan saya juga ?" diam gus ali sambil menatap perempuan didepan nya dengan sendu

"jangan sekarang ya.." gus ali hanya tidak siap mendengar kata cerai itu

"saya maunya sekarang gus, sebentar saja " gus ali menghela nafas pelan sebelum akhirnya beliau mengangguk meng iya kan, mungkin ini memang sudah saatnya

"gus...." kata ila sambil mengambil tangan laki-laki yang ada didepannya dan mengusapnya pelan sedangkan  gus ali menunggu kalimat yang akan disampaikan selanjutnya

"terimakasih telah mau menjadi imam,sekaligus seseorang yang mau menanggung dosa-dosa saya diakhirat kelak,terimakasih sudah mau berjuang untuk saya dalam hal apapun itu " ujarku mulai meneteskan air mata gus ali hanya diam

" terimakasih telah mencintai saya sebesar ini dalam waktu yang sangat lama,saya tau tiga tahun itu bukan waktu yang singkat ,maaf kalau sama saya banyak sakitnya ....,maaf  saya juga belum bisa menjadi istri yang baik untuk njenengan maafkan saya gus.. telah durhaka ke njenengan ..." ku kecup tangan laki-laki yang berstatus suamiku itu sambil terisak pelan

"saya juga mau meminta maaf belum bisa menjadi suami yang ba-"

"hustt jangan bicara seperti itu gus,njenengan sangat baik untuk saya bahkan terlalu baik "

"tidak papa ning... dengan kamu berada disamping saya hingga saat ini itu saya rasa sudah sangat cukup,jangan menangis " ujar beliau sambil menangkup pipiku dan mengusap air mataku

" maafkan saya gus... saya sangat meminta maaf karena belum bisa menjadi istri yang baik,maaf tidak pernah mendengarkan keluh kesah njenengan, maaf belum bisa menjadi obat sekaligus tempat njenengan pulang ,saya mohon bimbing saya gus bimbing saya menjadi wanita yang njenengan ingin kan hiks..,maafkan kesalahan saya di masalalu,a-ana ukhibuka fillah gus "gus ali hanya diam tak mengeluarkan sepatah katapun  pandangannya hanya lurus menatap satu objek entah apa yang difikirkan gus nya itu

" tapi jika gus ali sudah menemukan wanita yang gus ali inginkan , saya ikhlas gus jika njenengan melep-"

cup

gus ali mengecup bibir itu bahkan semua ini terasa mimpi ,kata -kata itu ,kata yang sangat ia tunggu berarti dia menang kan?

" saya memaafkan kamu ning, terimakasih telah membalas cinta saya,terimakasih telah memilih bertahan dengan saya,kita perbaiki sama -sama ya... " kata gus ali dengan mata berkaca-kaca sambil membawa perempuan di depannya ke dalam pelukannya dan mengecup kening itu pelan

terimakasih ya allah engkau maha membolak-balikan hati manusia.....

makasih umi... sudah menjodohkan ali dengan seseorang yang ali cintai,ali minta maaf belum bisa membahagiakan umi.. semoga umi tenang disisinya ya...

*********************

jangan lupa vote dan komen ya guyss...

Gus Ali AbizarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang