hari ini adalah hari dimana penerimaan satri baru dilaksanakan para pengurus pesantren sangat sibuk dengan dengan kegiatan ini tak terkecuali dengan gus ali dan ning ila kedua pasutri itu dari pagi sudah menyiapkan berbagai hal
"assalamualaikum gus " kata ila menghampiri gus ali yang ada di sekertariatan
"waalaikumsalam ada apa ?"tanya nya menyengit heran karena memang dua hari ini dia menghindari istrinya itu
"ada yang mau saya bicarakan dengan njenengan gus " gus ali menganggung mereka berdua berjalan menuju taman ndalem dengan gus ali yang berada di depan dan ning ila mengikutinya di belakang
"mau bicara apa ?" tanya gus ali yang sudah sampai di gazebo tanaman ndalem dan duduk disana,disini memang sepi karena para santri tak ada yang diizin kan masuk ke taman ndalem
"kemarin saya berbicara sama abah tentang publikasi pernikahan kita,abah tanya kapan pernikahan ini akan di publikasi,dan saya menjawab kalau nanti saat acara penerimaan santri baru dan abah setuju menurut njenengan bagaimana gus ?" tanyaku sambil menunduk tak berani menatap wajah teduh itu,ini pertama kalinya aku berbicara panjang dan tenang terhadapnya
entah kenapa hatiku gundah menunggu jawaban yang akan keluar dari mulutnya
"kamu yakin ning? bahkan pernikahan kita akan berakhir hanya dengan menghitung hari " lirih gus ali menatap wajah yang seseorang yang sangat ia cintai sebelum wajah itu menjadi haram baginya untuk dia pandang
" s-saya hanya ingin meyakinkan abah gus melihat keadaan umi tidak bisa mengurus pondok keputren,abah meminta saya untuk mengelola pesantren untuk sementara waktu beliau juga takut nanti timbul fitnah diantara kita jadi abah minta untuk mempublikasikan pernikahan ini secepatnya "kataku sambil menunduk
"saya manut sampean ning,bahkan pendapat saya ke njenengan pun itu tidak akan merubah keputusan njenengan ke pesantren kita kan ?" aku hanya diam bahkan lidah ini rasanya sangat kelu hanya untuk sekedar menjawab
"jadi kapan mau di publikasikan hm ?" tanya gus ali sangat lembut bahkan suara itu sudah sangat terdengar pasrah
"nanti malam gus,apa gusnya bisa?,tapi abah kayak nya tidak bisa soalnya umi lagi nggak mau ditinggal kemana- mana "
"baik,nanti malam saya akan ke penerimaan santri di aula kan?" aku hanya menggangguk masih tak berani melihat laki-laki yang ada di depan ku
"jika tidak ada yang dibicarakan lagi saya izin untuk ke sekertariatan lagi ning,masih banyak yang harus saya urus "
" iya gus terimakasih " kataku gus ali berlalu bergitu saja tanpa mengucapkan salam,air mataku tiba tiba menetes entah kenapa melihatnya se dingin itu membuatku merasa sangat berbeda dari biasanya,kenapa hatiku ya allah ada rasa tidak rela ketika melihatnya mulai menjauh ....
aku pun kembali ke area penerimaan untuk menyambut para santri baru,dipesantren ini memang setiap tahunnya akan diadakan penerimaan santri baru dengan konsep seluruh santri akan dikumpulkan diaula dan akan ada pengajian serta masa sosialisasi baru.
**********
Tak terasa malam haripun telah tiba itu tandanya acara penerimaan santri baru akan segera dimulai para santri sudah sangat siap dengan tugasnya masing-masing tak terkecuali dengan gus ali dan ila mereka berdua masih berada di dalam kamar
"malam ini jadi kan ning ?" tanya gus ali yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan kaos berwarna putihnya
"j-jadi gus " entah kenapa rasanya sangat deg-deg an
"abah sama umi beneran nggak bisa datang?" aku hanya mengangguk karena memang tadi sempat bertemu dengan abah
" kata abah umi hari ini waktunya kontrol jadi abah menemani umi" gus ali mengganguk mengiyakan ucapan istrinya
"biar saya siapkan baju njenengan gus " kataku sambil berjalan menuju walk in closet di kamar itu,gus ali menyengit heran ini pertama kalinya istrinya menyiapkan barang keperluannya setelah empat bulan menikah,jangan bikin hati saya semakin sulit melepaskan kamu ning.... batin gus ali sambil menatap punggung yang mulai menjauh itu
" ini gus bajunya" ujarku sambil menyodorkan baju berwarna navy sama seperti dirinya ia berfikir karena pernikahannya hanya tinggal beberapa hari itung-itung untuk melaksanakan tugasnnya sebagai istri sekali -kali
mereka berdua telah selesai dan turun ke bawah untuk menuju ke aula,suara mahalul qiyam sangat merdu mengiringi gus ali dan ning ila saat sampai diaula
"massyallah gus ali ganteng banget,semoga bisa dapat suami seperti beliau "
"mbak ila juga cantik"
"sadar ga sih kalau mereka berdua bajunya couple ?"
" eh iya ya kok bisa ?"
"tapi denger-denger gus ali itu sudah menikah "
" kapan ? kita aja nggak pernah tau kapan beliau menikah " suara para santri terdengar begitu jelas saat mahalul qiyam telah selesai
acarapun dimulai gus ali memberikan sedikit ilmu kajian untuk mrnggantikan abahnya yang berhalangan hadir,sedangakan ning ila dia duduk bersama para nawa ning dang saudara umi yang berada di barisan depan
"gimana nduk, undah isi apa belum ?" tanya bunyai nadhiroh adik umi
"doakan saja nggeh bulek"
"aamin semoga segera diberikan momongan" mereka pun berbincang bincang dengan para kerabat lainnya
"saya disini juga mau meminta waktunya sebentar sebelum acara ini berakhir,ada sesuatu yang akan saya sampaikan "kata gus ali membuat para santri menyengit heran sedangan ila yang ditatap oleh beliau jantungnya berdetak lebih keras dari biasanya ia takut kalau semua santri akan membencinya
"saya ingin mengumumkan pernikahan saya.sebenarnya saya sudah menikah saya hanya tidak mau jika pernikahan ini tidak disampaikan akan menimbulkan fitnah bagi saya dan istri saya,saya mohon kalian menghormatinya seperti kalian menghormati saya,dia istri saya obat sekaligus rumah bagi saya untuk pulang dia ning ila anggraini"ujar gus ali sambil menatap istrinya,semua santri tertuju ke araku aku hanya menunduk tanpa mau membalas tatapan mereka sangat takut rasanya
"sekian dari saya wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" gus ali turun dari panggung dan menuju ke tempat istrinya acara pun telah selesai para santri sudah mulai berbincang-bincang karena mendapatkan teman baru
"assalamualaikum gus,ning " ujar kang hisyam sopir pribadi abah menuju menghampiri kita dengan sedikit ngos-ngosan
"waalaikumsalam ada apa kang ?"tanya gus ali
"afwan gus ,umi pulang ke rahmatullah "
jder.
bagaikan tersambar petir berita itu sangat menyakitkan
gus ali hanya memantung kakinya sungguh sangat sulit untuk digerakan ,ila yang berada disampingnya memegang lengan itu,tak ada air mata yang keluar hanya tatapan kosong
"gus.. njenengan harus kuat " bisik ila yang berada di sampingnya sambil membawa gus ali menuju ndalem dengan memegang tangan suaminya berharap itu bisa menguatkannya.
************
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Ali Abizar
RomanceKisah tiga tahun yang lalu tak pernah terfikir olehku akan berujung menjadi perjodohan bahkan dengan gus ku sendiri "saya akan menerima pernikahan ini demi kesembuhan umi gus... dan gus jangan pernah berharap apa -apa sama saya " ujarku dan meningg...