Part 22

157 7 2
                                    

"إنه مثل السماء عند الشفق والقمر الذي يذهلني دائمًا"

" Dia seperti langit senja dan bulan yang selalu membuatku kagum "

setelah sholat isya selesai aku menemani para santri untuk syawir di aula pesantren.

"assalamualaikum ning" ujar seseorang berbisik disamping telingaku akupun menoleh

"waalaikumsalam,aisyah!!" balasku langsung memeluknya aku sangat rindu dengan sahabatku yang satu ini

" gimana kabarnya ?" kata aisyah

" baik alhamdulillah kamu sendiri bagaimana?"

"alhamdullillah baik juga,ayo ngobrol di taman pesantren aja gimana ?" tanya aisyah kepadaku karena diaula ini memang banyak sekali para santri yang sedang belajar

" emang kamu nggak ikut syawir ?"

" aku udah selesai,apalagi aku baru masuk jadi nggak terlalu ada tugas "

" oalah begitu yaudah ayo "

kami berdua berjalan menuju taman pesantren yang sangat luas,walaupun begitu disini apabila malam hari tidak tampak menyeramkan seperti taman pada umumnya karena tak jarang banyak santri disini yang menghafal hafalannya dan berlalu lalang disekitar taman

" bagaimana mondok disini krasan ?" tanyaku kepadanya

" alhamdullilah ning,krasan apalagi banyak temen baru juga "

"jangan panggil ning sah,kan kamu sahabatku " ujarku sambil mencubit lengannya pelan

" hahaha iya-iya istrinya gus nggak boleh marah- marah "

"la kamu to,orang kita kenal udah lama kok panggil ning "

"ya kan menghormati il,oh ya gimana hubungan kamu dengan gus mu ?"

" alhamdulillah si walaupun awalnya ada sedikit masalah,tapi untungnya udah nggak "

" masih tentang  si risky itu ?" aku menggangguk sebagai balasan nya

"trus-trus perasaanmu gimana sekarang "

" aku udah jatuh cinta sama suamiku sendiri lah sah,yakali hampir beberapa bulan masih gamon,ya walaupun sebenarnya hampir cerai juga "

"lohh hampir cerai?beneran ?"

" iyaa, saat umi meninggal kemarin itu sebernarnya hari dimana kontrak pernikahan ku dan gus ali juga selesai tapi karena gus ali berhasil membuatku jatuh cinta dengannya,hanguslah kontrak itu "

"alhamdullilah deh kalau begitu,kalau beneran cerai nih ya gue yakin si lo bakalan nyesel " balas aisyah dengan logat khasnya yaitu gue - lo

" nauzubillah minzalik,alhamdullilah allah kasih aku petunjuk sebelum itu"

"iyaa sih alhamdullillah "

"kesini dari kapan kau sah ?"

"dari penerimaan santri sebenarnya udah kesini sih,saat gus ali umumin pernikahan kalian aku juga ada tapi aku nggak berani nemuin lo dulu,apalagi kabar kalau bu nyai meninggal pasti keluarga ndalem pada lagi berduka jadi gue tunda dulu,sampai kita ketemu tadi diaula "

"ooo kenapa nggak jadi abdi ndalem aja biar lebih gampang ketemunya sama aku ?"

"nggak dulu deh,pengen jadi santri biasa dulu "

"assalamualaikum ngapunten ning " ujar mbak-mbak ndalem yang tiba-tiba datang

" waalaikumsalam ada apa mbak ?"

" njenengan sampun dirantos  gus ali teng ndalem "

"astaghfirullah!!aku lupa lek mau tindak,makasi ya mbak " ujarku ke mbak- mnak ndalem dan berpamitan kepada aisyah

"assalamualaikum " kataku saat memasuki pintu ndalem tengah aku melihat gus ali yang duduk disana sambil fokus melihat handpone berlogo apel yang berada di genggaman tangannya

" waalaikumsalam "

"jadi berangkat sekarang mas ?" tanyaku

"iya wes kamu ndak siap-siap tak tunggu dari tadi loh dek "

" iyaa mas, ngapunten tadi bicara dulu sama aisyah "

"iyaa mas ngapurani " akupun berjalan kekamar dan mengemas barang- barang yang akan aku bawa ke jombang

************

jam menunjukan pukul 21.30 dengan bulan purnama bersinar terangnya hari ini menemani perjalanan kami berdua menuju kota santri itu

"kamu sudah makan dek ?"

"sampun mas ,njenengan tadi sudah makan ?"

" sudah tadi saya makan sama abah " aku menggangguk

"saya muntar musik ya mas ?" tanya ku kepadanya

" iyaa boleh " akupun mulai memutar musik yang berada di mobil,lagu kalam enaih pun terdengar sangat merdu  gus ali yang tau lagunya ikut bernyanyi sambil sesekali melihatku dengan tatapan kagumnya
Yaa rouhi rouh ma'ah wef gamaalu dhee'ii
Wahai jiwaku pergilah bersamanya dan hilanglah dalam kecantikannya
Thouma' fi sahril hayaa husnuh mush thabii'ee
Dia memberikan keajaiban kehidupan kelembutannya luar biasa
Dah lil amar min 'aeinee wallah gaar
Seseorang yang matanya membuat bulan iri
Dil ibtisaamah syamsi thal'ah bin nahaar
Senyumannya bersinar bagai hari yang cerah
Leelee
Malam
Yaa leil yaa leelee
Wahai malam malamku
Yaa leil yaa leelee min gharaamih leelee thaal
Wahai malam malamku cintanya membuat malamku lebih panjang

"sama seperti lagu ini dek,bahkan bulanpun iri melihat kencantikan njenengan" ujarnya sambil manatapku dengan mata teduhnya dan mengusap ubun-ubun kepalaku dengan pelan,aku yang tak kuasa ditatap pun mengalihkan pandangan ke arah jendela 

"dan duniapun akan iri juga melihat njenengan sangat mencintai aku gus...." lirih ning ila yang masih terdengar,membuat gus muda yang berada di sampingnya itu menerbitkan senyum bulan sabit diantara dua lesung pipinya, sangat tampan!!

********************

nanti kalau cari suami yang kaya gus ali yaa guyss wkwk biar bucin tiap hari

jangan lupa vote dan komen!!!







Gus Ali AbizarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang