part 2

253 7 0
                                    

setelah berbicara dengan umi bertepatan itu pula abah dan yang lainnya masuk ke dalam ruangan akupun meminta izin untuk pergi ke taman rumah sakit dan duduk disana sambil memikirkan permintaan umi

"aku mohon penuhilah permintaan umi " ujar seorang laki-laki yang tiba tiba berdiri di sampingku aku tahu siapa dia ,suara itu tak pernah berubah

" saya nggak tau gus, ini terlalu rumit "

"kamu ragu sama saya ?"yaps dia gus ali laki-laki itu menyusul ila ke taman rumah sakit karena sebelum umi bangun ia berpesan kepadanya untuk menerima perjodohan yang telah  umi rencanakan sebelum beliau masuk ke rumah sakit

" saya nggak cinta sama njenengan gus...." kalimat itu bagai pisau yang menusuk hati gus ali

"seenggaknya demi umi il...apa kamu tidak bisa ? atau kamu juga udah suka sama orang lain ?"

aku diam sambil menatap rumput

"apa ayah dan ibuku tau gus ?"

" mereka sudah tau il.... abah yang minta restu kemereka"

"saya akan  menerima pernikahan ini demi kesembuhan umi gus... dan gus jangan pernah berharap apa -apa sama saya " setelah itu ila pun pergi, meninggalkan gus ali yang masih mencerna kata -kata ila barusan sangat sakit....

empat tahun lalu aku menyatakan cinta kepadanya memintanya disepertiga malamku bahkan aku berharap dia membalas cintaku dan  ternyata dia tidak mencintai ku........

"semoga dengan adanya pernikahan ini nanti kamu akan menerima saya il....dan mencintai saya seperti saya mencintai kamu "

****

1 minggu kemudian..........

suasana rumah ila sangat ramai dengan kerabatnya dan gus ali setelah ila setuju dengan perjodohan di rumah sakit itu acara pernikahan pun dilaksanakan memang  tidak megah hanya beberapa keluarga yang hadir karena pernikahan ini di rahasiakan

"Qobiltu nikahaha watazwijaha bil mahril madzkur hallan"dengan satu tarikan nafas gus ali berhasil mengucapkan kalimat sakral itu

"sahh...." ujar semua orang berbahagia tapi bukan untuk ila dia hanya terdiam mendengar suara sah menggema di rumahnya detik ini pula hidupnya berubah

" maaf risky aku telah menikah dengan orang lain maaf......"lirihku riski adalah kekasihku diSMA salah satu alasan kenapa aku tidak menerima gus ali , karena aku mencintai orang lain mereka sama-sama paham agama aku yang dulunya memegang teguh komitmen hubungan ku dengan risky akhirnya sirna karena menikah dengan gus ali,perasaan ini rumit antara sedih dan benci bercampur menjadi satu

"Ayo salim sama suami nya " ujar ibu saat menuntun ku ke hadapan gus ali,akupun mengambil tangan beliau dan gus ali meletakan tangan nya di ubun -ubun ku sambil memanjatkan doa

setelah semua acara selesai kali ini gus ali menginap dirumahku terlebih dahulu ,umi tiba -tiba menghampiriku

" ndukk... makasih ya undah mau menjadi menantu umi,umi berterimakasih banyak kepadamu nduk..."

"sama -sama umii,umi segera sembuh yaa ila juga minta maaf kalau ila ada kesalahan sama umi " ujarku sambil mengecup tangan beliau dengan takzim

"ali... umi titip ila dijaga dengan baik,awas aja kamu nyakiti mantu kesayangan umi ini " ujar umi kepada gus ali yang berada disamping ku

" jaga istrimu baik-baik lee..." kata abah sabil menepuk pundak gus ali

" iyaa bah "

" abah sama umi langsung pulang ya kalian bahagia selalu " ujar umi abahpun menuntun umi menuju mobil  dan berpamitan dengan semua keluarga

" hati-hati umi" ujarku sambil tersenyum dan dijawab anggukan

Gus Ali AbizarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang